Tinjau Tes UTBK SBMPTN, Rektor Prof Husain Sebut Peminat UNM Meningkat
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof Husain Syam, bersama jajaran pimpinan dan panitia pelaksana Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) melakukan pemantauan jalannya UTBK hari pertama yang berlangsung di Menara Pinisi UNM, Selasa (17/5/2022).
Pada pelaksanaan UTBK SBMPTN tahun ini, panitia pelaksana telah membuat sejumlah prosedur dan ketentuan yang harus dipatuhi peserta. Hal itu juga merujuk pada protokol kesehatan dan kebijakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) dalam mencega terjadinya penyebaran virus Covid-19.
Rektor UNM, Prof Husain Syam, menyampaikan pihaknya telah mempersiapkan jalannya pelaksanaan UTBK sesuai dengan SOP. Sehingga pada hari ini, ia melakukan pemantauan ke sejumlah lokasi UTBK di lingkup UNM untuk memastikan pelaksanaan berjalan dengan baik.
"Laporan hari ini Alhamdulillah semua berjalan lancar, itu karena di saat pembekalan kemarin saya sampaikan bahwa ini adalah tugas negara. Kita harus memberi layanan terbaik dan menjaga seketat mungkin," ujar Prof Husain dalam konferensi persnya di Lantai 17 Menara Pinisi UNM.
Pelaksanaan UTBK SBMPTN di UNM tahun ini mulai dilaksanakan tanggal 17 dan akan berakhir pada 23 Mei 2022 mendatang, dengan disiapkan 14 lokasi Tes UTBK SBMPTN di Kota Makassar dan berpusat di Menara Pinisi UNM.
"Membandingkan dengan tahun sebelumnya, tahun ini peminatnya itu meningkat juga, tahun lalu sekitar 25 ribu lebih pendaftar, sedangkan tahun ini ada 26.077 ribu lebih. Ini meningkat dari tahun yang lalu," beber dia.
"Artinya apa, bahwa UNM secara nasional itu sudah diterima di masyarakat luas sehingga menambah peminatnya, saya tidak tau apa jualannya mungkin karena sudah menjadi ikon kampus entrepreneur. Karena wirausaha ini adalah salah satu indikator kemajuan bangsa," sambung Guru Besar di Bidang Pertanian ini.
Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, kata Prof Husain dalam pelaksanaan Tes UTBK SBMPTN secara nasional rata-rata 10 persen yang tidak ikut tes. Setiap ruangan itu kadang ada dua orang yang tidak hadir, ada empat orang dan sebagainya.
"Itu karena ada beberapa faktornya, misalnya dia lulus di sekolah kedinasan, ada juga karena faktor ekonomi sehingga tidak bisa melanjutkan, bahwa ada juga yang gagal sebelum bertarung dengan menunggu jalur mandiri," ungkap Rektor UNM dua periode ini.
Pada pelaksanaan UTBK SBMPTN tahun ini, panitia pelaksana telah membuat sejumlah prosedur dan ketentuan yang harus dipatuhi peserta. Hal itu juga merujuk pada protokol kesehatan dan kebijakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) dalam mencega terjadinya penyebaran virus Covid-19.
Rektor UNM, Prof Husain Syam, menyampaikan pihaknya telah mempersiapkan jalannya pelaksanaan UTBK sesuai dengan SOP. Sehingga pada hari ini, ia melakukan pemantauan ke sejumlah lokasi UTBK di lingkup UNM untuk memastikan pelaksanaan berjalan dengan baik.
"Laporan hari ini Alhamdulillah semua berjalan lancar, itu karena di saat pembekalan kemarin saya sampaikan bahwa ini adalah tugas negara. Kita harus memberi layanan terbaik dan menjaga seketat mungkin," ujar Prof Husain dalam konferensi persnya di Lantai 17 Menara Pinisi UNM.
Pelaksanaan UTBK SBMPTN di UNM tahun ini mulai dilaksanakan tanggal 17 dan akan berakhir pada 23 Mei 2022 mendatang, dengan disiapkan 14 lokasi Tes UTBK SBMPTN di Kota Makassar dan berpusat di Menara Pinisi UNM.
"Membandingkan dengan tahun sebelumnya, tahun ini peminatnya itu meningkat juga, tahun lalu sekitar 25 ribu lebih pendaftar, sedangkan tahun ini ada 26.077 ribu lebih. Ini meningkat dari tahun yang lalu," beber dia.
"Artinya apa, bahwa UNM secara nasional itu sudah diterima di masyarakat luas sehingga menambah peminatnya, saya tidak tau apa jualannya mungkin karena sudah menjadi ikon kampus entrepreneur. Karena wirausaha ini adalah salah satu indikator kemajuan bangsa," sambung Guru Besar di Bidang Pertanian ini.
Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, kata Prof Husain dalam pelaksanaan Tes UTBK SBMPTN secara nasional rata-rata 10 persen yang tidak ikut tes. Setiap ruangan itu kadang ada dua orang yang tidak hadir, ada empat orang dan sebagainya.
"Itu karena ada beberapa faktornya, misalnya dia lulus di sekolah kedinasan, ada juga karena faktor ekonomi sehingga tidak bisa melanjutkan, bahwa ada juga yang gagal sebelum bertarung dengan menunggu jalur mandiri," ungkap Rektor UNM dua periode ini.