Virus PMK Mengintai, Pemkot Surabaya Gerak Cepat Pantau Ternak

Selasa, 10 Mei 2022 - 01:05 WIB
loading...
Virus PMK Mengintai,...
Pemkot Surabaya melakukan pengetatan sapi yang berada di Kota Surabaya. Foto SINDOnews/Dok
A A A
SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) melakukan sejumlah langkah antisipasi untuk mencegah masuknya penyakit mulut dan kuku (PMK) ke Kota Pahlawan. Ini sebagai bentuk respons cepat pasca ditemukannya kasus PMK yang menyerang ribuan hewan ternak di empat kabupaten di Jawa Timur.



Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan, pihaknya telah melakukan pengetatan pengawasan dan monitoring di lapangan untuk mencegah masuknya virus PMK. Sebab, virus ini telah ditemukan di empat daerah di sekitar Surabaya.

"Langkah-langkah yang kita lakukan yakni, melakukan pengawasan di rumah potong hewan (RPH) dengan para jagal. Ini untuk memastikan bahwa (hewan ternak) yang masuk ke RPH itu memiliki surat keterangan sehat dari daerah asal," kata Antiek, Senin (9/5/2022).

Selain di RPH, kata Antiek, pengawasan juga dilakukan DKPP Surabaya pada daerah keberangkatan. Termasuk pula melakukan monitoring kepada setiap hewan ternak yang ada di Surabaya. Setidaknya, ada sekitar 600 peternak sapi daging dan sapi perah di Kota Pahlawan. Sedangkan peternak kambing dan domba ada sekitar 996.

"Yang lebih penting adalah arus masuk hewan ternak yang dari luar Surabaya, khususnya yang dari daerah terjangkit itu sebisa mungkin kita hindari," ujarnya.

Antiek menyatakan, saat ini pihaknya sedang menyiapkan Surat Edaran (SE) kepada masyarakat agar turut serta memiliki kepedulian yang sama dalam mencegah masuknya virus PMK. SE tersebut bakal disebar ke RPH, para jagal, hingga pasar-pasar tradisional.

"Ini untuk memastikan ternak yang masuk ke Surabaya tidak terjangkit. Jadi harus ada surat keterangan sehat dari daerah asal. Dan kepada para camat untuk membantu pengawasan, kalau ada (hewan ternak) yang keluar masuk mereka harus memastikan surat sehat itu," katanya.

Sejumlah tanda klinis virus PMK pada hewan ternak di antaranya yakni, mengalami demam tinggi (39-41 derajat celcius), keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa, serta terdapat luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah.

Selain itu, hewan ternak tidak mau makan, kaki pincang, luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku, sulit berdiri, gemetar, nafas cepat, produksi susu turun drastis dan menjadi kurus.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2065 seconds (0.1#10.140)