Pemudik Lebaran di Tol Cipali Tumpah di Rest Area 166
loading...
Tol Cipali masih dipadati pemudik Lebaran. Foto: Inin/SINDOnews
A
A
A
MAJALENGKA - Kepadatan kendaraan di To Cipali rest area 166 (jalur A) arah Purwakarta-Cirebon masih terjadi hingga hari kedua Lebaran. Bahkan, semua klaster parkir yang ada di Desa Surawangi, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka itu terisi.
Manajer Operasional Rest Area KM 166, Pijar Alam Bolviar mengatakan, di rest area tersebut terapat 3 klaster parkir reguler yang terdiri dari dua klaster untik kendaraan kecil dan 1 klaster kendaraan besar. Di luar 3 klaster itu, masih ada satu tempat parkir darurat.
"Dari ketiga klaster itu, dalam arus mudik tahun ini, semuanya terisi. Begitu juga untuk klaster darurat. Di klaster darurat ini, sempat penuh pada Kamis pekan lalu," katanya, Selasa (3/5/2022).
Dijelaskan dia, klaster mobil kecil bisa menampung 650 kendaraan. Sedang klaster mobil besar, jika digunakan untuk mobil kecil bisa untuk 250 mobil.
"Lalu ada kantong kecil di belakang, itu untuk darurat, bisa nampung 200 an mobil. Dan itu terisi semua. Yang darurat itu, hari Kamis kemarin penuh," sambungnya.
Dijelaskannya, pada arus mudik sekarang, terdapat beberapa kejadian yang di luar perkiraan. Lonjakan pemudik pada hari H Idul Fitri, Senin (2/5/2022) kemarin adalah salah satu peristiwa yang terjadi di luar perkiraan.
"Pengalaman mudik 2019 lalu, hari H memang masih penuh, tapi hanya sampai siang. Nah sekarang, berlanjut sampai H+1 ini. Banyak (hal) di luar prediksi," jelas dia
Tingginya angka pemudik yang masuk ke rest area, berdampak terhadap meningkatnya jumlah sampah. Dalam satu hari, sekitar 5-6 mobil yang keluar masuk mengangkut ribuan kantong sampah dari rest area tersebut.
"Sampah juga meningkat. Ya, dalam satu hari, ada 6 mobil pengangkut sampah yang ambil sampah ke sini," jelas dia.
Untuk memastikan tidak terjadi 'kegaduhan' di rest area, selama arus mudik sampai dengan Lebaran kedua ini, pihak pengelola rest area menyiapkan puluhan petugas keamanan (sekuriti). Jumlah tersebut setelah ada penambahan dari personil regular di luar arus mudik.
"Mereka dibagi dua shift, per shift itu durasinya 12 jam, dari pukul 07.00 sampai 19.00 WIB. Tiap shift 12 orang," tukasnya.
Manajer Operasional Rest Area KM 166, Pijar Alam Bolviar mengatakan, di rest area tersebut terapat 3 klaster parkir reguler yang terdiri dari dua klaster untik kendaraan kecil dan 1 klaster kendaraan besar. Di luar 3 klaster itu, masih ada satu tempat parkir darurat.
"Dari ketiga klaster itu, dalam arus mudik tahun ini, semuanya terisi. Begitu juga untuk klaster darurat. Di klaster darurat ini, sempat penuh pada Kamis pekan lalu," katanya, Selasa (3/5/2022).
Dijelaskan dia, klaster mobil kecil bisa menampung 650 kendaraan. Sedang klaster mobil besar, jika digunakan untuk mobil kecil bisa untuk 250 mobil.
"Lalu ada kantong kecil di belakang, itu untuk darurat, bisa nampung 200 an mobil. Dan itu terisi semua. Yang darurat itu, hari Kamis kemarin penuh," sambungnya.
Dijelaskannya, pada arus mudik sekarang, terdapat beberapa kejadian yang di luar perkiraan. Lonjakan pemudik pada hari H Idul Fitri, Senin (2/5/2022) kemarin adalah salah satu peristiwa yang terjadi di luar perkiraan.
"Pengalaman mudik 2019 lalu, hari H memang masih penuh, tapi hanya sampai siang. Nah sekarang, berlanjut sampai H+1 ini. Banyak (hal) di luar prediksi," jelas dia
Tingginya angka pemudik yang masuk ke rest area, berdampak terhadap meningkatnya jumlah sampah. Dalam satu hari, sekitar 5-6 mobil yang keluar masuk mengangkut ribuan kantong sampah dari rest area tersebut.
"Sampah juga meningkat. Ya, dalam satu hari, ada 6 mobil pengangkut sampah yang ambil sampah ke sini," jelas dia.
Untuk memastikan tidak terjadi 'kegaduhan' di rest area, selama arus mudik sampai dengan Lebaran kedua ini, pihak pengelola rest area menyiapkan puluhan petugas keamanan (sekuriti). Jumlah tersebut setelah ada penambahan dari personil regular di luar arus mudik.
"Mereka dibagi dua shift, per shift itu durasinya 12 jam, dari pukul 07.00 sampai 19.00 WIB. Tiap shift 12 orang," tukasnya.
(san)
Explore More