Jika Hengkang dari Demokrat, IAS Condong Pindah ke Golkar atau Nasdem

Selasa, 26 April 2022 - 12:09 WIB
loading...
Jika Hengkang dari Demokrat,...
Ilham Arief Sirajuddin alias IAS membuka opsi meninggalkan Demokrat untuk bergabung dengan parpol lain, seperti Golkar dan Nasdem. Foto/Istimewa
A A A
MAKASSAR - Politisi senior Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin (IAS), dikabarkan membuka opsi meninggalkan Demokrat . Apalagi ia baru saja gagal menjadi Ketua DPD Sulsel pada gelaran Musda yang digelar beberapa waktu lalu.

IAS juga tak menampik kabar tersebut. Ia mengaku sedang mempertimbangkannya. "Bisa mungkin, bisa jadi kenyataan (pindah partai). Tai bisa juga kita tepis," katanya saat dihubungi awak media, belum lama ini.



Namun demikian, peluang IAS hengkang dari Demokrat sangat terbuka lebar. Aco-sapaan akrabnya, menyampaikan kalau pun keluar dari Demokrat, ia sudah memiliki pertimbangan khusus.

"Itu cocok. Kalau kita ambil partai baru kita tidak punya partai baru. Tapi kalau kembali khittah berarti ada histori yang saya bisa jelaskan. Tadinya kalau saya pindah, dua pilihan. Golkar atau Nasdem," ujarnya.

Bukan tanpa alasan IAS memilih dua partai tersebut. Pasalnya baik Golkar dan Nasdem punya sejarah bagi mantan Walikota Makassar dua periode ini.

Di mana Nasdem pernah dipimpin IAS saat masih menjadi organisasi masyarakat (Ormas). Sementara Golkar , IAS pernah menjadi Ketua DPD Sulsel.

"Karena memang kita punya histori. Saya punya histori Golkar, dan Nasdem saya di sana saat cikal bakal Ormas. Dan sampai saat ini, kita masih silaturahmi," bebernya.

Menurut IAS, dirinya juga harus menyiapkan argumen kenapa harus pindah partai. Namun ia mengaku bisa menjawab spekulasi yang muncul nantinya.

"Karena pindah partai harus bisa beri penjelasan kepada publik alasan nyata. Apa dasar tinggalkan Golkar (saat itu), itu bisa saya jawab semua. Saya bisa berikan tanggapan kenapa harus kembali dengan kondisi seperti ini," sebutnya.

Hanya saja, IAS lebih condong merapat ke Golkar. Dari informasi yang beredar, ia lebih dekat ke Beringin dibanding Nasdem. Namun begitu, ia tak ingin terburu-buru pindah.



"Saya lihat dulu suasana kebatinan dari partai lain, jangan sampai. Biarkan dulu jadi wacana," sebutnya.

"Begitu kita masuk jangan sampai ada orang baper, baru wacana sudah kasak kusuk mi, bahaya kalau Pak Ilham masuk bisa ki disepolo. Kita lihat suasana batin dan respon kader seperti apa. Kontribusi InsyaAllah kalau gabung," sambungnya.
(tri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2979 seconds (0.1#10.140)