Diterjang Banjir Bandang, Jembatan Antardesa di Tasikmalaya Ambruk

Jum'at, 19 Juni 2020 - 21:14 WIB
loading...
Diterjang Banjir Bandang, Jembatan Antardesa di Tasikmalaya Ambruk
Kondisi jembatan yang putus akibat diterjang banjir. FOTO :iNews.tv/Asep Juhariyono
A A A
TASIKMALAYA - Jembatan yang membentang di atas Sungai Cimedang yang menghubungkan Desa Sindangasih dan Desa Cayur, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya ambruk akibat diterjang banjir bandang Jumat (19/6/2020). Akibatnya, akses jalan warga terputus.

Komandan Komando Militer (Dandim) 0612/Tasikmalaya, Letkol Inf Imam Wicaksana mengatakan, pihaknya telah menurunkan personel untuk melakukan pengecekan ke lokasi kejadian. Selain itu pihaknya akan berkoordinasi dengan petugas BPBD dan kepolisian untuk melakukan penanganan selanjutnya.

"Kami sedang mencari akses jalan lainnya yang ada di lapangan. Kemungkinan, kita akan membuat jembatan darurat. Insyaallah besok pagi kita akan mulai beraksi," kata dia.(Baca juga : 1 Anggota Dewan Reaktif saat Jalani Rapid Test Massal di DPRD Kabupaten Tasikmalaya )

Dia menyebut, tak ada warga yang terisolasi akibat putusnya jembatan itu. Menurut dia, masih terdapat akses jalan lain yang bisa dilalui warga. Hanya saja, jalan itu lebih jauh dan lebih sempit.

Putusnya jembatan, mengakibatkan warga tidak bisa melewati jalan itu, sehingga warga terpaksa harus memutar jalan yang lebih jauh jika ingin menuju desa lain.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Tasikmalaya, terjadi sejumlah kejadian bencana pada Jumat itu. Selain jembatan putus di Kecamatan Cikatomas, terdapat pula bencana tanah longsor di Kecamatan Cigalontang, Gunungtanjung, Cibalong, Sukaraja, Puspahiang, dan Parungponteng. Sementara itu, di Kecamatan Karangnunggal dan Sukaresik terjadi banjir.

Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin mengatakan, jembatan dengan panjang sekira 38 meter, dan lebar 4 meter itu terputus akibat banjir bandang yang terjadi di Sungai Cimedang pada hari Jumat sekira pukul 02.00 WIB. Banjir bandang itu disebabkan sungai tidak mampu menahan debit aliran air akibat guyuran hujan dengan intensitas tinggi sejak Kamis sore (18/6). Dan tidak ada korban dalam kejadian ini.

Terkait bencana alam yang terjadi, Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto mengatakan, wilayahnya memang merupakan daerah rawan bencana nomor dua di Jawa Barat, terutama bencana tanah longsor. Menurut dia, bencana itu merupakan kejadian yang tidak bisa diprediksi.

"Kita minta wilayah yang longsor, desa menyiapkan BTT (biaya tak terduga). Kita sebenarnya sudah siapkan anggaran Rp14 miliar, tapi itu kan dipakai untuk COVID-19," kata dia.
(nun)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5620 seconds (0.1#10.140)