Resahkan Wisatawan, 50 Gepeng di Pantai Kuta Diamankan
loading...
A
A
A
DENPASAR - Sedikitnya 50 gelandangan dan pengemis ( gepeng ) yang biasa mangkal di Pantai Kuta , Bali, diamankan Satpol PP. Mereka dianggap telah membuat resah wisatawan .
“Ada 50-an (gepeng) yang diamankan tiga hari berturut-turut,” kata Kepala Satpol PP Badung I Gusti Agung Ketut Suryanegara, Minggu (24/4/2022).
Sebagian besar gepeng yang terjaring adalah perempuan, anak-anak dan balita. Mereka rata-rata berkedok sebagai penjual tisu, penjepit rambut dan aksesoris.
Saat menawarkan dagangannya, mereka tidak sedikit memaksa wisatawan untuk membeli. Ketika dagangannya tidak dibeli, mereka kemudian 'menodong' dengan meminta sejumlah uang.
Aksi gepeng itu pun membuat risih salah satunya wisatawan asal Australia. Bule perempuan itu lalu meluapkan kekesalannya ke media sosial dan menjadi viral.
Dalam postingannya Jumat (22/4/2022) lalu, wisatawan negeri Kanguru itu mengaku telah dilecehkan saat berjalan di pantai Kuta. Ia menyebut kejadian itu merupakan pengalaman terburuk dan berjanji tidak akan kembali ke Bali.
Suryanegara mengatakan, penertiban akan terus digelar dalam beberapa hari ke depan. Apalagi tidak lama lagi tiba musim libur lebaran. "Mereka yang terjaring selanjutnya diserahkan ke dinas sosial," ujarnya.
“Ada 50-an (gepeng) yang diamankan tiga hari berturut-turut,” kata Kepala Satpol PP Badung I Gusti Agung Ketut Suryanegara, Minggu (24/4/2022).
Sebagian besar gepeng yang terjaring adalah perempuan, anak-anak dan balita. Mereka rata-rata berkedok sebagai penjual tisu, penjepit rambut dan aksesoris.
Saat menawarkan dagangannya, mereka tidak sedikit memaksa wisatawan untuk membeli. Ketika dagangannya tidak dibeli, mereka kemudian 'menodong' dengan meminta sejumlah uang.
Aksi gepeng itu pun membuat risih salah satunya wisatawan asal Australia. Bule perempuan itu lalu meluapkan kekesalannya ke media sosial dan menjadi viral.
Baca Juga
Dalam postingannya Jumat (22/4/2022) lalu, wisatawan negeri Kanguru itu mengaku telah dilecehkan saat berjalan di pantai Kuta. Ia menyebut kejadian itu merupakan pengalaman terburuk dan berjanji tidak akan kembali ke Bali.
Suryanegara mengatakan, penertiban akan terus digelar dalam beberapa hari ke depan. Apalagi tidak lama lagi tiba musim libur lebaran. "Mereka yang terjaring selanjutnya diserahkan ke dinas sosial," ujarnya.
(nic)