Bertahan di Lokasi Kebakaran Asrama Polisi, Warga Dirikan Tenda Pengungsian
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Warga yang terdampak kebakaran Asrama Polisi di Jalan Veteran Selatan memilih bertahan di lokasi kebakaran dengan mendirikan tenda pengungsian. Diketahui, ada 32 rumah yang ludes terbakar akibat amukan si jago merah yang terjadi pada Rabu (20/4/2022).
Ketua RT yang juga menjadi salah satu korban kebakaran, Haji Dahniar menyebut warga yang terdampak mendapat bantuan berupa tenda, matras dan selimut. ''Pas sudah kejadian langsung masuk bantuan,'' ujarnya saat ditemui di lokasi, Kamis (21/4/2022).
Lanjut Dahniar, warga yang terdampak memasang tenda di rumah masing-masing untuk bertahan di lokasi kebakaran.
''Bantuan yang mendesak saat ini seperti pakaian dalam, perlengkapan mandi dan perlengkapan balita. Kalau bisa itu yang diupayakan,'' ujarnya sambil menjelaskan ia tengah menyiapkan buka puasa saat kebakaran terjadi.
Ia menambahkan, sebanyak 300 jiwa atau 50 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal. Mereka juga berharap ada bantuan dari pemerintah.
Sementara Kapolsek Mamajang, Kompol Mariana Taruk Rante mengatakan, kini pihaknya sedang melakukan pengamanan lalulintas. Mengingat sebagian besar tenda pengungsi berada di bagian badan jalan.
''Kalau ini kita lakukan pengamanan lalulintas dan juga mengamankan beberapa tenda pengunsian. Tenda pengungsi banyak di pinggir jalan sementara pengendara juga banyak yang lalu lalang makanya kami amankan terus disini,'' tuturnya.
Dirinya menambahkan, dari 50 orang pengungsi yang berada di sekitar lokasi kebakaran, sebagian besarnya lebih memilih mengungsi ke kerabat dekatnya. ''Kalau tadi di data sama ibu Lurah itu pengunsi sekitar 50, itu di luar dari yang mengungsi di keluarganya, ada pemilik rumah yang mengunsi di keluarganya,'' ucapnya.
Ia juga mengimbau, agar pihak yang terkait bisa saling berkoordinasi. ''Kami mengimbau aga bisa saling koordinasi dengan Pemda terkait bantuannya, dari makan yang jadi maupun yang tidak jadi,'' sambung Mariana.
Dari Pantauan SINDOnews, tenda pengungsi berjejeran di sekitar lokasi kebakaran . Beberapa bantuan seperti beras, indomie, serta keperluan lainnya sudah mulai berdatangan dari beberbagai pihak.
Terlihat, beberapa warga di pengungsian mulai menyiapkan santapan buka puasa dengan bahan seadanya. Ada juga dari beberapa komunitas yang berbondong-bondong membagikan takjil untuk berbuka puasa.
Saat ini, dapur umum dari pihak Dinas Sosial belum juga diturunkan. Sebagian besar warga berharap kiranya dapur umum bisa segera hadir di pengungsian mereka, untuk memudahkan para pengungsi dalam mengakses makanan.
Ketua RT yang juga menjadi salah satu korban kebakaran, Haji Dahniar menyebut warga yang terdampak mendapat bantuan berupa tenda, matras dan selimut. ''Pas sudah kejadian langsung masuk bantuan,'' ujarnya saat ditemui di lokasi, Kamis (21/4/2022).
Lanjut Dahniar, warga yang terdampak memasang tenda di rumah masing-masing untuk bertahan di lokasi kebakaran.
''Bantuan yang mendesak saat ini seperti pakaian dalam, perlengkapan mandi dan perlengkapan balita. Kalau bisa itu yang diupayakan,'' ujarnya sambil menjelaskan ia tengah menyiapkan buka puasa saat kebakaran terjadi.
Ia menambahkan, sebanyak 300 jiwa atau 50 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal. Mereka juga berharap ada bantuan dari pemerintah.
Sementara Kapolsek Mamajang, Kompol Mariana Taruk Rante mengatakan, kini pihaknya sedang melakukan pengamanan lalulintas. Mengingat sebagian besar tenda pengungsi berada di bagian badan jalan.
''Kalau ini kita lakukan pengamanan lalulintas dan juga mengamankan beberapa tenda pengunsian. Tenda pengungsi banyak di pinggir jalan sementara pengendara juga banyak yang lalu lalang makanya kami amankan terus disini,'' tuturnya.
Dirinya menambahkan, dari 50 orang pengungsi yang berada di sekitar lokasi kebakaran, sebagian besarnya lebih memilih mengungsi ke kerabat dekatnya. ''Kalau tadi di data sama ibu Lurah itu pengunsi sekitar 50, itu di luar dari yang mengungsi di keluarganya, ada pemilik rumah yang mengunsi di keluarganya,'' ucapnya.
Ia juga mengimbau, agar pihak yang terkait bisa saling berkoordinasi. ''Kami mengimbau aga bisa saling koordinasi dengan Pemda terkait bantuannya, dari makan yang jadi maupun yang tidak jadi,'' sambung Mariana.
Dari Pantauan SINDOnews, tenda pengungsi berjejeran di sekitar lokasi kebakaran . Beberapa bantuan seperti beras, indomie, serta keperluan lainnya sudah mulai berdatangan dari beberbagai pihak.
Terlihat, beberapa warga di pengungsian mulai menyiapkan santapan buka puasa dengan bahan seadanya. Ada juga dari beberapa komunitas yang berbondong-bondong membagikan takjil untuk berbuka puasa.
Saat ini, dapur umum dari pihak Dinas Sosial belum juga diturunkan. Sebagian besar warga berharap kiranya dapur umum bisa segera hadir di pengungsian mereka, untuk memudahkan para pengungsi dalam mengakses makanan.
(agn)