Kisah Laskar Wanita BKR Beranggotakan Gadis dan Janda yang Penggal Komandan Gurkha
loading...
A
A
A
Soesilowati dan Willy tiba-tiba datang menenteng kepala komandan pasukan Gurkha. Kedua wanita itu berhasil memenggal kepala komandan pasukan Inggris asal India, yang ditugaskan meluluhlantakkan Jawa Barat.
Kisah keberanian dua wanita anggota Laskar Wanita Indonesia (Laswi) ini, juga diakui oleh Jenderal (Purn) AH Nasution dalam bukunya yang berjudul "Memenuhi Panggilan Tugas Jilid I: Kenangan Masa Muda".
Para anggota Laswi yang terdiri dari gadis berusia di atas 18 tahun, ibu rumah tangga, dan janda tersebut, pada awalnya selalu diremehkan dan dianggap bakal menghambat laju pergerakan pasukan pejuang di garis depan.
Kelaskaran wanita yang dibentuk pada 2 Oktober 1945 ini, ternyata memiliki keberanian dan totalitas dalam bertarung di medan pertempuran yang ganas. Mereka dengan penuh keberanian, langsung terlibat pertempuran di medan laga menghadapi pasukan Belanda, yang didukung pasukan Inggris dan Gurkha.
Hanya berselang 10 hari sejak dibentuk, para anggota Laswi sudah dihadapkan dengan kedatangan pasukan Inggris dan Gurkha di Bandung, pada 12 Oktober 1945. Salah satu peristiwa yang membuktikan keberanian anggota Laswi, adalah ketika dua anggotanya Soesilowati dan Willy yang memenggal kepala perwira muda dari Gurkha Riffles.
Pasukan elite Inggris-India yang ditugaskan Belanda menggempur Jawa Barat, dibuat keder oleh keberanian para anggota Laswi. Para anggota Laswi juga membuktikan ketangguhannya saat peristiwa Bandung Lautan Api, dan mengikuti hijrahnya pasukan Divisi Siliwangi ke Jogjakarta.
Kisah keberanian dua wanita anggota Laskar Wanita Indonesia (Laswi) ini, juga diakui oleh Jenderal (Purn) AH Nasution dalam bukunya yang berjudul "Memenuhi Panggilan Tugas Jilid I: Kenangan Masa Muda".
Para anggota Laswi yang terdiri dari gadis berusia di atas 18 tahun, ibu rumah tangga, dan janda tersebut, pada awalnya selalu diremehkan dan dianggap bakal menghambat laju pergerakan pasukan pejuang di garis depan.
Baca Juga
Kelaskaran wanita yang dibentuk pada 2 Oktober 1945 ini, ternyata memiliki keberanian dan totalitas dalam bertarung di medan pertempuran yang ganas. Mereka dengan penuh keberanian, langsung terlibat pertempuran di medan laga menghadapi pasukan Belanda, yang didukung pasukan Inggris dan Gurkha.
Hanya berselang 10 hari sejak dibentuk, para anggota Laswi sudah dihadapkan dengan kedatangan pasukan Inggris dan Gurkha di Bandung, pada 12 Oktober 1945. Salah satu peristiwa yang membuktikan keberanian anggota Laswi, adalah ketika dua anggotanya Soesilowati dan Willy yang memenggal kepala perwira muda dari Gurkha Riffles.
Pasukan elite Inggris-India yang ditugaskan Belanda menggempur Jawa Barat, dibuat keder oleh keberanian para anggota Laswi. Para anggota Laswi juga membuktikan ketangguhannya saat peristiwa Bandung Lautan Api, dan mengikuti hijrahnya pasukan Divisi Siliwangi ke Jogjakarta.