Skenario Kecukupan Beras, Aman di Agam
loading...
A
A
A
LUBUK BASUNG - Bupati Agam Indra Catri mengatakan bahwa Kabupaten Agam masih memiliki stok beras mencapai 82 ribu ton hingga bulan akhir Juli 2020.
“Itu kalau kita lihat optimisnya. Kalau kita mau lihat tengah-tengahnya saja stok kita masih 79 ribu ton hingga akhir Juli, atau skenario pesimistis di 74 ribu,” kata Indra Catri dalam keterangan tentang ketahanan pangan di Lubuk Basung, Kamis (18/6/2020).
Indra Catri menjelaskan, di tengah pandemi korona atau Covid-19 saat ini harus dijamin hadirnya food security atau solusi terhadap makanan rakyat.
Indra Catri mengungkapkan bahwa neraca pangan Kabupaten Agam cukup bagus, terkendali dan cukup tersedia. Dari neraca April, Kabupaten Agam masih memiliki stok yang cukup besar sekitar 41,7 ribu ton yang terdapat di Bulog, penggilingan, dan rumah tangga petani. Pada Mei ke Juli ada perkiraan produksi beras dari sawah-sawah yang ada hampir 61,7 ribu ton.
“Jika jumlah stok yang tersedia ditambah dengan produksi dan dikurangi dengan total kebutuhan sebesar 20.943 ton maka potensi surplusnya mencapai 82 ribu ton,” katanya.
Jumlah ini dapat memenuhi kebutuhan konsumsi beras 491.280 jiwa penduduk Agam dan bahkan dapat diekspor ke daerah tetangga.
“Kalau kita lihat skenario moderatnya, kita punya stok 41,7 ribu ton dan kemudian ada produksi yang dikurangi 4 % jadi 59,2 ribu ton, kita naikkan kebutuhan konsumsi sebesar 5 % maka masih tersisa 79 ribu stok di akhir bulan Juli,” katanya.
Sementara untuk skenario pesimistis, Indra Catri mengatakan, pemkab punya stok 41,7 ribu ton kemudian produksi 55,5 ribu ton, kebutuhan konsumsi kita naikkan jadi 23 juta maka masih tersedia 74,2 ribu ton sampai dengan akhir Juli 2020.
Dengan begitu, Indra Catri menegaskan untuk beberapa bulan ke depan kebutuhan beras masyarakat Agam dalam kendali yang cukup aman.
“Itu kalau kita lihat optimisnya. Kalau kita mau lihat tengah-tengahnya saja stok kita masih 79 ribu ton hingga akhir Juli, atau skenario pesimistis di 74 ribu,” kata Indra Catri dalam keterangan tentang ketahanan pangan di Lubuk Basung, Kamis (18/6/2020).
Indra Catri menjelaskan, di tengah pandemi korona atau Covid-19 saat ini harus dijamin hadirnya food security atau solusi terhadap makanan rakyat.
Indra Catri mengungkapkan bahwa neraca pangan Kabupaten Agam cukup bagus, terkendali dan cukup tersedia. Dari neraca April, Kabupaten Agam masih memiliki stok yang cukup besar sekitar 41,7 ribu ton yang terdapat di Bulog, penggilingan, dan rumah tangga petani. Pada Mei ke Juli ada perkiraan produksi beras dari sawah-sawah yang ada hampir 61,7 ribu ton.
“Jika jumlah stok yang tersedia ditambah dengan produksi dan dikurangi dengan total kebutuhan sebesar 20.943 ton maka potensi surplusnya mencapai 82 ribu ton,” katanya.
Jumlah ini dapat memenuhi kebutuhan konsumsi beras 491.280 jiwa penduduk Agam dan bahkan dapat diekspor ke daerah tetangga.
“Kalau kita lihat skenario moderatnya, kita punya stok 41,7 ribu ton dan kemudian ada produksi yang dikurangi 4 % jadi 59,2 ribu ton, kita naikkan kebutuhan konsumsi sebesar 5 % maka masih tersisa 79 ribu stok di akhir bulan Juli,” katanya.
Sementara untuk skenario pesimistis, Indra Catri mengatakan, pemkab punya stok 41,7 ribu ton kemudian produksi 55,5 ribu ton, kebutuhan konsumsi kita naikkan jadi 23 juta maka masih tersedia 74,2 ribu ton sampai dengan akhir Juli 2020.
Dengan begitu, Indra Catri menegaskan untuk beberapa bulan ke depan kebutuhan beras masyarakat Agam dalam kendali yang cukup aman.
(ars)