Pendapatan Penduduk Wajo Capai Rp58,83 Juta Per Tahun

Jum'at, 08 April 2022 - 16:48 WIB
loading...
Pendapatan Penduduk...
Bupati Wajo Amran Mahmud menyebut PDRD atau pendapatan penduduk per kapita di wilayahnya mencapai Rp58,83 juta per tahun. Foto/Wajokab.go.id
A A A
WAJO - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita Kabupaten Wajo mencapai Rp58,83 juta pada tahun 2021. Artinya, rerata pendapatan setiap penduduk Wajo berkisar Rp58,83 juta per tahun.

Jumlah itu mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2020, dimana BPS mencatat PDRB per kapita masyarakat Wajo berkisar Rp49,58 juta. Capaian itu tentunya merupakan bentuk keberhasilan dan peningkatan perekonomian masyarakat dan daerah.



Bupati Wajo, Amran Mahmud , mengaku kenaikan pendapatan penduduk di wilayahnya itu merupakan kesyukuran dan kebahagian. Terlebih, indikator perekonomian Wajo semakin baik, seperti tercatat sebagai daerah dengan pertumbungan ekonomi tertinggi ketiga di Sulsel, serta angka kemiskinan dan pengangguran yang menurun.

"Salah satu program dari 25 program kerja nyata kami bersama Pak Wabup (Wakil Bupati Wajo, Amran) adalah pendapatan per kapita Rp60 juta. Berarti sedikit lagi ini bisa tercapai. Sisa selisih Rp1 juta lebih," ungkap dia, Jumat (8/4/2022).

Atas capaian itu, Bupati Amran menyampaikan terima kasih atas kerja keras dan upaya maksimal dari semua pemangku kebijakan, khususnya perangkat daerah penanggung jawab sektor-sektor penyumbang PDRB.

"Ini adalah berkat kerja keras kita semua, khususnya masyarakat Kabupaten Wajo sendiri yang meskipun di tengah terpaan pandemi tetap berupaya untuk bangkit. Tentu juga dengan dukungan dari pemerintah dan anggota DPR pusat serta pemerintah dan anggota DPRD provinsi," ujarnya.



Bupati Amran meminta agar capaian positif ini tidak membuat jajarannya berpuas diri, tetapi justru menjadi spirit untuk melakukan upaya lebih keras lagi.

Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Wajo , Andi Muzdalifah, mengatakan salah satu indikator peningkatan pendapatan per kapita pada 2021 karena semua lapangan usaha pembentuk PDRB mengalami pertumbuhan positif.

"Setidaknya ada tiga sektor yang memiliki share atau kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB. Yang tertinggi adalah sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang memiliki share sebesar 33,36 persen dan laju pertumbuhan PDRB sebesar 6 persen pada tahun 2021. Sebelumnya, tahun 2020 laju pertumbuhan sebesar 0,57 persen. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan produksi sektor tersebut," urai Muzdalifah.

Sektor yang memiliki kontribusi terbesar kedua, lanjut Muzdalifah, yaitu sektor perdagangan, termasuk eceran, reparasi mobil, dan sepeda motor sebesar 15,73 persen. Laju pertumbuhannya pada 2021 sebesar 5,74 persen dari -1,05 persen pada 2020.

"Peningkatan sektor perdagangan tidak lepas dari aktivitas pasar yang sudah mulai berjalan normal di era new normal," ucapnya.

Lalu disusul sektor pertambangan dan penggalian yang memiliki share sebesar 15,28 persen dengan laju pertumbuhan PDRB 11,44 persen pada 2021 dari -7,37 persen pada 2020.



"Peningkatan produksi gas Gilireng turut menggerakkan peningkatan PDRB kita di mana produksi gas Gilireng yang meningkat dibanding tahun sebelumnya," tuturnya.

Muzdalifah melanjutkan ketiga sektor tersebut kemudian disusul sektor konstruksi dengan share 9,72 persen, sektor administrasi pemerintahan, pertanahan, dan jaminan sosial wajib 4,07 persen, jasa pendidikan 3,86 persen, serta sektor lainnya.
(tri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1635 seconds (0.1#10.140)