Kisah Misteri 3 Makam Sunang Bonang, Penyebar Islam di Tanah Jawa yang Sakti Mandraguna

Senin, 04 April 2022 - 07:28 WIB
loading...
Kisah Misteri 3 Makam Sunang Bonang, Penyebar Islam di Tanah Jawa yang  Sakti Mandraguna
Sunan Bonang, salah satu anggota Wali Songo, penyebar agama Islam di Tanah Jawa. Foto/Ilustrasi/Ist.
A A A
Sunan Bonang, salah satu penyebar Islam di tanah Jawa, yang dikenal memiliki kesaktian. Hingga kini, makam salah satu anggota Wali Songo ini masih menjadi misteri. Ada yang percaya, setelah meninggal dunia, Sunan Bonang dimakamkan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.



Tetapi muncul beberapa versi lain. Di mana ada dua makam yang juga dipercaya sebaia makam Sunan Bonang. Selama menyebarkan agama Islam, Sunan Bonang memang kerap kali menempuh perjalanan jauh. Ia memiliki banyak murid di Pulau Jawa, salah satunya di Pulau Bawean, yang masuk daerah administrasi Kabupaten Gresik.



Suatu ketika Sunan Bonang tengah berdakwah di Bawean, hingga mendadak sakit dan akhirnya wafat pada 1525. Dikutip dari buku " Sunan Bonang Wali Keramat: Karomah, Kesaktian, dan Ajaran-ajaran Hidup Sangat Waliullah" tulisan Asti Musman, para muridnya menghendaki agar Sunan Bonang dimakamkan di Pulau Bawean.



Tetapi hal itu tak disetujui oleh beberapa muridnya yang berasal dari Tuban. Murid-murid Sunan Bonang dari Tuban kemudian datang ke Pulau Bawean. Setibanya di Pulau Bawean para murid Sunan Bonang asal Tuban ini menjumpai jenazah Sunan Bonang, sudah diletakkan di tengah ruangan dengan ditunggui banyak santri.

Konon saat itulah para murid Sunan Bonang asal Tuban ini segera menidurkan para santri Pulau Bawean, dengan cara disirep. Usai seluruh muridnya tertidur, maka jenazah Sunan Bonang dibawa ke Tuban, dan dimakamkan di dekat masjid agung.

Tetapi anehnya pada pagi harinya jenazah Sunan Bonang ini konon masih ada di Pulau Bawean, dengan kondisi kain kafannya tinggal satu. Demikian pula jenazah yang dibawa ke Tuban kain kafannya pun hanya menyisakan satu.

Alhasil Sunan Bonang pun segera dimakamkan di Pulau Bawean, demikian pula yang ada di Tuban, upacara pemakaman pun juga dilakukan bersamaan. Maka keberadaan makam Sunan Bonang dipercaya berada di dua tempat berbeda, yakni Masjid Agung Tuban, dan di Kampung Tegal Gubug, Bawean.



Tetapi makam Sunan Bonang yang di Tuban yang dipercaya asli, dan hingga kini ramai diziarahi masyarakat muslim baik dari Jawa maupun luar Pulau Jawa. Makamnya berada di pusat Kabupaten Tuban, tepatnya di belakang kompleks Masjid Agung Tuban, yang berada di Kelurahan Kutorejo, Kecamatan Tuban Kota.

Di kompleks pemakaman Sunan Bonang di Tuban tersebut, juga terdapat makam umum lainnya. Untuk menghubungkan halaman satu dengan halaman lainnya, terdapat sebuah pintu masuk. Di mana pintu pertama dibatasi dengan relief bunga di kiri dan kanannya.

Makam Sunan Bonang yang ketiga dipercaya berada di daerah Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Lokasinya berada di Desa Bonang, sekitar 300 meter dari Pasujudan Sunan Bonang. Lokasi makam berada satu kompleks dengan makam yang dipercaya Putri Campa.

Sosok Putri Campa sendiri merupakan anak dari Raja Campa yang merupakan ibu dari Raden Rahmat atau Sunan Ampel, atau nenek dari Sunan Bonang. Saat itu berdasarkan kisah di Babad Tanah Jawi, Putri Campa ini menikah dengan Raja Majapahit Dwarawati.



Pemakamannya berada di tengah-tengah permukiman desa, dengan dikelilingi tembok tebal berwarna putih. Konon di situs inilah tempat tinggal Sunan Bonang, hingga meninggal dan dimakamkan di sana.

Lokasi makam Sunan Bonang di Lasem ini, berbeda dengan dua lokasi sebelumnya yang memiliki cungkup atau tutup makam. Di sini makam Sunan Bonang tak memiliki cungkup, konon beberapa kali usaha membuatkan cungkup selalu gagal oleh hal-hal yang tak masuk akal.

Perihal mengenai kenapa tidak digunakan cungkup, juru kunci makam menyebut itu bagian dari upaya menyimpan rahasia. Selain itu sang waliullah ini konon sempat memberikan wasiat. Wasiat yang berisikan keinginan untuk mengikuti Sunan Ampel, agar makamnya tidak dicungkup supaya tidak ada yang mengkultuskan makamnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2170 seconds (0.1#10.140)