Jadi Area Konservasi, Terumbu Karang Samalona Terus Tumbuh
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Budidaya terumbu karang di perairan Pulau Samalona menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan. Terumbu karang itu ditanam dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-76.
Aksi yang digagas oleh Pelindo bersama Dolphin Diving Club (DDC) itu merupakan salah satu upaya rehabilitasi dan transplantasi terumbu karang di kawasan Pulau Samalona yang dianggap perlu dan bisa dijadikan areal konservasi nantinya.
Sebelum merger, Pelindo IV menggandeng Dolphin Diving Club karena perhatian yang serius terhadap kelestarian lingkungan. Hal tersebut dipantau secara berkala agar bibit transplantasi ini terjaga dan terus tumbuh sesuai harapan.
Melalui hasil pemantauan yang dilakukan oleh DDC sejak Desember hingga Februari 2022. kelangsungan hidup karang hasil transplantasi dapat dikatakan berjalan optimal melihat nilai rerata dari tingkat kelangsungan hidup terumbu kareng secara keseluruhan mencapai nilai 88,89 persen.
Department Head TJSL Subholding Pelindo Jasa Maritim, Supriyadi Ratman menjelaskan, pemilihan bibit karang bercabang (branching) yang diambil dari lokasi transplantasi lantaran memiliki laju pertumbuhan tinggi. Sehingga sejak penanaman tahun lalu, pertumbuhan bibit terumbu karang di perairan Samalona sudah mencapai 1 hingga 3 cm.
“Bibit karang untuk transplantasi berasal dari terumbu karang di sekitar lokasi transplantasi. Jenis karang yang dipilih adalah jenis karang bercabang (branching) karena jenis-jenis tersebut umumnya memiliki laju pertumbuhan yang tinggi. Bibit kita ini tumbuhnya sudah sekitar 1 sampai 3 cm,” terang Supriyadi.
Mitra Pelindo Group yang juga merupakan Ketua Dolphin Diving Club, Arwin menjelaskan, kegiatan pemantauan yang utama adalah pengamatan kesintasan (survival rate) fragmen karang transplantasi dan penggantian (penyulaman) fragmen karang yang mati.
“Penempatan dan pengaturan posisi media transplantasi (rangka spider) serta penanaman dan pemantauan kondisi karang di lokasi dilakukan dengan cara penyelaman SCUBA atau Self Contained Underwater Breathing Apparatus,” terangnya.
Selain itu pemilihan Cable Tie sebagai pengikat terumbu karang karena bersifat ringan, tahan lama, mudah digunakan, dan tidak mudah terlepas. Sehingga pada saat terhantam arus laut tidak mudah lepas atau berubah posisi.
“Pengikatan karang transplan pada media menggunakan tali plastik (cable tie), yang bertujuan untuk menguatkan posisi fragmen karang transplantasi pada substrat agar tidak mudah lepas atau berubah posisi saat terhantam arus laut,” lanjut Arwin.
Direktur Utama Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM), Prasetyadi mengungkapkan, sebagai insan maritim, aksi nyata untuk pelestarian lingkungan utamanya harus terus ditumbuhkan dan didorong, apalagi yang berhubungan dengan kelangsungan hidup biota laut.
“Salah satu kekayaan yang bernilai tinggi ialah sumber daya terumbu karang beserta komponen ekosistemnya. Terumbu karang merupakan rumah bagi biota laut dan merupakan ekosistem di dunia yang paling rapuh dan mudah punah. Oleh sebab itu, mari kita bersama-sama melakukan pelestarian yang berkelanjutan,” tutur Prasetyadi.
Selain transplantasi terumbu karang, pihaknya juga melakukan penanaman pohon dan pengelolaan sampah melalui kegiatan bersih pantai di Pulau Samalona, wilayah Kota Makassar yang juga ditanam pada saat HUT Kemerdekaan RI tahun lalu.
Aksi yang digagas oleh Pelindo bersama Dolphin Diving Club (DDC) itu merupakan salah satu upaya rehabilitasi dan transplantasi terumbu karang di kawasan Pulau Samalona yang dianggap perlu dan bisa dijadikan areal konservasi nantinya.
Sebelum merger, Pelindo IV menggandeng Dolphin Diving Club karena perhatian yang serius terhadap kelestarian lingkungan. Hal tersebut dipantau secara berkala agar bibit transplantasi ini terjaga dan terus tumbuh sesuai harapan.
Melalui hasil pemantauan yang dilakukan oleh DDC sejak Desember hingga Februari 2022. kelangsungan hidup karang hasil transplantasi dapat dikatakan berjalan optimal melihat nilai rerata dari tingkat kelangsungan hidup terumbu kareng secara keseluruhan mencapai nilai 88,89 persen.
Department Head TJSL Subholding Pelindo Jasa Maritim, Supriyadi Ratman menjelaskan, pemilihan bibit karang bercabang (branching) yang diambil dari lokasi transplantasi lantaran memiliki laju pertumbuhan tinggi. Sehingga sejak penanaman tahun lalu, pertumbuhan bibit terumbu karang di perairan Samalona sudah mencapai 1 hingga 3 cm.
“Bibit karang untuk transplantasi berasal dari terumbu karang di sekitar lokasi transplantasi. Jenis karang yang dipilih adalah jenis karang bercabang (branching) karena jenis-jenis tersebut umumnya memiliki laju pertumbuhan yang tinggi. Bibit kita ini tumbuhnya sudah sekitar 1 sampai 3 cm,” terang Supriyadi.
Mitra Pelindo Group yang juga merupakan Ketua Dolphin Diving Club, Arwin menjelaskan, kegiatan pemantauan yang utama adalah pengamatan kesintasan (survival rate) fragmen karang transplantasi dan penggantian (penyulaman) fragmen karang yang mati.
“Penempatan dan pengaturan posisi media transplantasi (rangka spider) serta penanaman dan pemantauan kondisi karang di lokasi dilakukan dengan cara penyelaman SCUBA atau Self Contained Underwater Breathing Apparatus,” terangnya.
Selain itu pemilihan Cable Tie sebagai pengikat terumbu karang karena bersifat ringan, tahan lama, mudah digunakan, dan tidak mudah terlepas. Sehingga pada saat terhantam arus laut tidak mudah lepas atau berubah posisi.
“Pengikatan karang transplan pada media menggunakan tali plastik (cable tie), yang bertujuan untuk menguatkan posisi fragmen karang transplantasi pada substrat agar tidak mudah lepas atau berubah posisi saat terhantam arus laut,” lanjut Arwin.
Direktur Utama Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM), Prasetyadi mengungkapkan, sebagai insan maritim, aksi nyata untuk pelestarian lingkungan utamanya harus terus ditumbuhkan dan didorong, apalagi yang berhubungan dengan kelangsungan hidup biota laut.
“Salah satu kekayaan yang bernilai tinggi ialah sumber daya terumbu karang beserta komponen ekosistemnya. Terumbu karang merupakan rumah bagi biota laut dan merupakan ekosistem di dunia yang paling rapuh dan mudah punah. Oleh sebab itu, mari kita bersama-sama melakukan pelestarian yang berkelanjutan,” tutur Prasetyadi.
Selain transplantasi terumbu karang, pihaknya juga melakukan penanaman pohon dan pengelolaan sampah melalui kegiatan bersih pantai di Pulau Samalona, wilayah Kota Makassar yang juga ditanam pada saat HUT Kemerdekaan RI tahun lalu.
(agn)