Karomah Bambu Runcing Kiai Ahmad Fauzan Mampu Usir Tentara Jepang dan Belanda dari Pati

Minggu, 27 Maret 2022 - 05:40 WIB
loading...
Karomah Bambu Runcing Kiai Ahmad Fauzan Mampu Usir Tentara Jepang dan Belanda dari Pati
Kyai Ahmad Fauzan dikenal sebagai ulama kharismatik sekaligus pejuang di Pantura Jepara, Jawa Tengah yang dengan berani menentang penjajahan Belanda dan Jepang. Foto/Ist
A A A
Kiai Ahmad Fauzan dikenal sebagai ulama kharismatik sekaligus pejuang kemerdekaan di kawasan Pantura Jepara, Jawa Tengah yang dengan berani menentang penjajahan Belanda dan Jepang. Aksi perjuangannya membuat penjajah kerepotan hingga dipenjara dan disiksa.

Namun hal itu tak membuatnya surut untuk terus melawan penjajahan. Bersama sejumlah ulama dan santri, Kiai Ahmad Fauzan yang lahir di Dukuh Penggung, Desa Gemiring Lor, Kecamatan Nalumsari, Jepara pada 1905 silam itu sering terlibat bentrok dengan penjajah.



Pada 1942 saat penjajah Jepang masuk ke Jepara, perlawanan Kiai Ahmad Fauzan yang merupakan putra dari pasangan Haji Abdurrasul dengan Nyai Thohiroh semakin gigih melawan. Hingga akhirnya ditangkap bala tentara Jepang karena dianggap sebagai biang kerusuhan dan kekacauan.

Saat itu Kiai Ahmad Fauzan seperti dilansir dari ansorjepara mengalami penyiksaan dan penderitaan luar biasa. Namun akhirnya dilepaskan lagi karena tuduhan yang disampaikan tentara Jepang tidak terbukti.

Perjuangannya pun berlanjut ketika dia para Kiai di Pati pada 1945 berkumpul dan menyepakati untuk mengusir penjajah. Kiai Ahmad Fauzan pun ditunjuk sebagai pemimpin dalam penyerangan.

Berkat perjuangan gigih dan keberanian para pejuang yang dipimpinnya, pasukan Jepang yang sebelumnya menguasai Pati dan Jepara akhirnya menyerah.





Selepas Jepang, beberapa saat kemudian penjajah Belanda masuk ke wilayah Jepara dan Pati. Tak ada kompromi,KiaiAhmad Fauzan bersama para santri dan masyarakat berjuang untuk mengusir Belanda.

Guna meningkatkan semangat dan moral para pejuang, Kiai Ahmad Fauzan memberikan doa-doa kepada bambu runcing yang akan dipakai melawan tentara kolonial Belanda. Doa tersebut diberikan di halaman Masjid Darussalam, Saripan, Jepara.

Perlawanan sengit dari para pejuang terhadap Belanda pun terus berlangsung. Karena kesal, Belanda mengincar Kiai Ahmad Fauzan. Bahkan menjanjikan sejumlah hadiah bagi yang berhasil menangkapnya.

Hingga akhirnya Kiai Ahmad Fauzan tertangkap di daerah Bangsri, Jepara dan selanjutnya dipenjara. Dia baru dibebaskan setelah Belanda menyerahkan kedaulatan.

Pasca Indonesia merdeka,Kiai Ahmad Fauzan terus berjuang melalui pergerakan organisasi masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) dan Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi).

Selanjutnya pada 1949,Kiai Ahmad Fauzan diangkat menjadi Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Jepara hingga akhir 1960. Dikutip dari jateng.nu, Kiai Ahmad Fauzan wafat pada 17 Mei 1972.

Menjelang kepergiannya, Kiai Fauzan masih dalam keadaan muthalaah kitab tafsir. Kiai Fauzan dimakamkan di pemakaman Suromoyo Kedungleper Ampean, Bangsri, Kabupaten Jepara.

Sumber: ansorjepara, jateng.nu dan diolah dari berbagai sumber
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1292 seconds (0.1#10.140)