Enam Zona di Sulsel Disiapkan untuk Pasar Pangan Murah
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, berupaya mengantisipasi pemenuhan kebutuhan dan stabilitasi harga pangan jelang Ramadan tahun ini. Kenaikan harga sejumlah komoditas membuat Pemprov Sulsel mencari cara agar harga tidak semakin melambung.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Sulsel, Kemal Redindo Syahrul Putra menuturkan bahwa saat ini pihaknya tengah intens berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan di kabupaten/kota dalam rangka persiapan gelaran pasar pangan murah.
Pasar pangan murah ini rencananya bakal digelar serentak sebelum Ramadan dan sebelum hari raya Idulfitri. "Ini untuk menjawab bahwa ketersediaan stok pangan itu ada," ucap Redindo.
Dia menyebut, dalam waktu dekat ini pasar pangan murah bakal digelar selama tiga hari yakni 30 Maret sampai 1 April 2022 di enam kabupaten/kota yang mewakili enam zona wilayah di Sulsel.
Zona pertama yakni zona Makassar, meliputi Kabupaten Gowa, Maros, Pangkep dan Takalar. Zona selatan dilakukan di Kabupaten Bulukumba, yang mewakili mewakili Kabupaten Kepulauan Selayar, Jeneponto, dan Bantaeng.
Kemudian Zona Bosowasi, dilakukan di Kabupaten Bone yang meliputi Kabupaten Soppeng, Wajo, dan Sinjai. Lalu zona Ajatappareng di Parepare, yang mewakili Sinjai Barru dan Pinrang.
Zona Toraja digelar di Kabupaten Enrekang, yang mewakili Toraja Utara, dan Tana Toraja. Serta zona Luwu Raya di Luwu untuk mewakili Palopo, Luwu Utara dan Luwu Timur.
"Ini sudah dikoordinasikan, sisa menunggu persetujuan Gubernur sehingga ini akan dilakukan sebelum Ramadan dan setelah lebaran," ungkap Redindo.
Kepala Dinas Perdagangan Sulsel, Ashari Fakhsirie Radjamilo menambahkan, dalam gelaran pasar pangan murah ini, Pemprov Sulsel juga akan menggandeng Bulog dan sejumlah toko retail modern untuk menjual produknya di daerah.
Dia tidak menampik adanya kenaikan harga sejumlah komoditas pangan, namun pihaknya memastikan harga dan ketersediaan pangan tetap aman menjelang Ramadan.
"Memang ada beberapa yang mengalami minus seperti gula pasir. Tapi dari Bulog menjamin ketersediaan itu karena akan masuk barangnya sekitar 22 ribu ton. Kami yakin insyaallah gula pasir aman," jelasnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Sulsel, Kemal Redindo Syahrul Putra menuturkan bahwa saat ini pihaknya tengah intens berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan di kabupaten/kota dalam rangka persiapan gelaran pasar pangan murah.
Pasar pangan murah ini rencananya bakal digelar serentak sebelum Ramadan dan sebelum hari raya Idulfitri. "Ini untuk menjawab bahwa ketersediaan stok pangan itu ada," ucap Redindo.
Dia menyebut, dalam waktu dekat ini pasar pangan murah bakal digelar selama tiga hari yakni 30 Maret sampai 1 April 2022 di enam kabupaten/kota yang mewakili enam zona wilayah di Sulsel.
Zona pertama yakni zona Makassar, meliputi Kabupaten Gowa, Maros, Pangkep dan Takalar. Zona selatan dilakukan di Kabupaten Bulukumba, yang mewakili mewakili Kabupaten Kepulauan Selayar, Jeneponto, dan Bantaeng.
Kemudian Zona Bosowasi, dilakukan di Kabupaten Bone yang meliputi Kabupaten Soppeng, Wajo, dan Sinjai. Lalu zona Ajatappareng di Parepare, yang mewakili Sinjai Barru dan Pinrang.
Zona Toraja digelar di Kabupaten Enrekang, yang mewakili Toraja Utara, dan Tana Toraja. Serta zona Luwu Raya di Luwu untuk mewakili Palopo, Luwu Utara dan Luwu Timur.
"Ini sudah dikoordinasikan, sisa menunggu persetujuan Gubernur sehingga ini akan dilakukan sebelum Ramadan dan setelah lebaran," ungkap Redindo.
Kepala Dinas Perdagangan Sulsel, Ashari Fakhsirie Radjamilo menambahkan, dalam gelaran pasar pangan murah ini, Pemprov Sulsel juga akan menggandeng Bulog dan sejumlah toko retail modern untuk menjual produknya di daerah.
Dia tidak menampik adanya kenaikan harga sejumlah komoditas pangan, namun pihaknya memastikan harga dan ketersediaan pangan tetap aman menjelang Ramadan.
"Memang ada beberapa yang mengalami minus seperti gula pasir. Tapi dari Bulog menjamin ketersediaan itu karena akan masuk barangnya sekitar 22 ribu ton. Kami yakin insyaallah gula pasir aman," jelasnya.
(agn)