Usai Penembakan, Tempat Praktik Sekaligus Rumah Dokter Sunardi di Sukoharjo Lengang
loading...
A
A
A
Ini didasari pengalamannya sendiri. Saat itu anaknya sakit demam. Kemudian dirinya memeriksakan anaknya pada dokter Sunardi.
Saat tahu kalau dirinya tinggal satu Rukun Tetangga, dokter Sunardi tidak menarik bayaran pada dirinya.
"Waktu itu anak saya sakit demam. Panas dan batuk, terus saya bawa ke dokter Sunardi. Orangnya ramah, dan bertanya saya rumahnya dimana. Saat tahu kalau saya satu RT dengan dokter Sunardi, saya tak usah membayar,"terangnya.
Tak hanya membayar, kalau terpaksa harus menebus obat ke apotik, dokter Sunardi pasti memberikan resep obat harga terjangkau.
"Kalau tempat praktek ramai atau tidak, saya tak tahu. Soalnya, prakteknya itukan di pinggir jalan, tak bisa lihat sama sekali. Tapi pas itu, kebetulan sepi tak ada yang berobat,"terangnya.
Ia mengatakan selama dokter Sunardi tinggal Rt 01 Rw 07, bisa dihitung dirinya bertemu dengan istri dokter Sunardi.
"Jarang ketemu (dengan istri dokter Sunardi). Yang saya tahu, istri dokter Sunardi pakai cadar, udah itu saja," terangnya
Saat tahu kalau dirinya tinggal satu Rukun Tetangga, dokter Sunardi tidak menarik bayaran pada dirinya.
"Waktu itu anak saya sakit demam. Panas dan batuk, terus saya bawa ke dokter Sunardi. Orangnya ramah, dan bertanya saya rumahnya dimana. Saat tahu kalau saya satu RT dengan dokter Sunardi, saya tak usah membayar,"terangnya.
Tak hanya membayar, kalau terpaksa harus menebus obat ke apotik, dokter Sunardi pasti memberikan resep obat harga terjangkau.
"Kalau tempat praktek ramai atau tidak, saya tak tahu. Soalnya, prakteknya itukan di pinggir jalan, tak bisa lihat sama sekali. Tapi pas itu, kebetulan sepi tak ada yang berobat,"terangnya.
Ia mengatakan selama dokter Sunardi tinggal Rt 01 Rw 07, bisa dihitung dirinya bertemu dengan istri dokter Sunardi.
"Jarang ketemu (dengan istri dokter Sunardi). Yang saya tahu, istri dokter Sunardi pakai cadar, udah itu saja," terangnya
(msd)