Tokoh Agama Papua Sebut Peran Tiga Tungku Penting untuk Jaga Persatuan

Minggu, 06 Maret 2022 - 04:19 WIB
loading...
Tokoh Agama Papua Sebut...
Ketua II Persekutuan Gereja Gereja Papua (PGGP), Pdt. MPA Maury S.Th meminta persatuan dan kesatuan bangsa yang tercipta dari kerukunan umat beragama harus terus dijaga dan dipupuk. Foto/iNews TV/Edy Siswanto
A A A
JAYAPURA - Tokoh agama di Papua meminta persatuan dan kesatuan bangsa yang tercipta dari kerukunan umat beragama harus terus dijaga, dipupuk dan bergandengan tangan. Jangan sampai persoalan luar negeri seperti perang antara Rusia dan Ukraina membawa dampak negatif bagi persatuan bangsa.

Permintaan ini disampaikan Ketua Persekutuan Gereja Pantekosta Indonesia (PGPI) Provinsi Papua sekaligus Ketua II Persekutuan Gereja Gereja Papua (PGGP), Pdt. MPA Maury S.Th.



"Kita yang di dalam negeri ini sedikitnya kita terkena dampak situasi di luar negeri. Tapi kalau bisa kita di Indonesia ini janganlah kita terpengaruh secara nasional, biarlah itu secara internasional. Kita sebagai umat Tuhan yang ada di Indonesia tetap bersatu," kata Pdt. Maury, Sabtu (5/3/2022).

Dia menyatakan kerukunan yang selama ini dijaga di dalam Forum Komunikasi Antar Ummat Beraga (FKUB) harus dipertahankan. Terutama yang mempertahankan dan menyatukan adalah umat dan tokoh-tokoh dari semua agama di seluruh Indonesia.

Pdt. Maury memaparkan, lebih spesifik persatuan bangsa juga menjadi tugas tiga tungku atau tiga pilar penting. Tungku pertama adalah tokoh agama, perempuan, pemuda dan ketokohan lain.

Tungku kedua yakni pemerintahan, baik eksekutif, yudikatif, legislatif dan TNI-Polri. Sementara tungku ketiga adalah kekhususan bagi tokoh adat di seluruh Indonesia.

"Jadi ibarat masak air dalam satu tempayan besar Indonesia ini, tiga tungku menjadi penjaganya. Jika panas maka air dalam tempaian itu akan mendidih dan berhamburan, pun sebaliknya. Tiga tungku juga menjaga agar tempayan ini tetap stabil duduk pada tempatnya, tidak terjatuh. Menjaga kedaulatan NKRI dan tunduk pada UUD 1945 dan Pancasila," ungkapnya.



Pdt. Maury juga mewanti-wanti tahun politik dalam negeri saat ini. Pilpres 2024 meski masih dua tahun lagi, namun riaknya sudah mulai dirasakan dan akan tambah besar menjadi gelombang jelang pelaksanaan.

"Gaung dan riaknya kita sudah dapat rasa, nanti satu tahun berikutnya kita mulai dapat angin sepoi-sepoi. Sesudah itu ada gelombang-gelombang kecil terus ada ombak-ombak besar, tapi kita harus pintar bersama tiga tungku tadi mengatasinya," katanya.

"Jadi menghadapi Pilpres itu kita harus mengikuti semua aturan. Kalau kita ikut aturan semua akan berjalan dengan baik. Dari awal sampai akhir dan pada akhirnya terpilihlah presiden, gubernur, kepala daerah bupati atau wali kota dan akhirnya semua sejahtera. Persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjaga," sambungnya.

Terakhir, terkait perang Rusia dan Ukraina, dirinya meminta seluruh umat beragama mendoakan agar perang tersebut lekas berakhir dengan kedamaian seperti yang diharapkan semua orang di dunia.

"Saya mau tegaskan bahwa di tiap agama dalam tiap kitab suci sudah tercantum. Marilah kita memberikan perhatian dalam doa, semoga perang itu segera berkahir dengan damai," pungkasnya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1168 seconds (0.1#10.140)