TKI di bius, dibuang di hutan

Sindonews.com - Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang baru pulang dari Malaysia menjadi korban pembiusan. Seluruh harta dan uang hasil jerih payahnya raib dibawa kabur. Tragisnya, tubuh korban yang sudah tidak berdaya dibuang disebuah hutan di Kabupaten Mojokerto.

Setelah sempat dirawat di Puskesmas, Pariani (43) TKI asal Tulungagung ini langsung diistirahatkan oleh petugas di Mapolsek Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto.

Kondisi pria yang sudah tiga tahun bekerja menjadi TKI di Malaysia ini masih sangat lemah dan tubuhnya juga masih belepotan dengan lumpur.

Menurut AKP Suharso, Kapolsek Dawarblandong, sebelumnya tubuh Pariani di temukan warga tergeletak di tengah hutan jati Desa Cendroro Kecamatan Dawarblandong dalam kondisi tidak sadarkan diri.

"Petugas langsung membawa Pariani ke Puskesmas Dawarblandong untuk mendapat perawatan medis," ujarnya di Mapolsek Dawarblandong, Senin (31/12/2012).

Setelah dipastikan kondisinya membaik, petugas membawa Pariani ke Mapolsek Dawarblandong untuk beristirahat dan setelah membaik nanti akan di periksa.

Dari keterangan sementara, lanjutnya, korban mengaku baru pulang dari Kuala Lumpur Malaysia menuju Desa Gedangan, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Tulungagung.

Saat tiba di Terminal Bungurasih, Surabaya kemarin, korban berkenalan dengan empat pria yang mengaku berasal dari Trenggalek. Dari perkenalan singkat tersebut, korban ditawari tumpangan oleh pelaku untuk pulang bersama dengan menggunakan mobil carteran karena arah tujuan mereka sama.

Dalam perjalanan pulang, salah satu pelaku sempat izin turun untuk membeli air minum kemasan dan memberikan satu botol untuk korban. Setelah meminum air tersebut, korban merasa pusing hingga akhirnya tidak sadarkan diri. Setelah pingsan, tubuh korban di buang begitu saja di tengah hutan jati.

Sementara, seluruh barang bawaan korban seperti pakaian, dua buah handphone, uang tunai Rp2 juta, dan kartu atm berisi uang Rp38 juta raib di bawa kabur pelaku.

Selain telah menghubungi keluarga korban di Tulungagung, polisi juga akan meminta keterangan lebih detail pada korban untuk memburu para pelaku.