Rajin Wara Wiri di Medsos, Elektabilitas Dedi Mulyadi di Jabar Meroket

Kamis, 24 Februari 2022 - 15:09 WIB
loading...
Rajin Wara Wiri di Medsos, Elektabilitas Dedi Mulyadi di Jabar Meroket
Aktivitas Anggota DPR, Dedi Mulyadi yang kerap wara wiri di berbagai platform medsos, seperti Youtube, Facebook, hingga Instagram dinilai efektif dalam mendongkrak lektabilitasnya. Foto SINDOnews
A A A
BANDUNG - Aktivitas Anggota DPR , Dedi Mulyadi yang kerap wara wiri di berbagai platform medsos, seperti Youtube, Facebook, hingga Instagram dinilai efektif dalam mendongkrak elektabilitasnya di ajang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2024 mendatang. Kesimpulan tersebut terungkap dalam hasil survei terbaru Citra Komunikasi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.

Survei ini mengukur preferensi pemilih warga Jabar terhadap calon gubernur dan wakil gubernur Jabar 2024 yang dirilis Rabu (23/2/2024) malam. Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA , Toto Izul Fatah mengatakan, elektabilitas Dedi Mulyadi disumbang oleh gencarnya mengemas program turun ke masyarakat lewat Youtube dan aneka platform medsos lainnya seperti Facebook dan Instagram.



Menurut Toro, berdasarkan data base 63,3 persen pengguna medsos, saat ditanya konten medsos siapa yang paling disukai, konten Youtube Dedi Mulyadi disukai 17,2 persen responden. Adapun konten Facebook-nya 6,6 persen, dan Instagram 0,8 persen.

Bahkan, kata Toto, tingkat kesukaan responden terhadap konten medsos Dedi Mulyadi melampui kesukaan responden terhadap konten medsos Ridwan Kamil yang juga dikenal sebagai pegiat medsos. Toto menyebut, responden yang menyukai konten Instagram Ridwan Kamil hanya 4,7 persen dan konten Youtube hanya 4,2 persen.

"Kekuatan Kang Dedi Mulyadi di medsos lebih pada kontennya yang news value. Dia bermain isu yang kuat public interest-nya, seperti isu kerakyatan, bantuan kepada rakyat kecil, soal sampah dan sejenisnya. Ditambah lagi dia juga punya brand yang kuat sebagai tokoh Sunda yang setia dan konsisten memperjuangkan dan melestarikan sunda, dalam arti peradaban, bukan suku," papar Toto, Kamis (24/2/2022).

Lebih lanjut Toto mengatakan, potensi mantan Bupati Purwakarta dua periode ini di Pilgub Jabar 2024 tergambar jelas dari posisi elektabilitasnya yang meroket untuk ukuran sebagai calon pendatang baru. "Meskipun, jika dibanding dengan posisi elektabilitas Ridwan Kamil sebagai incumbent yang masih memimpin," ujar Toto.

Toto pun menyebut, posisi elektabilitas masing-masing dalam berbagai simulasi jumlah calon. Untuk simulasi 20 calon gubernur, Ridwan Kamil memimpin dengan raihan suara 45,2 persen, Dedi Mulyadi 24,7 persen, disusul Dede Yusuf 8,5 persen.

Sementara calon lainnya, mulai dari Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum; Bupati Purwakarta, Cellica Nurrachadiana; Ketua PAN Jabar, Desy Ratnasari; Presiden PKS, Ahmad Syaikhu; Wali Kota Bogor, Bima Arya; serta Anggota DPR, Nurul Arifin, Rieke Dyah Pitaloka, dan Ace Hasan Sadzily dan lain-lain masih di bawah 5 persen.

Saat dikerucutkan menjadi 6 calon, lanjut Toto, Ridwan Kamil memimpin dengan raihan suara 47,3 persen, Dedi Mulyadi 25,5 persen, Dede Yusuf 12,7 persen, dan yang lainnya seperti Uu Ruzhanul Ulum, Ahmad Syaikhu, serta M Farhan masih tetap di bawah 5 persen.

Yang menarik, pada simulasi 10 calon tanpa Ridwan Kamil, posisi Dedi Mulyadi melesat ke 38,0 persen disusul Dede Yusuf menjadi 22,7 persen, Uu Ruzhanul Ulum 6,7 persen, Desy Ratnasari 5,8 persen, Ahmad Syaikhu 3,5 persen, dan Attalia Kamil 1,8 persen.

"Dari simulasi tanpa Ridwan Kamil, terlihat jelas bahwa Desi Mulyadi yang paling banyak menerima berkah limpahan suara disusul Dede Yusuf yang cukup tinggi juga. Karena itu, jika Ridwan Kamil akhirnya lebih memilih sebagai capres atau cawapres, tidak sebagai cagub, maka hanya Dedi Mulyadi yang punya potensi melenggang menang," bebernya.

Namun begitu, dalam pandangan peneliti senior LSI Denny JA ini, peluang bagi kandidat lain tetap terbuka sejauh mereka mampu memenuhi tuntutan hukum besinya untuk menang, baik tuntutan mendongkrak pengenalan maupun kesukaan dengan kerja-kerja kampanye yang terukur. Apalagi, kata Toto, masih ada waktu cukup lama, yaitu sekitar tiga tahun kurang sampai 2024 nanti.

Terbukanya peluang juga terlihat dari data survei tentang pemilih yang masih berkategori soft supporter, yaitu pemilih cair yang mungkin saat ini sudah punya pilihan, tapi masih sangat mungkin berubah. Toto menyebutkan, jumlah mereka sekitar 42,7 persen yang sering disebut sebagai lahan tak bertuan dan masih bisa diperebutkan oleh siapa saja.

"Hanya Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi yang sudah memiliki strong supporter atau pemilih militan cukup tinggi, yaitu Ridwan Kamil 33,5 persen dan Dedi Mulyadi 13,7 persen. Yang lainnya, termasuk Dede Yusuf masih di bawah 5 persen. Biasanya, kategori pemilih seperti itu tak akan berubah sampai hari H pemilihan, kecuali ada badai politik dahsyat yang menimpa mereka," tandas Toto.

Untuk diketahui, survei dilakukan pada 2-7 Februari 2022 melalui wawancara tatap muka dan menggunakan metodologi multistage random sampling serta melibatkan 600 orang reaponden dengan margin of error 4,1 persen.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2107 seconds (0.1#10.140)