Surplus 4.000 Ton per Bulan, Khofifah Heran Minyak Goreng Langka di Jawa Timur

Selasa, 22 Februari 2022 - 08:07 WIB
loading...
Surplus 4.000 Ton per Bulan, Khofifah Heran Minyak Goreng Langka di Jawa Timur
Masyarakat antusias membeli minyak goreng seharga Rp25.000 per 2 liter dalam operasi pasar di halaman Kantor Kecamatan Pacet Mojokerto.Foto/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa heran dengan kelangkaan minyak goreng di Jatim. Pasalnya, saat dirinya inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pabrik minyak goreng, diketahui tidak ada pengurangan produksi.

Menurut dia, seharusnya kelangkaan tidak perlu terjadi karena produksi minyak goreng per bulan untuk Jatim mencapai 63.000 ton. Sementara total konsumsi per bulan hanya sebanyak 59.000 ton. Artinya, seharusnya Jatim mengalami surplus sebanyak 4.000 ton per bulan.

Baca juga: Menengok Inovasi Melon Kotak dan Love di Desa Lebo Sidoarjo

"Saya meminta distributor minyak goreng tidak menunda-nunda penyaluran minyak goreng sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan. Jika kita cinta masyarakat dan tanah air Indonesia, mari beri terbaik untuk masyarakat, bangsa dan negara," katanya saat gelaran operasi pasar minyak goreng di Kabupaten Mojokerto, Senin (21/2/2022).

Seperti diketahui, HET minyak goreng per liternya yang telah ditetapkan sejak tanggal 1 Februari lalu adalah Rp14.000 per liter untuk minyak goreng kemasan premium, Rp13.500 untuk minyak goreng kemasan sederhana, dan Rp11.500 untuk minyak goreng curah. Tetapi di pasar, baik pasar tradisional maupun pasar modern masih terjadi kelangkaan. Di pasar tradisional harganya jauh diatas HET.

"Jangan ditunda atau ditimbun demi cuan. Segera distribusikan ke seluruh pasar. Kasihan masyarakat, apalagi saat ini tengah dalam situasi pandemi. Ini juga menjadi parameter kecintaan kita kepada masyarakat, bangsa dan negara," tandas Khofifah.

Khofifah pun meminta Satgas Pangan untuk melakukan pelacakan dan penelusuran benang kusut distribusi minyak goreng ini. Khofifah berharap distributor mengikuti aturan yang telah ditetapkan pemerintah.

"Benang kusut ini harus segera diurai. Jangan dibiarkan berlarut-larut. Apalagi, tidak lama lagi kita memasuki Bulan Ramadhan," ujarnya.



Kepada seluruh kepala daerah, Khofifah juga meminta untuk mengintensifkan pemantauan di lapangan dan segera menggelar operasi pasar minyak goreng secara berkelanjutan jika kelangkaan terus terjadi.

"Ini penting, untuk bisa terus memastikan supply pasok sehingga memberikan kemudahan sekaligus meringankan daya beli bagi masyarakat," imbuhnya.

Sementara itu, dalam operasi pasar yang digelar di Halaman Kantor Kecamatan Pacet Mojokerto , sebanyak 4.000 liter minyak goreng murah digelontorkan Pemprov Jatim. Setiap masyarakat hanya diperbolehkan membeli sebanyak 2 liter per orang seharga Rp25.000. Syaratmya, cukup dengan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP).
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2078 seconds (0.1#10.140)