Pengembangan Wisata Dilarang Rusak Alam, Jabar Kembangkan Konsep Homestay
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pemprov Jawa Barat melarang merusak maupun mengubah alam yang sudah ada dalam pengembangan wisata, khususnya wisata alam.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, Benny Bahtiar menyatakan, larangan tersebut sesuai dengan arahan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.
Baca juga: Atasi Kelangkaan di Bandung, Pemprov Jabar Gelontorkan 23.000 Liter Minyak Goreng Murah
Oleh karenanya, lanjut Benny, program pengembangan wisata di Jabar tahun ini akan fokus pada konsep wisata alam tanpa merusak atau mengubah alam yang sudah ada.
"Sesuai arahan Gubernur (Ridwan Kamil), dalam pengembangan wisata alam di Jabar sama sekali tidak boleh merusak atau mengubah alam, tetapi harus ada nilai tambahnya," tegas Benny di Bandung, Senin (21/2/2022).
Benny mencontohkan, konsep wisata ramah lingkungan tersebut dapat diterapkan dalam objek wisata kebun teh. Tanpa merusak kebun teh, pengelola wisata dapat membangun jembatan kayu yang dapat digunakan wisatawan untuk berswafoto.
"Seperti di perkebunan teh, jangan mengubah lanskap kebun tehnya, tetapi cukup dengan membuat skywalk dari kayu, lalu menjadi instagramable," jelasnya.
Selain itu, Benny juga mendorong konsep homestay di sekitar kawasan wisata. Menurutnya, konsep homestay dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar objek wisata.
"Tinggal kita mendorong peningkatan kualitas ruang tidur yang rapi, kemudian toilet atau kamar mandi yang berstandar internasional, misalnya. Kan itu kesan pertama yang akan dinilai wisatawan ketika mereka melakukan homestay," ujar Benny.
Menurut Benny, di era tahun 80-an, objek wisata Pantai Pangandaran belum memiliki banyak hotel seperti saat ini. Kala itu, kata Benny, konsep homestay yang diterapkan.
"Nah itu akan kita coba hidupkan dan kembangkan kembali di objek wisata kita sekarang," katanya.
Seperti diketahui, Pemprov Jabar telah meluncurkan West Java Calendar of Event 2022. Ada 50 event yang akan ditampilkan di seluruh kabupaten/kota sepanjang tahun 2022 untuk menarik kunjungan wisatawan.
"50 event itu hasil kurasi dari 260 event yang diajukan kabupaten/kota. Setelah disaring oleh para ahli, ada 50 event yang dinilai layak jual. Seperti pesan Pak Gubernur, kita harus menampilkan atraksi wisata yang layak jual, dan harus sesuai selera pasar," tandas Benny.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, Benny Bahtiar menyatakan, larangan tersebut sesuai dengan arahan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.
Baca juga: Atasi Kelangkaan di Bandung, Pemprov Jabar Gelontorkan 23.000 Liter Minyak Goreng Murah
Oleh karenanya, lanjut Benny, program pengembangan wisata di Jabar tahun ini akan fokus pada konsep wisata alam tanpa merusak atau mengubah alam yang sudah ada.
"Sesuai arahan Gubernur (Ridwan Kamil), dalam pengembangan wisata alam di Jabar sama sekali tidak boleh merusak atau mengubah alam, tetapi harus ada nilai tambahnya," tegas Benny di Bandung, Senin (21/2/2022).
Benny mencontohkan, konsep wisata ramah lingkungan tersebut dapat diterapkan dalam objek wisata kebun teh. Tanpa merusak kebun teh, pengelola wisata dapat membangun jembatan kayu yang dapat digunakan wisatawan untuk berswafoto.
"Seperti di perkebunan teh, jangan mengubah lanskap kebun tehnya, tetapi cukup dengan membuat skywalk dari kayu, lalu menjadi instagramable," jelasnya.
Selain itu, Benny juga mendorong konsep homestay di sekitar kawasan wisata. Menurutnya, konsep homestay dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar objek wisata.
"Tinggal kita mendorong peningkatan kualitas ruang tidur yang rapi, kemudian toilet atau kamar mandi yang berstandar internasional, misalnya. Kan itu kesan pertama yang akan dinilai wisatawan ketika mereka melakukan homestay," ujar Benny.
Menurut Benny, di era tahun 80-an, objek wisata Pantai Pangandaran belum memiliki banyak hotel seperti saat ini. Kala itu, kata Benny, konsep homestay yang diterapkan.
"Nah itu akan kita coba hidupkan dan kembangkan kembali di objek wisata kita sekarang," katanya.
Seperti diketahui, Pemprov Jabar telah meluncurkan West Java Calendar of Event 2022. Ada 50 event yang akan ditampilkan di seluruh kabupaten/kota sepanjang tahun 2022 untuk menarik kunjungan wisatawan.
"50 event itu hasil kurasi dari 260 event yang diajukan kabupaten/kota. Setelah disaring oleh para ahli, ada 50 event yang dinilai layak jual. Seperti pesan Pak Gubernur, kita harus menampilkan atraksi wisata yang layak jual, dan harus sesuai selera pasar," tandas Benny.
(msd)