Oknum guru SMP 2 Sabbangparu aniaya siswa

Minggu, 25 November 2012 - 22:38 WIB
Oknum guru SMP 2 Sabbangparu aniaya siswa
Oknum guru SMP 2 Sabbangparu aniaya siswa
A A A
Sindonews.com - Oknum guru SMP 2 Sabbangparu, Ahlan dilaporkan ke polisi gara-gara menganiaya siswanya Yayang Partawijaya, dengan cara menampar dan memukul kepala korban hingga mengakibatkan leher bagian belakang siswa kelas satu SMP Sabbangparu tersebut bengkak.

"Anak saya dianiaya dan ditampar berkali-kali oleh guru Ahlan, gara-gara anak saya tidak pake helm," kata orang tua korban Zainuddin kepada SINDO, Minggu (25/11/2012).

Dia menceritakan, anaknya dianiaya oleh gurunya pada hari Sabtu 24 November 2012 lalu. Saat itu korban yang baru pulang dari masjid samping sekolah dihadang oleh pelaku dan langsung bertanya kenapa tidak memakai helm.

"Anak saya bilang helm ada didalam kelas, tiba-tiba Ahlan menampar anak saya berkali-kali sehingga motor yang di gunakan nyaris jatuh," katanya.

Tidak terima anakanya di perlakukan demikian, Zainuddin kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Wajo hari Sabtu 24 November 2012.

"Dia memang sudah sering memukul siswanya, tapi tidak ada yang melapor, nanti anak saya dipukul baru saya laporkan," katanya.

Dia berharap polisi dapat menindak lanjuti kasus tersebut hingga tuntas, agar bisa menjadi pelajaran untuk guru-guru yanglain.

"Saya berharap ini di proses secara tuntas," katanya.

Kasat Reskrim Polres Wajo AKP Aska Mappe, membenarkan adanya laporan penganiayaan yang dilakukan leh Oknum guru Ahlan kepada siswanya.

"Saat ini kasus tersebut dalam proses. Pelaku di jerat Undang-undang perlindungan anak," kata Aska kemarin.

Sementara itu, Wakil Bupati Wajo Amran Mahmud, menyayangkan persitiwa tersebut.

"Sangat disayangkan terjadi pemukulan. Seharusnya guru memberikan sanksi yang mendidik bila siswa melanggar, bukan dipukul," katanya ketika dihubungi, Minggu (25/11/2012).

Disinggung menganai adanya sanksi bagi guru yang bersangkutan, pihaknya mengaku akan mempelajari sampai sejauh mana perlakuan oknum guru dan penyebab terjadinya pemukulan.

"Akan dipelajari dulu perlakuan dan penyebabnya sehingga guru yang bersangkutan melakukan pemukulan," katanya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6375 seconds (0.1#10.140)