Banjir Bandang Terjang Puluhan Hektare Sawah Siap Panen
loading...
A
A
A
LUBUKLINGGAU - Puluhan hektare sawah milik warga, Kelurahan Lubuk Tanjung, Kecamatan Lubuklinggau Barat I Kota Lubuklinggau rusak parah akibat diterjang banjir bandang dari Sungai Kasie.
Banjir bandang tersebut merupakan kiriman dari luapan air dari Sungai Kasie Ulu di Wilayah Blumai Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Lahan tanaman padi milik warga yang siap panen rusak akibat air sungai naik dan masuk ke lahan sawah warga.
Salah seorang warga setempat Joni Syamsuri (35) mengatakan, kejadian banjir bandang tersebut terjadi tadi malam. "Kejadiannya tadi malam pak. Banjir bandang ini akibat debit Sungai Kasie dari arah Rejang Lebong meluap," kata Joni, Sabtu (13/06/2020). (Baca juga: Sigap Atasi Karhutla, Bhabinkamtibmas Dapat Penghargaan Kapolres )
Akibat kejadian ini, Joni dan petani-petani lainnya dipastikan akan merugi, sebab tanaman padi rusak akibat diterjang banjir. "Kalau rugi sudah pasti. Karena memang lahannya ini sudah ditanami padi. Namun mau gimana lagi sudah terjadi. Kejadian ini sudah dicek langsung oleh pihak terkait," ungkapnya.
Dia berharap pemerintah bisa memberikan solusi agar kejadian ini tidak lagi terjadi. "Pasalnya lahan ini menjadi lokasi pertanian warga setempat," harapnya
Sementara Kepala Dinas Pertanian Kota Lubuklinggau, Dedi Yansyah saat dikonfirmasi, mebenarkan kejadian banjir bandar tersebut. Ada sekitar 50 hektar sawah yang diterjang banjir bandang. "Mereka dari kelompok tani Swadaya, Suka Maju, Sri Sekar Tanjung, Harapan Makmur yang berada di Kelurahan Lubuk Tanjung," katanya.
Menurut Dedi, sawah tersebut memang sudah siap panen, namun dari hasil pantauan dijelaskannya, diperkirakan 60 persen padi masih bisa dipanen.
Ia menjelaskan jika banjir itu disebabkan air kiriman dari Sungai Kasie Ulu, di daerah Blumai Kabupaten Rejang Lebong. Dia berharap dinas terkait dapat mencari tahu apa penyebab banjir kiriman ini.
"Kasian warga di sini, yang menjadi korban banjir kiriman, coba pihak terkait di sana agar dapat dicek apa penyebabnya," tegasnya. (Baca juga: Sabu Hampir 8 Kg Diungkap Sat Resnarkoba Polresta Barelang)
Akibat dari banjir ini, saluran irigasi rusak parah. Dan pihaknya sudah berkoordinasi dengan di Dinas Pengairan Pekerjaan Umum Kota Lubuklinggau untuk penanganan irigasi tersebut.
Banjir bandang tersebut merupakan kiriman dari luapan air dari Sungai Kasie Ulu di Wilayah Blumai Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Lahan tanaman padi milik warga yang siap panen rusak akibat air sungai naik dan masuk ke lahan sawah warga.
Salah seorang warga setempat Joni Syamsuri (35) mengatakan, kejadian banjir bandang tersebut terjadi tadi malam. "Kejadiannya tadi malam pak. Banjir bandang ini akibat debit Sungai Kasie dari arah Rejang Lebong meluap," kata Joni, Sabtu (13/06/2020). (Baca juga: Sigap Atasi Karhutla, Bhabinkamtibmas Dapat Penghargaan Kapolres )
Akibat kejadian ini, Joni dan petani-petani lainnya dipastikan akan merugi, sebab tanaman padi rusak akibat diterjang banjir. "Kalau rugi sudah pasti. Karena memang lahannya ini sudah ditanami padi. Namun mau gimana lagi sudah terjadi. Kejadian ini sudah dicek langsung oleh pihak terkait," ungkapnya.
Dia berharap pemerintah bisa memberikan solusi agar kejadian ini tidak lagi terjadi. "Pasalnya lahan ini menjadi lokasi pertanian warga setempat," harapnya
Sementara Kepala Dinas Pertanian Kota Lubuklinggau, Dedi Yansyah saat dikonfirmasi, mebenarkan kejadian banjir bandar tersebut. Ada sekitar 50 hektar sawah yang diterjang banjir bandang. "Mereka dari kelompok tani Swadaya, Suka Maju, Sri Sekar Tanjung, Harapan Makmur yang berada di Kelurahan Lubuk Tanjung," katanya.
Menurut Dedi, sawah tersebut memang sudah siap panen, namun dari hasil pantauan dijelaskannya, diperkirakan 60 persen padi masih bisa dipanen.
Ia menjelaskan jika banjir itu disebabkan air kiriman dari Sungai Kasie Ulu, di daerah Blumai Kabupaten Rejang Lebong. Dia berharap dinas terkait dapat mencari tahu apa penyebab banjir kiriman ini.
"Kasian warga di sini, yang menjadi korban banjir kiriman, coba pihak terkait di sana agar dapat dicek apa penyebabnya," tegasnya. (Baca juga: Sabu Hampir 8 Kg Diungkap Sat Resnarkoba Polresta Barelang)
Akibat dari banjir ini, saluran irigasi rusak parah. Dan pihaknya sudah berkoordinasi dengan di Dinas Pengairan Pekerjaan Umum Kota Lubuklinggau untuk penanganan irigasi tersebut.
(don)