COVID-19 Makin Ganas, Warga Jabar Diimbau Hindari Pernikahan-Makan di Kafe
loading...
A
A
A
BANDUNG - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Jawa Barat mengimbau masyarakat untuk kembali memperketat protokol kesehatan (prokes) seiring peningkatan kasus COVID-19 di Jabar yang dipicu varian Omicron.
Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Jabar, Dewi Sartika mengimbau masyarakat waspada dan kembali memperketat 5M atau mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Baca juga: Modal Rayuan Uang Rp5.000 Pria Cilacap Sodomi Anak Tetangga di Bawah Umur
"Hindari sejumlah aktivitas rentan penularan, seperti pertemuan keluarga, upacara duka cita, pernikahan, makan di kafe resto, rapat kerja, dan aktivitas berkerumun lainnya," imbau Dewi, Rabu (9/2/2022).
Menurut Dewi, COVID-19 varian Omicron memang jauh lebih cepat menular dibandingkan dengan Delta, namun dari sisi fatalitas, Omicron jauh lebih rendah dibandingkan Delta.
Meski begitu, Dewi menegaskan, masyarakat tak boleh menyepelekan varian ini karena di sejumlah negara, kasus kematiannya cukup memprihatinkan.
"Bagi kelompok rentan seperti lansia dan ibu menyusui serta orang yang memiliki penyakit penyerta, varian seringan apapun tetap menjadi ancaman serius, apalagi bagi yang belum divaksin sama sekali," tuturnya.
Terkait kesiapan rumah sakit dalam menampung pasien COVID-19, Dewi menyebutkan, jumlah tempat tidur pasien COVID-19 di 342 rumah sakit di Jabar mencapai 4.400 tempat tidur dimana 1.158 di antaranya sudah terisi atau sekitar 26,32 persen.
"Untuk ruang isolasi tersedia 3.521 yang terisi 1.553 atau sekitar 44,11 persen dan ICU tersedia 414 yang terisi 78 atau 18,84 persen," sebut Dewi.
Baca juga: COVID-19 Mengganas, Jabar Pastikan Stok Oksigen Aman
Berdasarkan data Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Jabar per 7 Februari 2022 pukul 16.00 WIB, jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di Jabar mencapai 770.546 kasus dimana kasus aktif mencapai 56.322 kasus dan sembuh 699.431 kasus.
Dari jumlah tersebut, tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Jabar sebesar 90,77 persen, sedangkan tingkat kematian mencapai 1,92 persen.
Berdasarakan wilayah, kasus terkonfirmasi COVID-19 di Jabar paling tinggi berada di Kota Depok sebanyak 117.499 kasus dengan kasus aktif 11.324 kasus, sembuh 103.998 kasus, dan meninggal dunia 2.177 kasus.
Disusul Kota Bekasi dengan kasus terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 109.164 kasus, aktif 11.454 kasus, sembuh 96.694 kasus, dan meninggal dunia 1.016 kasus.
Kemudian, Kabupaten Bekasi dengan kasus terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 56.818 kasus, aktif 5.078 kasus, sembuh 51.193 kasus, dan meninggal dunia 547 orang.
Adapun angka reproduksi (Rt) efektif di Jabar terkini adalah 4.52 dengan rerata 14 hari terakhir sebesar 4.17. Kota Bekasi, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Bakasi masih yang tertinggi.
Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Jabar, Dewi Sartika mengimbau masyarakat waspada dan kembali memperketat 5M atau mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Baca juga: Modal Rayuan Uang Rp5.000 Pria Cilacap Sodomi Anak Tetangga di Bawah Umur
"Hindari sejumlah aktivitas rentan penularan, seperti pertemuan keluarga, upacara duka cita, pernikahan, makan di kafe resto, rapat kerja, dan aktivitas berkerumun lainnya," imbau Dewi, Rabu (9/2/2022).
Menurut Dewi, COVID-19 varian Omicron memang jauh lebih cepat menular dibandingkan dengan Delta, namun dari sisi fatalitas, Omicron jauh lebih rendah dibandingkan Delta.
Meski begitu, Dewi menegaskan, masyarakat tak boleh menyepelekan varian ini karena di sejumlah negara, kasus kematiannya cukup memprihatinkan.
"Bagi kelompok rentan seperti lansia dan ibu menyusui serta orang yang memiliki penyakit penyerta, varian seringan apapun tetap menjadi ancaman serius, apalagi bagi yang belum divaksin sama sekali," tuturnya.
Terkait kesiapan rumah sakit dalam menampung pasien COVID-19, Dewi menyebutkan, jumlah tempat tidur pasien COVID-19 di 342 rumah sakit di Jabar mencapai 4.400 tempat tidur dimana 1.158 di antaranya sudah terisi atau sekitar 26,32 persen.
"Untuk ruang isolasi tersedia 3.521 yang terisi 1.553 atau sekitar 44,11 persen dan ICU tersedia 414 yang terisi 78 atau 18,84 persen," sebut Dewi.
Baca juga: COVID-19 Mengganas, Jabar Pastikan Stok Oksigen Aman
Berdasarkan data Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Jabar per 7 Februari 2022 pukul 16.00 WIB, jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di Jabar mencapai 770.546 kasus dimana kasus aktif mencapai 56.322 kasus dan sembuh 699.431 kasus.
Dari jumlah tersebut, tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Jabar sebesar 90,77 persen, sedangkan tingkat kematian mencapai 1,92 persen.
Berdasarakan wilayah, kasus terkonfirmasi COVID-19 di Jabar paling tinggi berada di Kota Depok sebanyak 117.499 kasus dengan kasus aktif 11.324 kasus, sembuh 103.998 kasus, dan meninggal dunia 2.177 kasus.
Disusul Kota Bekasi dengan kasus terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 109.164 kasus, aktif 11.454 kasus, sembuh 96.694 kasus, dan meninggal dunia 1.016 kasus.
Kemudian, Kabupaten Bekasi dengan kasus terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 56.818 kasus, aktif 5.078 kasus, sembuh 51.193 kasus, dan meninggal dunia 547 orang.
Adapun angka reproduksi (Rt) efektif di Jabar terkini adalah 4.52 dengan rerata 14 hari terakhir sebesar 4.17. Kota Bekasi, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Bakasi masih yang tertinggi.
(msd)