Stok Minyak Goreng di Kota Makassar Makin Meresahkan

Jum'at, 28 Januari 2022 - 22:26 WIB
loading...
Stok Minyak Goreng di Kota Makassar Makin Meresahkan
Stok minyak goreng di Kota Makassar mulai dikeluhkan masyarakat. Foto: Sindonews/dok
A A A
MAKASSAR - Stok minyak goreng di Kota Makassar mulai dikeluhkan masyarakat. Belakangan semakin sulit ditemui di ritel modern maupun pasar tradisional.

Sejak penetapan satu harga untuk minyak goreng diberlakukan pemerintah, ritel-ritel banyak yang kehabisan stok. Alhasil masyarakat kesulitan mendapatkan minyak goreng.



Salah seorang warga, Sapiah mengatakan belakangan stok minyak goreng selalu kosong di pasaran. Kondisi ini membuatnya resah lantaran butuh minyak goreng untuk keperluan usahanya.

“Kalau ke toko-toko selalu habis. Sedangkan kalau mau beli di pasar itu harganya masih mahal. Beda sama harga yang di toko,” keluh warga Kelurahan Paropo, Kecamatan Panakkukang itu, Jumat (28/1/2022).

Dia berharap pemerintah segera menyikapi kondisi ini. Apalagi tidak hanya dirinya saja yang merasakan lantaran minyak goreng menjadi salah satu kebutuhan rumah tangga yang penting.

“Setengah mati kasihan kalau begini terus. Kita yang punya usaha kayak saya misalnya jual gorengan sangat merasakan,” imbuhnya.

Kepala Dinas Perdagangan Sulsel, Ashari Fakhsirie Radjamilo membantah adanya kelangkaan minyak goreng. Dia juga mengaskan tidak ada indikasi penimbunan, melainkan stok yang masih terbatas.

Menurutnya, distributor saat ini masih melakukan penyesuain atau rafaksi. Pasalnya kebijakan satu harga untuk minyak goreng ini baru diberlakukan sejak 19 Januari lalu.



"Minyak harga lama yang sudah didistribusi yang ada di ritel itu ditarik kembali, dihitung berapa banyak, setelah itu baru dikembalikan," kata Ashari Fakhsirie.

Sementara untuk di pasar tradisional, kata dia, penghitungan juga sementara dilakukan. Masa penghitungan barang atau penyesuaian ini diberi batas waktu hingga 31 Januari mendatang.

"Nanti serentak berlalu satu harga Rp14 ribu per tanggal 1 Februari, semua ritel dan pasar tradisional," tegasnya.

(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.4986 seconds (0.1#10.140)