Sakit Hati, Gegara Senggolan Tukang Gerobak Dihabisi Rekannya Sendiri
loading...
A
A
A
JAMBI - Pelaku pembunuhan tukang gerobak atau buruh angkut barang di Pasar Angso Duo di kawasan Pasar, Kota Jambi, Sabtu (22/1/2022) kemarin, yakni MD (23) mengaku sakit hati usai gerobak angkutnya bersenggolan dengan gerobak korban Amron (47).
Pengakuan ini terungkap saat pelaku diamankan tim Opsnal Resmob Polda Jambi dan Reskrim Polresta Jambi di lokasi pelariannya di Dusun Pacitan, Desa Muara Medak, Kecamatan Bayunglincir, Sumatera Selatan tidak kurang dari 12 jam usai kejadian.
Baca juga: Sekelompok Warga Lakukan Aksi Pembakaran di Elelim Jelang PSU
Pelaku tidak sendirian, dia bersama pamannya berinisial AN yang berperan membawa kabur dan menyembunyikan pelaku MD.
Kapolresta Jambi Kombes Pol Eko Wahyudi mengatakan, dari keterangan pelaku, sebelum terjadi insiden berdarah tersebut diantara mereka terjadi selisih paham. "Saat di dekat pasar ikan Block D, Pasar Angso Duo, keduanya saling senggol gerobak. Hal ini membuat korban tersinggung sehingga memukul pelaku," katanya, Minggu (23/1/2022).
Merasa sakit hati dan tidak terima dipukul korban, pelaku langsung mengambil sebilah pisau yang diselipkan di pinggangnya.
"Kejadiannya spontan, pelaku langsung melakukan penusukan senjata tajam yang dibawanya ke tubuh korban hingga tewas tersungkur di lantai pasar," ungkap Eko didampingi Kasatreskrim Polresta Jambi Kompol Afrito Marboro Macan.
Baca juga: Kisah Tragis Kesetiaan Lembu Sora, Rela Jadi Alas Duduk Istri Raden Wijaya tapi Dicap Sebagai Pemberontak
Kapolresta menambahkan, dari hasil visum di tubuh korban ditemukan ada 3 tusukan, yakni dibagian pinggang, perut dan tangan.
Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Pol Kaswandi Irwan menambahkan, kejadian tersebut hanya sepele. "Mereka ini sama-sama berprofesi tukang angkut gerobak. Emosi sesaat gara-gara sepele, gerobak keduanya saling senggolan," katanya.
"Ini tidak ada perancanaan sebelumnya, hanya spontanitas dari pelaku yang memang membawa pisau di badannya," tukas Kaswandi.
Kepada petugas, pelaku MD mengaku pada saat melakukan penikaman terhadap korban karena emosi gerobaknya bersengolan dengan gerobak milik korban.
Saat itu, korban tidak terima dan memarahi serta dipukul pelaku. Tidak terima juga dengan ulah korban, pelaku yang sudah tersulut emosi langsung mengambil pisau yang sudah terselip di pinggangnya.
Tanpa pikir panjang lagi, diayunkannya pisau tersebut ke tubuh korban hingga roboh meregang nyawa di lokasi kejadian.
Terkait pisau yang dibawanya, pelaku mengaku trauma karena pernah dianiaya orang sebelumnya, yakni pernah ditampar. “Saya kalau pergi kerja selalu membawa pisau, untuk jaga diri. Dulu saya pernah ditampar oleh pedagang,” tandasnya.
Dalam melakukan penikaman tersebut, dia mengaku sadar tanpa ada pengaruh minuman keras. "Saya juga tidak pernah mengenali korban, tidak pernah ada dendam lainnya. Baru ketemu saat itulah,” jelas pelaku.
Akibat perbuatannya, kedua pelaku ditahan di sel tahanan Polresta Jambi untuk proses hukum selanjutnya.
Pengakuan ini terungkap saat pelaku diamankan tim Opsnal Resmob Polda Jambi dan Reskrim Polresta Jambi di lokasi pelariannya di Dusun Pacitan, Desa Muara Medak, Kecamatan Bayunglincir, Sumatera Selatan tidak kurang dari 12 jam usai kejadian.
Baca juga: Sekelompok Warga Lakukan Aksi Pembakaran di Elelim Jelang PSU
Pelaku tidak sendirian, dia bersama pamannya berinisial AN yang berperan membawa kabur dan menyembunyikan pelaku MD.
Kapolresta Jambi Kombes Pol Eko Wahyudi mengatakan, dari keterangan pelaku, sebelum terjadi insiden berdarah tersebut diantara mereka terjadi selisih paham. "Saat di dekat pasar ikan Block D, Pasar Angso Duo, keduanya saling senggol gerobak. Hal ini membuat korban tersinggung sehingga memukul pelaku," katanya, Minggu (23/1/2022).
Merasa sakit hati dan tidak terima dipukul korban, pelaku langsung mengambil sebilah pisau yang diselipkan di pinggangnya.
"Kejadiannya spontan, pelaku langsung melakukan penusukan senjata tajam yang dibawanya ke tubuh korban hingga tewas tersungkur di lantai pasar," ungkap Eko didampingi Kasatreskrim Polresta Jambi Kompol Afrito Marboro Macan.
Baca juga: Kisah Tragis Kesetiaan Lembu Sora, Rela Jadi Alas Duduk Istri Raden Wijaya tapi Dicap Sebagai Pemberontak
Kapolresta menambahkan, dari hasil visum di tubuh korban ditemukan ada 3 tusukan, yakni dibagian pinggang, perut dan tangan.
Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Pol Kaswandi Irwan menambahkan, kejadian tersebut hanya sepele. "Mereka ini sama-sama berprofesi tukang angkut gerobak. Emosi sesaat gara-gara sepele, gerobak keduanya saling senggolan," katanya.
"Ini tidak ada perancanaan sebelumnya, hanya spontanitas dari pelaku yang memang membawa pisau di badannya," tukas Kaswandi.
Kepada petugas, pelaku MD mengaku pada saat melakukan penikaman terhadap korban karena emosi gerobaknya bersengolan dengan gerobak milik korban.
Saat itu, korban tidak terima dan memarahi serta dipukul pelaku. Tidak terima juga dengan ulah korban, pelaku yang sudah tersulut emosi langsung mengambil pisau yang sudah terselip di pinggangnya.
Tanpa pikir panjang lagi, diayunkannya pisau tersebut ke tubuh korban hingga roboh meregang nyawa di lokasi kejadian.
Terkait pisau yang dibawanya, pelaku mengaku trauma karena pernah dianiaya orang sebelumnya, yakni pernah ditampar. “Saya kalau pergi kerja selalu membawa pisau, untuk jaga diri. Dulu saya pernah ditampar oleh pedagang,” tandasnya.
Dalam melakukan penikaman tersebut, dia mengaku sadar tanpa ada pengaruh minuman keras. "Saya juga tidak pernah mengenali korban, tidak pernah ada dendam lainnya. Baru ketemu saat itulah,” jelas pelaku.
Akibat perbuatannya, kedua pelaku ditahan di sel tahanan Polresta Jambi untuk proses hukum selanjutnya.
(msd)