Sopir Maut Tragedi Simpang Rampak Balikpapan Jadi Tersangka
loading...
A
A
A
BALIKPAPAN - Polisi menetapkan sopir truk kontainer maut yang menyeruduk 19 kendaraan di traffic light Simpang Muara Rapak, Jalan Soekarno-Hatta, Balikpapan Utara, Balikpapan, Kalimantan Timur sebagai tersangka.
Kapolda Kalimantan Timur, Irjen Pol Imam Sugianto menjelaskan, Satlantas Polresta Balikpapan telah menetapkan Muhammad Ali (50) sebagai tersangka kasus tabrakan beruntun yang menewaskan 4 warga dan puluhan terluka di Simpang Muara Rapak.
"Berdasarkan hasil olah TKP diketahui kecelakaan terjadi akibat truk kontainer pengangkut kapur penjernih air mengalami rem blong," ujarnya, Jumat (21/2/2022). Polisi juga telah melakukan pemeriksaan tes urin dan kejiwaan sopir yang bersangkutan.
Petugas telah mengevakuasi bangkai kendaraan dengan menggunakan crane.
Dirlantas Polda Kaltim, Kombes Pol Sony Irawan menambahkan, sopir truk kontainer, Muhammad Ali (48) warga Jalan Tanjung Pura, Balikpapan sudah ditahan di Polres Balikpapan.
Dia menjelaskan bahwa truk yang disopiri Muhammad Ali tersebut awalnya berangkat dari Jalan Pulau Balang di KM 13 Soekarno-Hatta, Karang Joang, Balikpapan Utara, sekitar jam pukul 05.00 Wita.
Truk maut dengan 10 roda itu saat kejadian bermuatan kontainer 20 fet berisi kapur pembersih air seberat 20 ton. Truk melaku dengan tujuan Kampung Baru, Balikpapan Barat.
Ali mengaku memilih rute Jalan Soekarno-Hatta atau yang biasa disebut warga sebagai Kilo. Sesampai di Kilo 0,5 di depan Rajawali Foto, menjelang turunan panjang hingga lampu pengatur lalu lintas di depan Bundaran Rapak, Ali menurunkan persneling dari 4 ke 3 dan mengurangi laju kendaraan.
Namun, malang tak dapat ditolak, tepat di depan Polres Balikpapan Utara, truk Ali kehilangan fungsi rem alias rem blong.
Meski laju truk berkurang karena ditahan putaran mesin persneling rendah, tanpa rem dan di jalan turunan, kecepatan truk tak terkendali hingga menyeruduk 19 kendaraan di depannya.
"Seingat sopir tronton yang pertama kali dia tabrak pengendara sepeda motor," kata Kombes Pol. Sony.
Truk itu tak berhenti sampai di situ. Masih terus lagi melewati Simpangan Rapak dan Bundaran. Baru benar-benar berhenti di jalan samping Masjid Al Munawar.
Hantaman truk mengakibatkan korban bergelimpangan di jalan, mobil-mobil ringsek, motor-motor remuk. Polisi mencatat mobil pribadi, angkot biru dan merah, pikap, dan 14 motor rusak berat.
Truk itu juga menyeruduk tiang lampu lalu lintas hingga roboh, dan meratakan pagar pembatas jalan sepanjang turunan itu.
"Kami terus mengumpulkan detail informasi ,dan segera kami sampaikan. Saat ini kami fokus menolong dan mengevakuasi korban dan mengatur lalu lintas," kata Kombes Pol Sony.
Empat korban yang meninggal dunia dan luka-luka langsung dibawa ke RS Kanujoso Djatiwibowo dan RS Beriman.
Kapolda Kalimantan Timur, Irjen Pol Imam Sugianto menjelaskan, Satlantas Polresta Balikpapan telah menetapkan Muhammad Ali (50) sebagai tersangka kasus tabrakan beruntun yang menewaskan 4 warga dan puluhan terluka di Simpang Muara Rapak.
Baca Juga
"Berdasarkan hasil olah TKP diketahui kecelakaan terjadi akibat truk kontainer pengangkut kapur penjernih air mengalami rem blong," ujarnya, Jumat (21/2/2022). Polisi juga telah melakukan pemeriksaan tes urin dan kejiwaan sopir yang bersangkutan.
Petugas telah mengevakuasi bangkai kendaraan dengan menggunakan crane.
Dirlantas Polda Kaltim, Kombes Pol Sony Irawan menambahkan, sopir truk kontainer, Muhammad Ali (48) warga Jalan Tanjung Pura, Balikpapan sudah ditahan di Polres Balikpapan.
Dia menjelaskan bahwa truk yang disopiri Muhammad Ali tersebut awalnya berangkat dari Jalan Pulau Balang di KM 13 Soekarno-Hatta, Karang Joang, Balikpapan Utara, sekitar jam pukul 05.00 Wita.
Truk maut dengan 10 roda itu saat kejadian bermuatan kontainer 20 fet berisi kapur pembersih air seberat 20 ton. Truk melaku dengan tujuan Kampung Baru, Balikpapan Barat.
Ali mengaku memilih rute Jalan Soekarno-Hatta atau yang biasa disebut warga sebagai Kilo. Sesampai di Kilo 0,5 di depan Rajawali Foto, menjelang turunan panjang hingga lampu pengatur lalu lintas di depan Bundaran Rapak, Ali menurunkan persneling dari 4 ke 3 dan mengurangi laju kendaraan.
Namun, malang tak dapat ditolak, tepat di depan Polres Balikpapan Utara, truk Ali kehilangan fungsi rem alias rem blong.
Meski laju truk berkurang karena ditahan putaran mesin persneling rendah, tanpa rem dan di jalan turunan, kecepatan truk tak terkendali hingga menyeruduk 19 kendaraan di depannya.
"Seingat sopir tronton yang pertama kali dia tabrak pengendara sepeda motor," kata Kombes Pol. Sony.
Truk itu tak berhenti sampai di situ. Masih terus lagi melewati Simpangan Rapak dan Bundaran. Baru benar-benar berhenti di jalan samping Masjid Al Munawar.
Hantaman truk mengakibatkan korban bergelimpangan di jalan, mobil-mobil ringsek, motor-motor remuk. Polisi mencatat mobil pribadi, angkot biru dan merah, pikap, dan 14 motor rusak berat.
Truk itu juga menyeruduk tiang lampu lalu lintas hingga roboh, dan meratakan pagar pembatas jalan sepanjang turunan itu.
"Kami terus mengumpulkan detail informasi ,dan segera kami sampaikan. Saat ini kami fokus menolong dan mengevakuasi korban dan mengatur lalu lintas," kata Kombes Pol Sony.
Empat korban yang meninggal dunia dan luka-luka langsung dibawa ke RS Kanujoso Djatiwibowo dan RS Beriman.
(shf)