Langit Taiwan Diserbu Jet-jet Tempur Su-30 China
loading...
A
A
A
TAIPEI - Serbuan pesawat jet tempur Su-30 China berlangsung singkat di langit Taiwan, usai masuknya pesawat militer C-40 Amerika Serikat (AS) di wilayah udara pulau tersebut, Selasa (09/06/2020) kemarin.
Baca : Investor Asal Tiongkok Siap Danai Proyek PLTSa Makassar
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya menyiarkan peringatan dan mengambil respons aktif untuk mengusir beberapa jet tempur Su-30 China ke barat daya pulau itu. Menurut kementerian itu, pesawat angkut miliiter AS, C-40, diberi izin masuk wilayah udara Taiwan. Namun, pesawat itu memilih untuk tidak mendarat.
"Militer sepenuhnya memantau kondisi laut dan udara di sekitar Selat Taiwan dan mengambil langkah-langkah responsif aktif untuk mempertahankan keamanan wilayah kami," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Rabu (10/06/2020).
Baca Juga : China Dituding Manfaatkan COVID-19 untuk Kuasai Laut China Selatan
China telah meningkatkan penerbangan tempur dan penyeberangan kapal perang di dekat Taiwan atau melalui Selat Taiwan sejak Tsai Ing-wen pertama kali dipilih sebagai presiden pulau itu pada tahun 2016. Pemimpin perempuan itu menolak untuk mengakui bahwa Taiwan adalah bagian dari "satu China".
Beijing mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan berjanji suatu hari akan merebutnya, dengan paksa jika perlu. Tsai mengecam Beijing dengan menyebut manuver militernya tidak berarti dan tidak perlu.
Baca : Investor Asal Tiongkok Siap Danai Proyek PLTSa Makassar
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya menyiarkan peringatan dan mengambil respons aktif untuk mengusir beberapa jet tempur Su-30 China ke barat daya pulau itu. Menurut kementerian itu, pesawat angkut miliiter AS, C-40, diberi izin masuk wilayah udara Taiwan. Namun, pesawat itu memilih untuk tidak mendarat.
"Militer sepenuhnya memantau kondisi laut dan udara di sekitar Selat Taiwan dan mengambil langkah-langkah responsif aktif untuk mempertahankan keamanan wilayah kami," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Rabu (10/06/2020).
Baca Juga : China Dituding Manfaatkan COVID-19 untuk Kuasai Laut China Selatan
China telah meningkatkan penerbangan tempur dan penyeberangan kapal perang di dekat Taiwan atau melalui Selat Taiwan sejak Tsai Ing-wen pertama kali dipilih sebagai presiden pulau itu pada tahun 2016. Pemimpin perempuan itu menolak untuk mengakui bahwa Taiwan adalah bagian dari "satu China".
Beijing mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan berjanji suatu hari akan merebutnya, dengan paksa jika perlu. Tsai mengecam Beijing dengan menyebut manuver militernya tidak berarti dan tidak perlu.
(sri)