Wirausaha Baru Inkubasi Mulai Kebanjiran Order, Wali Kota Mojokerto Fasilitasi Modal
loading...
A
A
A
MOJOKERTO - Kelompok usaha (Kube) Inkubasi Kota Mojokerto mulai kebanjiran order. Wirausahawan baru binaan pelatihan inkubasi Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto ini mulai mendapat 'cuan' dari usaha baru yang digelutinya.
Kiki Agustin misalnya, wirausaha baru inkubasi Jajan Tradisional Non Beras mengaku sudah dapat pesanan kue basah untuk acara hajatan.
"Minggu kemarin dapat pesanan kue donat, kroket dan putri ayu untuk hajatan warga. Minggu depan juga ada pesanan lagi juga untuk acara hajatan," ujar warga Prajurit Kulon, Gang 6, Kota Mojokerto ini saat menerima bantuan sarana prasarana (sarpras) program inkubasi usaha Se- Kecamatan Prajurit Kulon oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Selasa (28/12).
Baca juga: Ngawi Geger! Wanita Pegawai Samsat Tewas Bersimbah Darah di Kedai Dawet
Ibu muda ini menyebut, kue yang di produksinya dijual dengan harga variatif antara Rp. 2 ribu hingga Rp. 3 ribu. Ia juga melayani dengan harga dan ukuran sesuai permintaan dari pelanggan.
"Kue basah buatan kita lebih unggul dari sisi rasa dan bentuk, karena saat pelatihan inkubasi kemarin, kita diajari oleh Chef dari hotel dan didampingi oleh pendamping dari pemilik usaha kue kenamaan Kota Mojokerto," cetusnya.
Senada juga dikatakan, Maksum (45), usahawan baru hasil inkubasi sablon dan printing. Ia mengaku sudah menerima order kaos puluhan biji dari kelompok tani Mojoagung, Jombang.
"Alhamdulillah order sudah mulai banyak yang masuk, ini nanti kita juga akan membuat kaos ikon Kota Mojokerto. Kita akan desain kaos yang ide dan konsepnya kayak Jogger Bali atau Dagadu Jogja. Biar bisa jadi produk souvenir oleh-oleh khas Kota Mojokerto," jelasnya.
Baca juga: Wagub Emil Ungkap Penyebab Kenaikan Harga Sejumlah Bahan Pokok di Jawa Timur
Hal serupa juga dikatakan, Maskiyah (50), wirausaha baru dari inkubasi Jamu. Ia mengaku sudah kewalahan menerima pesanan jamu cair dan bubuk instan.
"Yang paling banyak dipesan dan laku keras masih jamu cair, semisal jamu sinom, kudu laos, kunir, beras kencur dan temulawak. Sehari bisa laku 60 an botol ukuran 350 mili liter," terangnya.
Ia juga kini melayani pesanan jamu dalam bentuk kablet cepat larut dalam air dengan all varian rasa. "Tabletnya mirip CDR, jadi bisa langsung larut jika dimasukkan dalam air," tutur warga Jalan Brawijaya, Kelurahan Mentikan.
Sementara itu, Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengaku senang, wirausahawan baru binaan inkubasi sudah mulai bisa menikmati hasil jerih payahnya. Petinggi Pemkot ini juga siap memfasilitasi bantuan modal melalui dana bergulir (dagulir) dan Kredit Usaha Rakyat dengan bunga yang ringan.
"Kalau dapat order dan sudah kuwalahan modal, silahkan ajukan bantuan kredit melalui pendamping masing-masing untuk diajukan ke Dinas. Akan kami fasilitasi melalui dagulir serta kredit usaha mikro," ungkapnya.
Tak hanya bantuan modal, Ning Ita juga berjanji akan memfasilitasi pemasarannya juga. Ia mengaku sudah menyiapkan dua tempat untuk lokasi penjualan produk-produk inkubasi wirausaha Kota Mojokerto.
"Selain menyiapkan market place untuk penjualam melalui online, kita juga menyediakan dua lokasi strategis untuk jualan. Yakni di Gerai Dekranasda Mall Pelayanan Publik serta Stand UMKM di lantai dua Sunrise Mall," tegasnya.
Ning Ita juga berpesan, para wirausahawan baru inkubasi ini untuk sabar dan istikomah dalam menjalankan usahanya. Karena kunci sukses pengusaha,, terletak pada dua hal tersebut selain juga harus ulet.
"Pasang surut dalam usaha itu wajar, jangankan yang baru mulai usaha, yang sudah besar dan lama berbisnis pun juga mengalami hal itu. Makanya kuncinya haru sabar dan istikomah," pesannya.
Kiki Agustin misalnya, wirausaha baru inkubasi Jajan Tradisional Non Beras mengaku sudah dapat pesanan kue basah untuk acara hajatan.
"Minggu kemarin dapat pesanan kue donat, kroket dan putri ayu untuk hajatan warga. Minggu depan juga ada pesanan lagi juga untuk acara hajatan," ujar warga Prajurit Kulon, Gang 6, Kota Mojokerto ini saat menerima bantuan sarana prasarana (sarpras) program inkubasi usaha Se- Kecamatan Prajurit Kulon oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Selasa (28/12).
Baca juga: Ngawi Geger! Wanita Pegawai Samsat Tewas Bersimbah Darah di Kedai Dawet
Ibu muda ini menyebut, kue yang di produksinya dijual dengan harga variatif antara Rp. 2 ribu hingga Rp. 3 ribu. Ia juga melayani dengan harga dan ukuran sesuai permintaan dari pelanggan.
"Kue basah buatan kita lebih unggul dari sisi rasa dan bentuk, karena saat pelatihan inkubasi kemarin, kita diajari oleh Chef dari hotel dan didampingi oleh pendamping dari pemilik usaha kue kenamaan Kota Mojokerto," cetusnya.
Senada juga dikatakan, Maksum (45), usahawan baru hasil inkubasi sablon dan printing. Ia mengaku sudah menerima order kaos puluhan biji dari kelompok tani Mojoagung, Jombang.
"Alhamdulillah order sudah mulai banyak yang masuk, ini nanti kita juga akan membuat kaos ikon Kota Mojokerto. Kita akan desain kaos yang ide dan konsepnya kayak Jogger Bali atau Dagadu Jogja. Biar bisa jadi produk souvenir oleh-oleh khas Kota Mojokerto," jelasnya.
Baca juga: Wagub Emil Ungkap Penyebab Kenaikan Harga Sejumlah Bahan Pokok di Jawa Timur
Hal serupa juga dikatakan, Maskiyah (50), wirausaha baru dari inkubasi Jamu. Ia mengaku sudah kewalahan menerima pesanan jamu cair dan bubuk instan.
"Yang paling banyak dipesan dan laku keras masih jamu cair, semisal jamu sinom, kudu laos, kunir, beras kencur dan temulawak. Sehari bisa laku 60 an botol ukuran 350 mili liter," terangnya.
Ia juga kini melayani pesanan jamu dalam bentuk kablet cepat larut dalam air dengan all varian rasa. "Tabletnya mirip CDR, jadi bisa langsung larut jika dimasukkan dalam air," tutur warga Jalan Brawijaya, Kelurahan Mentikan.
Sementara itu, Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengaku senang, wirausahawan baru binaan inkubasi sudah mulai bisa menikmati hasil jerih payahnya. Petinggi Pemkot ini juga siap memfasilitasi bantuan modal melalui dana bergulir (dagulir) dan Kredit Usaha Rakyat dengan bunga yang ringan.
"Kalau dapat order dan sudah kuwalahan modal, silahkan ajukan bantuan kredit melalui pendamping masing-masing untuk diajukan ke Dinas. Akan kami fasilitasi melalui dagulir serta kredit usaha mikro," ungkapnya.
Tak hanya bantuan modal, Ning Ita juga berjanji akan memfasilitasi pemasarannya juga. Ia mengaku sudah menyiapkan dua tempat untuk lokasi penjualan produk-produk inkubasi wirausaha Kota Mojokerto.
"Selain menyiapkan market place untuk penjualam melalui online, kita juga menyediakan dua lokasi strategis untuk jualan. Yakni di Gerai Dekranasda Mall Pelayanan Publik serta Stand UMKM di lantai dua Sunrise Mall," tegasnya.
Ning Ita juga berpesan, para wirausahawan baru inkubasi ini untuk sabar dan istikomah dalam menjalankan usahanya. Karena kunci sukses pengusaha,, terletak pada dua hal tersebut selain juga harus ulet.
"Pasang surut dalam usaha itu wajar, jangankan yang baru mulai usaha, yang sudah besar dan lama berbisnis pun juga mengalami hal itu. Makanya kuncinya haru sabar dan istikomah," pesannya.
(msd)