Jadi Akses Utama Warga dan Pelajar, Kondisi Jembatan Gantung Ini Memprihatinkan

Senin, 13 Desember 2021 - 07:21 WIB
loading...
Jadi Akses Utama Warga dan Pelajar, Kondisi Jembatan Gantung Ini Memprihatinkan
Kondisi jembatan gantung yang berada di Kampung Kramat, Desa Kramat Manik, Kecamatan Angsana, Kabupaten Pandeglang, Banten sangat memprihatinkan. iNews TV/Iskandar
A A A
PANDEGLANG - Kondisi jembatan gantung yang berada di Kampung Kramat, Desa Kramat Manik, Kecamatan Angsana, Kabupaten Pandeglang, Banten sangat memprihatinkan. Lantai jembatan yang memiliki lebar 1,5 meter dan panjang lebih dari 30 meter itu hanya beralaskan batang bambu dan kayu.

Potongan bambu dan kayu tersebut hanya diikat dengan tali plastik dan kondisinya saat ini sudah mulai rusak . Beberapa pengait dari besi baja juga sudah mulai terlepas dan dibiarkan begitu saja.

Jembatan yang berdiri di atas Sungai Ciliman itu menghubungkan antar desa dan kecamatan, yakni Desa Kramat Manik, Kecamatan Angsana, dan Desa Rancanini Kecamatan Sukaresmi yang merupakan akses terdekat untuk menghidupkan perekonomian masyarakat sekitar. Selain itu juga akses utama puluhan siswa menuju ke sekolah.

Wardi, salah seorang warga mengatakan, jembatan tersebut dibangun pada tahun 2013 lalu. Kerusakan jembatan itu akibat lapuk termakan usia. Warga sekitar yang mayoritas petani, terpaksa melintas di jembatan yang sudah dikhawatirkan ambruk tersebut karena merupakan akses terdekat menuju jalan utama. Baca: Habitatnya Teredam Air Hujan, Biawak Masuk ke Kamar Warga.

"Kami berharap, pemerintah segera memperbaiki jembatan gantung itu. Selain untuk menunjang perekonomian masyarakat, jembatan itu juga merupakan akses utama siswa bersekolah," ujar Wardi.

Sementara itu, Kades Keramat Manik Enung Nurjaya membenarkan bahwa kondisi jembatan gantung yang berdiri di atas Sungai Ciliman tersebut kondisinya sangat memprihatinkan. Baca Juga: Kabur dari Lapas Tangerang, Seorang Napi Narkoba Diringkus Polda Riau.

"Saya sudah sering melakukan pengajuan kepada pihak terkait, atau sejak tahun 2017 lalu, namun hingga saat ini belum ada jawaban," pungkasnya.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4147 seconds (0.1#10.140)