Ratu Sanjaya, Sang Penguasa Mataram Kuno Cikal Bakal Mpu Sindok hingga Airlangga

Minggu, 12 Desember 2021 - 05:35 WIB
loading...
Ratu Sanjaya, Sang Penguasa Mataram Kuno Cikal Bakal Mpu Sindok hingga Airlangga
Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno (Medang) di antaranya berupa Candi Prambanan yang hingga kini masih berdiri megah di perbatasan Jogja-Jawa Tengah. Foto/Dok.SINDOphoto
A A A
Kerajaan Mataram Kuno (Medang) yang memiliki pusat pemerintahan di sekitar Yogyakarta-Jateng memiliki raja pertama yang bernama Ratu Sanjaya yang berkuasa pada 732-760 Masehi.

Meskipun gelarnya ratu, namun tidak merujuk kepada sosok perempuan. Melainkan seorang laki-laki.

Kekuasaan Ratu Sanjaya atau juga disebut Rakai Mataram Sang Ratu Mataram sebagai Raja Mataram Kuno diketahui dari prasasti Mantyasih. Dalam prasasti yang dibuat Raja Dyah Balitung sekitar 907 Masehi itu disebutkan bahwa setelah mangkatnya Raja Sanna, maka negara menjadi kacau balau.

Hingga akhirnya Ratu Sanjaya naik tahta dan berhasil mengembalikan ketentraman negara.

Ratu Sanjaya, Sang Penguasa Mataram Kuno Cikal Bakal Mpu Sindok hingga Airlangga

Foto/Ist

Eksistensi Ratu Sanjaya juga tercatat dalam prasasti Canggal dan Mantyasih. Selain itu, juga dalam naskah carita Parahyangan yang menjelaskan bahwa Ratu Sanjaya sebelum naik tahta merupakan menantu dari Raja Sanna yang menguasai Kerajaan Galuh di Jawa Barat pada 709-716 Masehi. Raja Sanna merupakan raja ketiga Kerajaan Galuh.

Namun terjadi kudeta terhadap Raja Sanna oleh Purbasora, yang merupakan saudaranya sendiri. Kudeta ini mengakibatkan kekuasaan Raja Sana berakhir.

Mengetahui adanya kudeta di Kerajaan Galuh, Ratu Sanjaya yang saat itu menjadi penguasa daerah Mataram kemudian memilih memberontak dan mendirikan Kerajaan Medang atau Mataram Kuno yang merdeka dari pengaruh Kerajaan Galuh.

Selepas pemerintahan Ratu Sanjaya yang berkuasa pada periode 732-760, maka diteruskan oleh raja-raja Kerajaan Mataram Kuno selanjutnya.

Ratu Sanjaya, Sang Penguasa Mataram Kuno Cikal Bakal Mpu Sindok hingga Airlangga

Foto/Ist

Kerajaan Mataram Kuno yang berkuasa selama 274 tahun yakni 732-1006 diperintah oleh raja-raja dari tiga dinasti yang berbeda.

Ketiga dinasti itu yakni Wangsa Sanjaya, Wangsa Sailendra hingga Wangsa Ishana.

Saat diperintah oleh Wangsa Sanjaya yang menganut agama Hindu dengan menurunkan delapan raja, Kerajaan Mataram Kuno meninggalkan bangunan megah yang masih berdiri kokoh hingga sekarang.

Salah satunya yakni Candi Prambanan di perbatasan Yogyakarta-Jawa Tengah. Candi Hindu ini dibangun pada pemerintahan Rakai Pikatan, atau tepat setelah Ratu Sanjaya lengser.

Kerajaan Mataram Kuno juga pernah diperintah oleh dinasti Wangsa Sailendra yang menganut agam Budha. Raja pertama dari Wangsa Sailendra adalah Rakai Panangkaran. Wangsa Sailendra menurunkan lima raja. Saat itu, Kerajaan Mataram Kuno berhasil menaklukkan Siwijaya, dan Kerajaan Chela di Kamboja.

Salah satu peninggalan yang masih terawat hingga saat ini, yakni Candi Borobudur di Magelang yang merupakan salah satu keajaiban dunia. Candi Borobudur dibangun pada periode 775-782 Masehi.



Kekuasaan Wangsa Sailendra akhirnya direbut kembali oleh Wangsa Sanjaya pada 805 Masehi.

Selepas Wangsa Sailendra, Kerajaan Mataram Kuno perintah oleh raja-raja dari Wangsa Ishana yang didirikan oleh Mpu Sindok.

Saat itu, Mpu Sindok memutuskan untuk memindahkan ibu kota kerajaan ke wilayah Jawa Timur. Dinasti Ishana yang memeluk agama Hindu menurunkan empat raja. Pemindahan ibu kota kerajaan lama ini terjadi karena bencana alam Gunung Merapi yang meluluhlantakkan ibu kota lama di sekitar Yogyakarta-Jawa Tengah.

Kelak raja terakhir Dinasti Ishana, yakni Dharmawangsa Teguh yang berkuasa pada 985-1006 terbunuh saat mendapat serangan dari Raja Wura-Wuri yang bersekutu dengan Kerajaan Sriwijaya.

Selanjutnya menantu Dharmawangsa Teguh yang bernama Airlangga mendirikan Kerajaan Kahuripan (1009-1042), dan berhasil membalas dendam dengan menaklukkan Raja Wura-Wuri.

Sumber: Diolah dari berbagai sumber
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2223 seconds (0.1#10.140)