Ketua DPD Belum Ada, Konsolidasi Hanura Sulsel Mogok
loading...
A
A
A
MAKASSAR - DPP Hanura belum juga mengambil sikap terkait persoalan di Sulsel. Apakah akan menggelar musyawarah daerah luar biasa (Musdalub) ulang, atau langsung saja menerbitkan surat keputusan (SK) ketua terpilih.
Soalnya, ada dua nama yang sedang dipertimbangkan DPP sebagai suksesor Andi Ilhamsyah menjadi Ketua DPD Hanura Sulsel . Yakni Wahyuddin M Nur yang merupakan kader internal, dan Amsal Sampetondok dari figur eksternal, namun diinginkan mayoritas DPC.
Sudah sebulan lebih, persoalan ini tak kunjung selesai. Bola panas sekarang ada di tangan DPP. Situasi ini membuat konsolidasi Hanura Sulsel mogok di tengah jalan.
Sekretaris DPC Hanura Sinjai , Hilal Yusuf mengakui hal itu. Ia tak menampik bila kekosongan kursi Ketua DPD membuat konsolidasi partai menjadi terhenti.
"Kalau prosesnya masih terus tergantung SK ini, atau masih lama dikeluarkan. Tentu akan mempengaruhi kinerja teman-teman di daerah," kata Hilal.
Belum lagi lanjut Hilal, DPP sejatinya memiliki program khusus untuk melakukan verifikasi internal sebagai persiapan menghadapi verifikasi selanjutnya oleh KPU. Rencananya akan digelar Desember ini.
"Sebenarnya, harusnya sudah masuk mi itu data-data ke DPP. Cuma persoalannya belum bisa kita masukkan data-data, kalau belum ada yang defenitif jadi Ketua DPD ," ujarnya.
"Karena data yang akan kita masukkan ke DPP, harus sama (yang akan kita masukkan) di KPU. Nanti apa yang kita masukkan ke DPP, berbeda dengan yang ada di DPP. Kan bahaya," sambung Hilal.
Makanya sebut Hilal, DPC Hanura di Sulsel saat ini mau tak mau bersikap menunggu putusan DPP. Apakah akan menggelar Musdalub ulang, atau langsung saja menerbitkan SK ketua terpilih, antara Wahyuddin atau Amsal.
"Begitu ada SK defenitif, dan terbentuk kepengurusan, maka kami langsung bergerak semua teman-teman DPC. Makanya menunggu saja dulu lah. Sampai DPP mengeluarkan SK, dan verifikasi internal secepatnya," bebernya.
Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Hanura , Arwani Syaerozi meminta semua pihak bersabar. Sebab masih berproses di DPP. "Tunggu saja. Nanti juga keluar," singkatnya.
Soalnya, ada dua nama yang sedang dipertimbangkan DPP sebagai suksesor Andi Ilhamsyah menjadi Ketua DPD Hanura Sulsel . Yakni Wahyuddin M Nur yang merupakan kader internal, dan Amsal Sampetondok dari figur eksternal, namun diinginkan mayoritas DPC.
Sudah sebulan lebih, persoalan ini tak kunjung selesai. Bola panas sekarang ada di tangan DPP. Situasi ini membuat konsolidasi Hanura Sulsel mogok di tengah jalan.
Sekretaris DPC Hanura Sinjai , Hilal Yusuf mengakui hal itu. Ia tak menampik bila kekosongan kursi Ketua DPD membuat konsolidasi partai menjadi terhenti.
"Kalau prosesnya masih terus tergantung SK ini, atau masih lama dikeluarkan. Tentu akan mempengaruhi kinerja teman-teman di daerah," kata Hilal.
Belum lagi lanjut Hilal, DPP sejatinya memiliki program khusus untuk melakukan verifikasi internal sebagai persiapan menghadapi verifikasi selanjutnya oleh KPU. Rencananya akan digelar Desember ini.
"Sebenarnya, harusnya sudah masuk mi itu data-data ke DPP. Cuma persoalannya belum bisa kita masukkan data-data, kalau belum ada yang defenitif jadi Ketua DPD ," ujarnya.
"Karena data yang akan kita masukkan ke DPP, harus sama (yang akan kita masukkan) di KPU. Nanti apa yang kita masukkan ke DPP, berbeda dengan yang ada di DPP. Kan bahaya," sambung Hilal.
Makanya sebut Hilal, DPC Hanura di Sulsel saat ini mau tak mau bersikap menunggu putusan DPP. Apakah akan menggelar Musdalub ulang, atau langsung saja menerbitkan SK ketua terpilih, antara Wahyuddin atau Amsal.
"Begitu ada SK defenitif, dan terbentuk kepengurusan, maka kami langsung bergerak semua teman-teman DPC. Makanya menunggu saja dulu lah. Sampai DPP mengeluarkan SK, dan verifikasi internal secepatnya," bebernya.
Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Hanura , Arwani Syaerozi meminta semua pihak bersabar. Sebab masih berproses di DPP. "Tunggu saja. Nanti juga keluar," singkatnya.
(agn)