Kopi Jember Didorong Masuk ke Pasar Internasional
loading...
A
A
A
JEMBER - Terletak di antara pegunungan Hyang Argopuro dan Raung membuat Kabupaten Jember cocok untuk pertanian kopi . Ada tiga jenis kopi yang dihasilkan di daerah ini, yakni robusta dengan cita rasa pahit, arabika dengan cita rasa cenderung asam, dan Liberika dengan aroma buah nangka.
Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan, kopi dan kakao menjadi sebagai salah satu produk unggulan khas Jember. Ia tengah berupa mengangkat produk lokal itu agar lebih dikenal luas lagi.
"Kabupaten Jember memiliki 18.000 hektare wilayah pertanian kopi robusta yang mampu memproduksi sekitar 11.000 ton per tahun. Bahkan masih ada 32.000 hektare lagi lahan yang berpotensi untuk ditanami kopi robusta tersebar di berbagai kecamatan," kata Hendy dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/12/2021).
Menurutnya, produk kopi Jember memiliki kualitas terbaik, bukan saja di Indonesia, tapi mungkin dunia. "Karena kita juga memiliki jenis kopi rengganis namanya, yang tumbuh di lereng Gunung Argopuro," katanya. Baca: Pengungsi Letusan Gunung Semeru Butuh Pakaian Dalam Wanita dan Popok Bayi.
Komoditas kopi, lanjut Hendy, memiliki multiplier effect ekonomi ke warga Jember, mulai dari tingkat hulu (on-farm) sampai hilir (off-farm). "Kami ingin menyatukan visi dan langkah, serta bersinergi memajukan sektor perkebunan kopi ini. Adanya penguatan produk mulai dari hulu sampai hilir," katanya. Baca Juga: Pengungsi Letusan Gunung Semeru Butuh Pakaian Dalam Wanita dan Popok Bayi.
Ke depan Hendy berharap para petani lokal tidak lagi menjual langsung biji kopi, tapi sudah memiliki nilai tambah, berupa produk kopi kemasan dengan harga yang lebih tinggi. "Ke depan saya akan membawa dan turut memasarkan produk lokal khas Jember, khususnya kopi agar tidak kalah dengan daerah lainnya," katanya.
Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan, kopi dan kakao menjadi sebagai salah satu produk unggulan khas Jember. Ia tengah berupa mengangkat produk lokal itu agar lebih dikenal luas lagi.
"Kabupaten Jember memiliki 18.000 hektare wilayah pertanian kopi robusta yang mampu memproduksi sekitar 11.000 ton per tahun. Bahkan masih ada 32.000 hektare lagi lahan yang berpotensi untuk ditanami kopi robusta tersebar di berbagai kecamatan," kata Hendy dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/12/2021).
Menurutnya, produk kopi Jember memiliki kualitas terbaik, bukan saja di Indonesia, tapi mungkin dunia. "Karena kita juga memiliki jenis kopi rengganis namanya, yang tumbuh di lereng Gunung Argopuro," katanya. Baca: Pengungsi Letusan Gunung Semeru Butuh Pakaian Dalam Wanita dan Popok Bayi.
Komoditas kopi, lanjut Hendy, memiliki multiplier effect ekonomi ke warga Jember, mulai dari tingkat hulu (on-farm) sampai hilir (off-farm). "Kami ingin menyatukan visi dan langkah, serta bersinergi memajukan sektor perkebunan kopi ini. Adanya penguatan produk mulai dari hulu sampai hilir," katanya. Baca Juga: Pengungsi Letusan Gunung Semeru Butuh Pakaian Dalam Wanita dan Popok Bayi.
Ke depan Hendy berharap para petani lokal tidak lagi menjual langsung biji kopi, tapi sudah memiliki nilai tambah, berupa produk kopi kemasan dengan harga yang lebih tinggi. "Ke depan saya akan membawa dan turut memasarkan produk lokal khas Jember, khususnya kopi agar tidak kalah dengan daerah lainnya," katanya.
(nag)