Gunung Semeru Meletus, 1 Hari Sebelumnya Masih Berstatus Waspada
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gunung Semeru meletus, Sabtu (4/12/2021) sore sekitar pukul 15.00 WIB. guyuran material vulkaniknya, membuat semburat warga. Sehari sebelum meletus, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu masih berstatus level II atau waspada.
Akun Instagram resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) @pvmbg_ tersebut diterangkan, berdasarkan perkembangan data hingga 3 Desember 2021, Gunung Semeru merupakan satu dari 17 gunung berapi di Indonesia dengan aktivitas di atas normal dan berstatus level II.
PVMBG sendiri tidak memasukan Gunung Semeru, ke dalam tiga gunung berapi dengan aktivitas di atas normal yang sudah berstatus lebih tinggi atau Level III (SIAGA).
Apapun ketiga gunung berapi berstatus Level III tersebut, yakni Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur, Merapi di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, serta Sinabung di Sumatera Utara.
"Haii kawan mitigasi, per hari ini, ada 3 gunung api yang tingkat aktivitas/statusnya di Level III (SIAGA) dan 17 gunung api di tingkat aktivitas atau Level II (WASPADA). Kawan Mitigasi tinggal di deket gunung api mana? Kalau Mican tinggal di deket G. Tangkuban Parahu," tulis akun tersebut.
Dikutip dari dokumen Pengenalan Gunung Api yang diunggah di laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), ada empat tingkatan status gunung api di Indonesia. Berikut adalah keempat status tingkatan tersebut sebagaimana
1. Aktif Normal (Level I)
Pada status ini, berdasarkan pengamatan dari hasil visual, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya, kegiatan gunung api tersebut tidak memperlihatkan adanya kelainan.
2. Waspada (Level II)
Terjadi peningkatan kegiatan gunung api berupa kelainan yang tampak secara visual atau berdasarkan hasil pemeriksaan kawah, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya.
3. Siaga (Level III)
Berdasarkan hasil pengamatan visual, pemeriksaan kawah, kegempaan dan metode lain yang saling mendukung, peningkatan kegiatan gunung api tersebut semakin nyata. Berdasarkan analisis, perubahan kegiatan tersebut akan cenderung diikuti oleh letusan.
4. Awas (Level IV)
Status ini menjunkukkan kondisi menjelang letusan utama gunung api tersebut. Tampak letusan awal mulai terjadi berupa abu dan asap. Berdasarkan analisis data pengamatan, letusan awal ini akan segera diikuti oleh letusan utama.
Akun Instagram resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) @pvmbg_ tersebut diterangkan, berdasarkan perkembangan data hingga 3 Desember 2021, Gunung Semeru merupakan satu dari 17 gunung berapi di Indonesia dengan aktivitas di atas normal dan berstatus level II.
PVMBG sendiri tidak memasukan Gunung Semeru, ke dalam tiga gunung berapi dengan aktivitas di atas normal yang sudah berstatus lebih tinggi atau Level III (SIAGA).
Apapun ketiga gunung berapi berstatus Level III tersebut, yakni Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur, Merapi di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, serta Sinabung di Sumatera Utara.
"Haii kawan mitigasi, per hari ini, ada 3 gunung api yang tingkat aktivitas/statusnya di Level III (SIAGA) dan 17 gunung api di tingkat aktivitas atau Level II (WASPADA). Kawan Mitigasi tinggal di deket gunung api mana? Kalau Mican tinggal di deket G. Tangkuban Parahu," tulis akun tersebut.
Dikutip dari dokumen Pengenalan Gunung Api yang diunggah di laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), ada empat tingkatan status gunung api di Indonesia. Berikut adalah keempat status tingkatan tersebut sebagaimana
1. Aktif Normal (Level I)
Pada status ini, berdasarkan pengamatan dari hasil visual, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya, kegiatan gunung api tersebut tidak memperlihatkan adanya kelainan.
2. Waspada (Level II)
Terjadi peningkatan kegiatan gunung api berupa kelainan yang tampak secara visual atau berdasarkan hasil pemeriksaan kawah, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya.
3. Siaga (Level III)
Berdasarkan hasil pengamatan visual, pemeriksaan kawah, kegempaan dan metode lain yang saling mendukung, peningkatan kegiatan gunung api tersebut semakin nyata. Berdasarkan analisis, perubahan kegiatan tersebut akan cenderung diikuti oleh letusan.
4. Awas (Level IV)
Status ini menjunkukkan kondisi menjelang letusan utama gunung api tersebut. Tampak letusan awal mulai terjadi berupa abu dan asap. Berdasarkan analisis data pengamatan, letusan awal ini akan segera diikuti oleh letusan utama.
(eyt)