Pasca Gempa Bermagnitudo 6,8 Ratusan Rumah di Malut Rusak

JAKARTA - Gempa bumi bermagnitudo 6,8 yang melanda enam kecamatan Kabupaten Kepulauan Morotai, Provinsi Maluku Utara (Malut), pada Kamis (4/6/2020) membuat ratusan rumah warga rusak.

(Baca juga: Parikan Khas Surabaya Hangatkan Penyaluran BST di Kantor Pos )

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati menyebutkan, ada ratusan rumah mengalami kerusakan dengan tingkatan berbeda.

Hingga Sabtu (6/6/2020), gempa mengakibatkan kerusakan di enam kecamatan, yaitu Morotai Selatan, Morotai Timur, Morotai Utara, Morotai Jaya, Morotai Selatan Barat dan Pulau Rau.

Total rumah rusak berat sebanyak 14 unit, dengan sebaran Morotai Jaya 7 unit, Morotai Utara 6, dan Morotai Selatan 1 unit. Total kerusakan rumah mencapai 312 unit, dengan rincian rusak ringan 264 unit, rusak sedang 34 unit, dan rusak berat 14 unit.

(Baca juga: Di Tengah Pandemi COVID-19, PSSI Intensif Komunikasi ke FIFA )

"Sedangkan fasilitas umum, BPBD setempat mencatat 12 unit rusak. Warga terdampak mencapai 143 kepala keluarga (KK)," ujarnya dalam siaran pers tertulisnya, Minggu (7/6/2020).

Gempa bumi dengan magnitudo 6,8 mengguncang wilayah Maluku Utara, Kamis (4/6/2020) pukul 15.49.40 WIB. Episenter gempa tersebut berada pada koordinat 2.93 LU dan 128.19 BT, atau tepatnya di laut pada jarak 99 km arah Utara Kota Daruba, Pulau Morotai, Maluku Utara pada kedalaman 111 km.

(Baca juga: Menikah Saat Pandemi COVID-19, Iik dan Yoga Sempat Degdegan )

Adapun guncangan gempa tersebut dirasakan di Morotai dalam skala intensitas IV MMI dan membuat warga berlarian ke luar rumah. Sedangkan di Manado, Bitung, Minahasa, Bolmong, Ternate, Sitaro, Tahuna, Tobelo, Sofifi, dan Talaud guncangan dirasakan dalam skala intensitas II-III MMI.