Jelang 2024, Sudin Dukcapil Jaksel Jangkau Usia Pemula Pemilih di Sekolah
loading...
Pelajar saat mengikuti perekaman data e-KTP yang dilakukan oleh Dukcapil Jakarta Selatan. Foto: Ilustrasi/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ( Sudin Dukcapil ) Jakarta Selatan terus melakukan penjangkauan kepada para pelajar untuk perekaman KTP elektronik . Hal demikian untuk menyiapkan pemilih pemula guna ikut serta dalam pesta demokrasi pada 2024 .
"Perekaman e-KTP sekolah terus kami lakukan meski bukan tugas pokok khusus. Kita sadari usia pemula pemilih ke arah 2024 harus disiapkan secara rutin," ujar Kepala Sudin Dukcapil Jakarta Selatan Abdul Haris saat dikonfirmasi wartawan, Senin (29/11/2021).
Menurutnya, usia pemula 16-17 tahun lebih mudah dijaring di sekolah ketibang di kelurahan. Sejauh ini, kata dia, pihaknya sudah masuk ke delapan sekolah.
"Total sudah 1.032 orang yang kita rekam, di antaranya itu kita rekam penduduk yang dari luar DKI Jakarta, ada sekitar 213 orang dari Depok, Tangerang Selatan (Tangsel) dan Bekasi. Karena rekam sekolah itu lintas ya," tuturnya.
Menurut dia, langkah jemput bola untuk pelajar ini jauh lebih efektif daripada mereka mesti datang ke kelurahan.
"Pada usia 16 tahun lebih 1 bulan pun bisa kita rekam, jadi tidak perlu repot lagi ke kelurahan. Nah, jika direkam sudah 17 tahun bisa kita antar pula, tidak perlu repot ke kelurahan. Distribusinya bisa kita antar ke sekolah langsung," katanya.
"Perekaman e-KTP sekolah terus kami lakukan meski bukan tugas pokok khusus. Kita sadari usia pemula pemilih ke arah 2024 harus disiapkan secara rutin," ujar Kepala Sudin Dukcapil Jakarta Selatan Abdul Haris saat dikonfirmasi wartawan, Senin (29/11/2021).
Menurutnya, usia pemula 16-17 tahun lebih mudah dijaring di sekolah ketibang di kelurahan. Sejauh ini, kata dia, pihaknya sudah masuk ke delapan sekolah.
"Total sudah 1.032 orang yang kita rekam, di antaranya itu kita rekam penduduk yang dari luar DKI Jakarta, ada sekitar 213 orang dari Depok, Tangerang Selatan (Tangsel) dan Bekasi. Karena rekam sekolah itu lintas ya," tuturnya.
Menurut dia, langkah jemput bola untuk pelajar ini jauh lebih efektif daripada mereka mesti datang ke kelurahan.
"Pada usia 16 tahun lebih 1 bulan pun bisa kita rekam, jadi tidak perlu repot lagi ke kelurahan. Nah, jika direkam sudah 17 tahun bisa kita antar pula, tidak perlu repot ke kelurahan. Distribusinya bisa kita antar ke sekolah langsung," katanya.
(mhd)
Lihat Juga :
