OTK Serang Asrama Mahasiswa, Polisi Jamin Keamanan
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Peristiwa penyerangan oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK), dua malam belakangan terjadi di Makassar. Para pelaku menggunakan senjata tajam dan rakitan menyerang beberapa asrama mahasiswa. Mereka merusak hingga melukai penghuni.
Pertama para pelaku menyerang sekretariat mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar, di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea, Jumat (26/11) sekira pukul 21.10 WITA. Informasi kepolisian, penyerang berjumlah puluhan orang.
Dari kejadian ini, seorang pemuda yang tidak disebutkan identitasnya, mengalami luka tebas parang di tangan. "Yang bersangkutan adalah Ketua BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Fakultas Pertanian UIM," kata Kasubag Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando, Minggu (28/11/2021).
Lando menyebutkan, petugas dari Polsek Tamalanrea dibackup Polrestabes Makassar dan Polda Sulsel sementara menyelidiki kasus tersebut. Sejumlah barang bukti, seperti sarung parang, batu dan CCTV telah diambil. "Termasuk keterangan saksi di lokasi," ucapnya.
Dia mengatakan, korban saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar. "Lukanya di bagian lengan, iya (nyaris putus). Kita sementara identifikasi pelakunya. Dugaan awal ada kurang lebih 10 orang," tutur Perwira Polri tiga balok ini.
Setelah kejadian itu, penyerangan kembali terjadi di dua asrama atau sekretariat kedaerahan mahasiswa, Jalan Sungai Limboto, Kecamatan Makassar, Minggu (28/11) sekira pukul 02.00 WITA. Satu orang dilaporkan terluka parah, inisial MA (20).
"Iya sementara korban masih dirawat intensif di RS Pelamonia. Luka di pergelangan tangan kiri putus akibat sabetan senjata tajam dan luka di bagian leher. Penyerangan pakai bom molotov sehingga terbakar," papar Lando.
Lando menerangkan asrama Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu (IPMIL) dan asrama Kesatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia (KEMPI) Bone terbakar dalam kejadian ini. Letak keduanya memang berdekatan. Penyerangnya juga masih misterius.
Namun dia tidak mau menyimpulkan lebih dulu, peristiwa tersebut adalah buntut dari kejadian di sekret Fakultas Pertanian UIM Makassar. "Pihak kepolisian masih berusaha mengungkap siapa-siapa yang terlibat dan akan diproses sesuai ketentuan yang berlaku," tegasnya.
Dia menyampaikan kepada seluruh mahasiswa dari dua daerah itu, agar tetap tenang dan tidak terprovokasi. Menyusul beredarnya pesan berantai yang bersifat menakut-nakuti bahwa akan ada penyerangan berlanjut. "Jangan takut kota Makassar kondusif," imbuhnya.
Mantan Wakapolsek Tamalanrea ini menyatakan, pihaknya sudah bergerak mengantisipasi. Tim gabungan dari Polrestabes, Polsek dan Polda disiagakan. Termasuk perbantuan dari TNI. "Apabila ada hal-hal yang dicurigai terjadinya tindak pidana, segera laporkan ke kami," ucap Lando.
Dia menambahkan agar masyarakat berhenti menyebarkan pesan-pesan yang bisa saja menimbulkan keresahan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. "Untuk itu jangan dipercaya ajakan atau provokasi, menambah masalah. Tetap saling menjaga," tegasnya.
Lando menegaskan, Polisi dan TNI tetap akan bersiaga mengamankan sampai mengungkap dalang dibalik peristiwa beruntun ini. "Kita tetap patroli, imbauan ke masyarakat lewat anggota Bhabinkamtibmas agar tidak ikut-ikut. Termasuk ke orang tua masing-masing," tuturnya.
Lihat Juga: Ikut Partisipasi pada Pameran SINOX 01, Hulu Migas Komitmen Perluas Dukungan di Lingkungan Akademik
Pertama para pelaku menyerang sekretariat mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar, di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea, Jumat (26/11) sekira pukul 21.10 WITA. Informasi kepolisian, penyerang berjumlah puluhan orang.
Dari kejadian ini, seorang pemuda yang tidak disebutkan identitasnya, mengalami luka tebas parang di tangan. "Yang bersangkutan adalah Ketua BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Fakultas Pertanian UIM," kata Kasubag Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando, Minggu (28/11/2021).
Lando menyebutkan, petugas dari Polsek Tamalanrea dibackup Polrestabes Makassar dan Polda Sulsel sementara menyelidiki kasus tersebut. Sejumlah barang bukti, seperti sarung parang, batu dan CCTV telah diambil. "Termasuk keterangan saksi di lokasi," ucapnya.
Dia mengatakan, korban saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar. "Lukanya di bagian lengan, iya (nyaris putus). Kita sementara identifikasi pelakunya. Dugaan awal ada kurang lebih 10 orang," tutur Perwira Polri tiga balok ini.
Setelah kejadian itu, penyerangan kembali terjadi di dua asrama atau sekretariat kedaerahan mahasiswa, Jalan Sungai Limboto, Kecamatan Makassar, Minggu (28/11) sekira pukul 02.00 WITA. Satu orang dilaporkan terluka parah, inisial MA (20).
"Iya sementara korban masih dirawat intensif di RS Pelamonia. Luka di pergelangan tangan kiri putus akibat sabetan senjata tajam dan luka di bagian leher. Penyerangan pakai bom molotov sehingga terbakar," papar Lando.
Lando menerangkan asrama Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu (IPMIL) dan asrama Kesatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia (KEMPI) Bone terbakar dalam kejadian ini. Letak keduanya memang berdekatan. Penyerangnya juga masih misterius.
Baca Juga
Namun dia tidak mau menyimpulkan lebih dulu, peristiwa tersebut adalah buntut dari kejadian di sekret Fakultas Pertanian UIM Makassar. "Pihak kepolisian masih berusaha mengungkap siapa-siapa yang terlibat dan akan diproses sesuai ketentuan yang berlaku," tegasnya.
Dia menyampaikan kepada seluruh mahasiswa dari dua daerah itu, agar tetap tenang dan tidak terprovokasi. Menyusul beredarnya pesan berantai yang bersifat menakut-nakuti bahwa akan ada penyerangan berlanjut. "Jangan takut kota Makassar kondusif," imbuhnya.
Mantan Wakapolsek Tamalanrea ini menyatakan, pihaknya sudah bergerak mengantisipasi. Tim gabungan dari Polrestabes, Polsek dan Polda disiagakan. Termasuk perbantuan dari TNI. "Apabila ada hal-hal yang dicurigai terjadinya tindak pidana, segera laporkan ke kami," ucap Lando.
Dia menambahkan agar masyarakat berhenti menyebarkan pesan-pesan yang bisa saja menimbulkan keresahan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. "Untuk itu jangan dipercaya ajakan atau provokasi, menambah masalah. Tetap saling menjaga," tegasnya.
Lando menegaskan, Polisi dan TNI tetap akan bersiaga mengamankan sampai mengungkap dalang dibalik peristiwa beruntun ini. "Kita tetap patroli, imbauan ke masyarakat lewat anggota Bhabinkamtibmas agar tidak ikut-ikut. Termasuk ke orang tua masing-masing," tuturnya.
Lihat Juga: Ikut Partisipasi pada Pameran SINOX 01, Hulu Migas Komitmen Perluas Dukungan di Lingkungan Akademik
(agn)