Ciptakan 48 Inovasi, Komandan Koharmatau Raih Penghargaan Leprid
loading...
A
A
A
SEMARANG - Prestasi membanggakan diraih Komando Pemeliharaan Materiil Angkatan Udara (Koharmatau) atas inovasi tiada henti yang ditunjukkan Kotama TNI AU setidaknya dalam setahun terakhir.
Ada 48 inovasi yang dilakukan Koharmatau bersama jajaran di bawahnya selama periode 2018-2019. Atas puluhan inovasi tersebut, Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) mengapresiasi dengan memberikan penghargaan berupa piagam, medali dan piala kepada Komandan Koharmatau Marsda TNI Dento Priyono.
“Kami berikan penghargaan kepada Dankoharmatau Marsda TNI Dento Priyono selaku pemrakarsa dan pelaksana rekor inovasi kehormatan terbanyak, 48 inovasi dalam periode 2018-2019,” kata Ketua Umum dan Pendiri Leprid, Paulus Pangka dalam siaran pers, Rabu (22/4/2020).
“Dengan penghargaan ini, semoga menjadi inspirasi bagi efisiensi dalam mengelola dan memanfaatkan uang rakyat, apalagi disaat seperti ini. Marilah tetap berprestasi dalam suasana apapun,” pintanya.
Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna juga telah memberikan penghargaan kepada Koharmatau atas inovasi dan dedikasi yang sudah ditunjukkan. Penyerahan penghargaan diterima Marsda TNI Dento Priyono di Markas Besar TNI AU, Cilangkap, Jakarta Timur.
Penghargaan terakhir yang diterima Dankoharmatau ini terkait inovasi Koharmatau melalui Depo Pemeliharaan 20 (Depohar 20) dan Depo Pemeliharaan 30 (Depohar 30) dalam melaksanakan modifikasi dan rewiring engine test cell TPE 331 pesawat C-212 Cassa yang sudah ditambahkan fungsinya untuk pengetesan Engine M250 pesawat G120 TP-A Grob.
Dengan telah berhasilnya melaksanakan modifikasi dan rewiring engine test cell M250 pesawat G120 TP-A Grob secara mandiri dengan memanfaatkan sarfashar software dan sumber daya manusia yang ada, mampu menghemat biaya modifikasi dan rewiring engine test cell TPE 331 jika dibandingkan pengadaan engine test cell dan luar negeri.
Koharmatau dan Depo jajaran telah mampu melakukan inovasi sehingga pemeliharaan mesin dapat dilaksanakan secara mandiri tanpa harus bergantung kepada negara lain.
Melalui kerja keras dan inovasi para mekanik terbaik TNI AU dipimpin Dankoharmatau, telah mampu menyelesaikan inovasi berupa modifikasi yang ditambahkan fungsi untuk pengetesan atau uji fungsi mesin M250 pesawat G120 TP-A Grob oleh Depohar 20 dan Depohar 30. Kemudian pemeliharaan tingkat mesin M250 dapat dilaksanakan di Depohar 30 dan telah diuji coba serta disertifikasi oleh Dislambangjaau.
Dari hasil inovasi di atas TNI AU melalui Koharmatau telah mampu menghemat anggaran belanja negara terkait pemeliharaan alutsista TNI AU yang sebelumnya dilaksanakan di negeri lain (pihak ketiga).
Penghargaan dari KSAU ini menyempurnakan pengabdian Marsda Dento sebagai perwira tinggi TNI AU khususnya selama menjabat Komandan Koharmatau.
Berdasarkan surat keputusan Panglima TNI beberapa waktu lalu, Marsda TNI Dento Priyono termasuk di antara deretan perwira tinggi yang menjalani pergantian jabatan. Dento selanjutnya menjadi Pa Sahli Tk III Bid Ekkudag Panglima TNI.
“Saya selalu bilang ke anak buah, apapun perintah jangan melihat anggaran, kerjakan pakai dana (satuan) kamu, kalau kamu bisa buktikan kepada Angkatan Udara pasti akan dibayar oleh KSAU,” ungkap Marsda TNI Dento Priyono.
Alumni AAU 86 kelahiran Boyolali, 28 Maret 1963 ini pun bercerita panjang lebar soal inovasi. Dento telah membuktikan bahwa inovasi bisa dilakukan dalam situasi apapun. Hal itu dibuktikannya di Koharmatau
“Inovasi banyak, seperti yang kita rebut tahun 2019 untuk D-Check yaitu pemeliharaan 6.000 jam atau 6 tahun pesawat Boeing 737 TNI AU dengan GMF,” kata Dento. Menurutnya, selama ini pekerjaan dilakukan di Taiwan, Airod dan GMF.
Di tahun 2018 pesawat TNI AU menjalani pemeliharaan di GMF. Di saat bersamaan TNI AU menerima hibah pesawat B737 dari Lion.“Saya bilang ke direktur GMF, boleh kerjakan di GMF tapi saya minta training anak buah saya di sini. Saya kirim 30 anak buah saya ke GMF,” ujar Dento.
Pada awal 2019 dan akhir 2019, Koharmatau kembali merampungkan pekerjaan untuk A-7301 dan A-7302, yang sepenuhnya dilakukan oleh personel TNI AU.“Itu menghemat anggaran banyak sekali,” urainya.
Di tahun 2019 juga, Koharmatau berhasil membuat engine test cell untuk pesawat latih Grob G 120TP di Yogyakarta. “Kami memberanikan diri merebut kemampuan overhaul mesin Grob,” kata Dento.
Sejumlah inovasi lainnya yang berhasil dikerjakan Koharmatau di antaranya memperbaiki mesin X-ray di sejumlah pangkalan udara, membuat 200 tandu dalam waktu satu bulan untuk evakuasi menggunakan pesawat, atau membuat podium untuk pejabat. “Jadi kalau mau berinovasi jangan terpaku kepada aturan, kita bisa atur namun tidak melanggar aturan,” jelasnya.
Ada 48 inovasi yang dilakukan Koharmatau bersama jajaran di bawahnya selama periode 2018-2019. Atas puluhan inovasi tersebut, Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) mengapresiasi dengan memberikan penghargaan berupa piagam, medali dan piala kepada Komandan Koharmatau Marsda TNI Dento Priyono.
“Kami berikan penghargaan kepada Dankoharmatau Marsda TNI Dento Priyono selaku pemrakarsa dan pelaksana rekor inovasi kehormatan terbanyak, 48 inovasi dalam periode 2018-2019,” kata Ketua Umum dan Pendiri Leprid, Paulus Pangka dalam siaran pers, Rabu (22/4/2020).
“Dengan penghargaan ini, semoga menjadi inspirasi bagi efisiensi dalam mengelola dan memanfaatkan uang rakyat, apalagi disaat seperti ini. Marilah tetap berprestasi dalam suasana apapun,” pintanya.
Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna juga telah memberikan penghargaan kepada Koharmatau atas inovasi dan dedikasi yang sudah ditunjukkan. Penyerahan penghargaan diterima Marsda TNI Dento Priyono di Markas Besar TNI AU, Cilangkap, Jakarta Timur.
Penghargaan terakhir yang diterima Dankoharmatau ini terkait inovasi Koharmatau melalui Depo Pemeliharaan 20 (Depohar 20) dan Depo Pemeliharaan 30 (Depohar 30) dalam melaksanakan modifikasi dan rewiring engine test cell TPE 331 pesawat C-212 Cassa yang sudah ditambahkan fungsinya untuk pengetesan Engine M250 pesawat G120 TP-A Grob.
Dengan telah berhasilnya melaksanakan modifikasi dan rewiring engine test cell M250 pesawat G120 TP-A Grob secara mandiri dengan memanfaatkan sarfashar software dan sumber daya manusia yang ada, mampu menghemat biaya modifikasi dan rewiring engine test cell TPE 331 jika dibandingkan pengadaan engine test cell dan luar negeri.
Koharmatau dan Depo jajaran telah mampu melakukan inovasi sehingga pemeliharaan mesin dapat dilaksanakan secara mandiri tanpa harus bergantung kepada negara lain.
Melalui kerja keras dan inovasi para mekanik terbaik TNI AU dipimpin Dankoharmatau, telah mampu menyelesaikan inovasi berupa modifikasi yang ditambahkan fungsi untuk pengetesan atau uji fungsi mesin M250 pesawat G120 TP-A Grob oleh Depohar 20 dan Depohar 30. Kemudian pemeliharaan tingkat mesin M250 dapat dilaksanakan di Depohar 30 dan telah diuji coba serta disertifikasi oleh Dislambangjaau.
Dari hasil inovasi di atas TNI AU melalui Koharmatau telah mampu menghemat anggaran belanja negara terkait pemeliharaan alutsista TNI AU yang sebelumnya dilaksanakan di negeri lain (pihak ketiga).
Penghargaan dari KSAU ini menyempurnakan pengabdian Marsda Dento sebagai perwira tinggi TNI AU khususnya selama menjabat Komandan Koharmatau.
Berdasarkan surat keputusan Panglima TNI beberapa waktu lalu, Marsda TNI Dento Priyono termasuk di antara deretan perwira tinggi yang menjalani pergantian jabatan. Dento selanjutnya menjadi Pa Sahli Tk III Bid Ekkudag Panglima TNI.
“Saya selalu bilang ke anak buah, apapun perintah jangan melihat anggaran, kerjakan pakai dana (satuan) kamu, kalau kamu bisa buktikan kepada Angkatan Udara pasti akan dibayar oleh KSAU,” ungkap Marsda TNI Dento Priyono.
Alumni AAU 86 kelahiran Boyolali, 28 Maret 1963 ini pun bercerita panjang lebar soal inovasi. Dento telah membuktikan bahwa inovasi bisa dilakukan dalam situasi apapun. Hal itu dibuktikannya di Koharmatau
“Inovasi banyak, seperti yang kita rebut tahun 2019 untuk D-Check yaitu pemeliharaan 6.000 jam atau 6 tahun pesawat Boeing 737 TNI AU dengan GMF,” kata Dento. Menurutnya, selama ini pekerjaan dilakukan di Taiwan, Airod dan GMF.
Di tahun 2018 pesawat TNI AU menjalani pemeliharaan di GMF. Di saat bersamaan TNI AU menerima hibah pesawat B737 dari Lion.“Saya bilang ke direktur GMF, boleh kerjakan di GMF tapi saya minta training anak buah saya di sini. Saya kirim 30 anak buah saya ke GMF,” ujar Dento.
Pada awal 2019 dan akhir 2019, Koharmatau kembali merampungkan pekerjaan untuk A-7301 dan A-7302, yang sepenuhnya dilakukan oleh personel TNI AU.“Itu menghemat anggaran banyak sekali,” urainya.
Di tahun 2019 juga, Koharmatau berhasil membuat engine test cell untuk pesawat latih Grob G 120TP di Yogyakarta. “Kami memberanikan diri merebut kemampuan overhaul mesin Grob,” kata Dento.
Sejumlah inovasi lainnya yang berhasil dikerjakan Koharmatau di antaranya memperbaiki mesin X-ray di sejumlah pangkalan udara, membuat 200 tandu dalam waktu satu bulan untuk evakuasi menggunakan pesawat, atau membuat podium untuk pejabat. “Jadi kalau mau berinovasi jangan terpaku kepada aturan, kita bisa atur namun tidak melanggar aturan,” jelasnya.
(nun)