Jalan Kabupaten ke Akses Road Upper Cisokan Longsor Belum Diperbaiki, Mobil Tak Bisa Lewat

Senin, 22 November 2021 - 20:45 WIB
loading...
Jalan Kabupaten ke Akses Road Upper Cisokan Longsor Belum Diperbaiki, Mobil Tak Bisa Lewat
Warga melintas di lokasi jalan kabupaten yang mengalami longsor di Desa Cinengah, Kecamatan Rongga, KBB, sehingga membuat kendaraan roda empat tidak bisa lewat di jalur tersebut. Foto/Tangkapan Layar
A A A
BANDUNG BARAT - Jalan kabupaten yang longsor di Desa Cinengah, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), hingga saat ini masih menunggu penanganan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR).

Jalan yang hampir setengahnya longsor itu kini tidak bisa dilewati kendaraan roda empat, sedangkan motor masih bisa melintas meskipun harus ekstra hati-hati karena sebagian aspal jalannya juga sudah mengalami retak-retak.

Baca juga: 6 Oknum TNI AL Pembunuh Warga Purwakarta Divonis 9 hingga 13 Tahun

"Kami sudah laporkan kejadian jalan yang mengalami longsor yang ada di Desa Cinengah itu ke BPBD. Untuk penanganannya nanti oleh PUPR, karena kan jalan kabupaten," kata Camat Rongga Agus Rudianto, Senin (22/11/2021).

Agus mengatakan, keberadaan jalan tersebut cukup vital karena menjadi salah satu akses utama yang dipakai warga sehari-hari untuk beraktivitas. Terutama bagi warga Desa Cinengah dan Desa Sukaresmi yang ingin melintas melalui jalur Pasir Angin ke Datarmala ke akses road Upper Cisokan.

Imbas jalan yang mengalami longsor terasebut, maka aktivitas warga pengguna kendaraan roda empat harus menggunakan jalan lain yang memutar cukup jauh. Yakni melalui jalan yang mengarah ke Cibitung kemudian nyambung ke Cililin yang selisih waktunya bisa mencapai 20-30 menit saat kondisi padat kendaraan.

Baca juga: Sadis! 2 Anggota Geng Motor di Bandung Bacok Korbannya Secara Brutal

"Penyebab longsor karena curah hujan tinggi di daerah tersebut, serta labilnya tanah akibat adanya retakan di sekitar lokasi sehingga air masuk dan membuat tanah jadi jenuh," terangnya.

Upaya sementara yang dilakukan oleh pihaknya adalah dengan memasang pelang peringatan darurat dan memasang garis tanda bahaya. Serta menutup retakan aspal dengan plastik agar ketika hujan air tidak masuk ke sela-sela retakan tersebut yang bisa berpotensi mengakibatkan terjadinya longsor susulan.

"Kami juga sudah bersurat ke pihak desa agar terus mengontrol kondisi di lapangan dan melarang warga beraktivitas atau melintas di sekitar lokasi. Sebab lokasinya masih rawan karena tebing di bawahnya sudah tergerus," pungkasnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1202 seconds (0.1#10.140)