Ratusan Rumah dan Sekolah di Grobogan Terendam Air dan Lumpur, Siswa Diliburkan
loading...
A
A
A
GROBOGAN - Banjir menggenangi ratusan rumah warga dan sekolah di Desa Jengglong, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, sejak Jumat (19/11/2021) malam. Akibatnya, pembelajaran tatap muka yang sudah dilaksanakan, kini diliburkan kembali.
Hingga Sabtu (20/11/2021) pagi, ruang-ruang kelas terendam banjir hingga setinggi 20 cm. Akibatnya, ratusan siswa SD Negeri 11 Purwodadi, tidak bisa melakukan sekolah tatap muka. Sejumlah peralatan sekolah di ruang kantor dan kelas ikut terendam air bercampur lumpur.
Penjaga SD Negeri 11 Purwodadi, Safwan mengaku, sejak pagi berupaya membersihkan air bercampur lumpur yang menggenangi ruang-ruang kelas. "Sudah beberapa kali terjadi banjir seperti ini, karena ada luapan Sungai Jengglong," terangnya.
Dia menyebutkan, saat Sabtu (20/11/2021) dini hari, genangan air mencapai setinggi 70 cm. Air bercampur lumpur dengan cepat masuk ke dalam sekolah, sehingga tak sempat menyelamatkan barang-barang di ruang kelas dan kantor.
Upaya membersihkan lumpur bercampur air tersebut, juga dilakukan warga yang rumahnya terendam banjir di sepanjang tepian Sungai Jengglong. Warga menyebut, banjir telah menggenangi rumah-rumah mereka sejak dua hari lalu.
Meski diterjang banjir, warga Desa Jengglong, memilih untuk tetap bertahan di rumah masing-masing sambil menjaga harta benda mereka, dan mengantisipasi adanya banjir susulan yang lebih besar.
Hingga Sabtu (20/11/2021) pagi, ruang-ruang kelas terendam banjir hingga setinggi 20 cm. Akibatnya, ratusan siswa SD Negeri 11 Purwodadi, tidak bisa melakukan sekolah tatap muka. Sejumlah peralatan sekolah di ruang kantor dan kelas ikut terendam air bercampur lumpur.
Penjaga SD Negeri 11 Purwodadi, Safwan mengaku, sejak pagi berupaya membersihkan air bercampur lumpur yang menggenangi ruang-ruang kelas. "Sudah beberapa kali terjadi banjir seperti ini, karena ada luapan Sungai Jengglong," terangnya.
Dia menyebutkan, saat Sabtu (20/11/2021) dini hari, genangan air mencapai setinggi 70 cm. Air bercampur lumpur dengan cepat masuk ke dalam sekolah, sehingga tak sempat menyelamatkan barang-barang di ruang kelas dan kantor.
Upaya membersihkan lumpur bercampur air tersebut, juga dilakukan warga yang rumahnya terendam banjir di sepanjang tepian Sungai Jengglong. Warga menyebut, banjir telah menggenangi rumah-rumah mereka sejak dua hari lalu.
Baca Juga
Meski diterjang banjir, warga Desa Jengglong, memilih untuk tetap bertahan di rumah masing-masing sambil menjaga harta benda mereka, dan mengantisipasi adanya banjir susulan yang lebih besar.
(eyt)