1.600 Personel Disiagakan Amankan Natal dan Tahun Baru di Surabaya

Rabu, 17 November 2021 - 12:05 WIB
loading...
1.600 Personel Disiagakan Amankan Natal dan Tahun Baru di Surabaya
Polrestabes Surabaya terjunkan 1.600 personel untuk amankan natal dan tahun baru.Foto/dok
A A A
SURABAYA - Polrestabes Surabaya menyiagakan 1.600 personel untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Jumlah tersebut belum ditambah dari TNI, Linmas, elemen masyarakat, kekuatan Banser dan juga Pemuda Muhammadiyah.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol A. Yusep Gunawan mengatakan, pengamanan untuk menghindari hal-hal kejadian yang tidak diinginkan. Mengingat kota Surabaya pernah mengalami insiden bom bunuh diri di gereja beberapa tahun silam. "Kami persiapkan dari awal untuk peoses pelaksanaannya supaya dapat berjalan dengan baik," katanya, Rabu (17/11/2021).

Baca juga: Tawuran Bersenjata Gemparkan Warga Kota Pasuruan, 1 Remaja Tersungkur Bersimbah Darah

Dia menambahkan, mekanisme pengamanan untuk Nataru sama seperti tahun sebelumnya. Gereja akan dilengkapi dengan fasilitas digital bagi umat yang hendak masuk saat pelaksanaan Natal.

Diantaranya menggunakan undangan dan barcode. "Ini untuk memastikan bahwa yang diundang pihak gereja adalah betul yang hadir, itu juga untuk mengantisipasi potensi-potensi yang tidak diinginkan," imbuhnya.

Pihaknya memastikan kegiatan Natal akan terjaga dengan baik. Dan juga akan membuat konsep pengamanan ring atau berlapis, serta melakukan upaya pembatasan tertentu.Baik pembatasan dalam upaya PPKM maupun pembatasan dalam rangka mengantisipasi potensi. Yakni dengan batas sekat kota maupun batas wilayah lingkungan gereja itu sendiri.

"Untuk pengaman Tahun Baru 2022, kami mengupayakan pembatasan kerumunan khususnya aktivitas masyarakat," ujarnya.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan di Padalarang Ditangkap, Barang Bukti Golok Disita

Pembatasan aktivitas masyarakat ini, kata dia, untuk menghindari adanya transmisi terkait gelombang ketiga penyebaran COVID-19 di Surabaya. Sekaligus memastikan COVID-19 terkendali, keamanan tercipta, dan terjadi pemulihan ekonomi.

"Kami akan melakukan pembatasan di tempat wisata sesuai ketentuan PPKM. Baik melalui aplikasi PeduliLindungi maupun dengan regulasi yang ada," ujarnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3860 seconds (0.1#10.140)