Stunting Sulsel Turun, Plt Gubernur: Ini Adalah Investasi SDM

Sabtu, 13 November 2021 - 16:57 WIB
loading...
Stunting Sulsel Turun, Plt Gubernur: Ini Adalah Investasi SDM
Kasus stunting di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) berhasil turun hingga angka 9,08%. Foto: Istimewa
A A A
MAKASSAR - Kasus stunting di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) berhasil turun hingga angka 9,08%. Hal ini terungkap dari data ePPGBM Elektronik Pencatatan & Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat, per Agustus 2021.

Kabar baik itu pun menjadi salah satu pencapaian baik di momentum Hari Kesehatan Nasional (HKN) 12 November 2021 ini. Apalagi angka itu melampaui target Pemerintah Pusat untuk menekan angka stunting pada tahun 2024 menjadi 14%.

Baca juga: Teman Bus Resmi Hadir di Makassar, Tahap Awal Buka Empat Koridor
Pelaksana Tugas Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan, bahwa keberhasilan ini atas sinergi bersama hingga tingkat pemerintah desa/kelurahan.

"Alhamdulillah, angka stunting di Sulsel turun signifikan hingga 9.08%. Ini melampaui target nasional 14% untuk tahun 2024," ujarnya, Sabtu (13/11/2021).

"Capaian ini merupakan kerja bersama. Alhamdulillah, membuahkan hasil. Semoga penurunan stunting ini menjadi pemacu semangat kita bersama untuk terus bekerja dalam terus menekan angka stunting di Sulawesi Selatan," sambung Andi Sudirman.

Baca Juga: stunting
"Dengan menekan angka stunting, sama halnya kita menyelamatkan generasi bangsa. Ini adalah investasi sumber daya manusia, bahkan di atas investasi infrastruktur. Dengan investasi SDM ini, maka ke depan mereka bisa membangun atau menjadi pemimpin yang lebih baik untuk daerah kita," urai Andi Sudirman Sulaiman.

Pemprov Sulsel , kata dia, terus mendorong program dalam mengentaskan angka stunting dan gizi buruk. Salah satunya, menetapkan lokus-lokus untuk menekan angka stunting dengan pendampingan oleh tenaga kesehatan.

Baca Juga: stunting
"Kita harap tidak ada lagi bayi lahir dalam keadaan stunting. Olehnya itu, pentingnya pendampingan kepada keluarga 1.000 hari pertama kehidupan dan memberikan paket intervensi gizi pada anak dan ibu hamil," tuturnya.
(luq)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5005 seconds (0.1#10.140)