Heboh! Limbah Mirip Awan dan Bau, Tim Laboratorium Turun Tangan Uji Sampel Air Kali Rasmi

Sabtu, 13 November 2021 - 11:31 WIB
loading...
Heboh! Limbah Mirip Awan dan Bau, Tim Laboratorium Turun Tangan Uji Sampel Air Kali Rasmi
Air Kali Rasmi untuk mengidentifikasi pencemaran limbah mirip awan dan berbau di Kali Rasmi. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Tim laboratorium turun tangan untuk menelusuri fenomena limbah busa mirip awan dan berbau di Kali Rasmi, Kabupaten Bekasi yang sempat viral di media sosial dan membuat heboh masyarakat.

Tim laboratorium dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat dan Kabupaten Bekasi telah mengambil sampel air Kali Rasmi yang berlokasi di Desa Wangunharja, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.

Kepala Bidang Penataan Hukum Lingkungan DLH Jabar, A Budhiyanto menuturkan, hasil laboratorium tersebut akan menjadi dasar guna mengidentifikasi lebih lanjut pencemaran di Kali Rasmi.

"Sekarang sedang menunggu hasil laboratorium. Berdasarkan informasi dari Pemda Kabupaten Bekasi, Kali Rasmi merupakan saluran irigasi. Kami juga terus berkoordinasi dengan Pemda Kabupaten Bekasi melalui DLH Kabupaten Bekasi," ujar Budhiyanto, Sabtu (13/11/2021).

Budhiyanto menjelaskan, sampel air Kali Rasmi diambil dari tiga titik, yaitu hulu (titik intrusi awal aliran Kali Cilemah Abang yang mengalir ke saluran irigasi Kali Rasmi) dan tengah (antara hulu-pintu air), termasuk setelah pintu air.

Menurut Budhiyanto, pengambilan ketiga sampel itu dilakukan untuk mengidentifikasi kandungan air sekaligus titik start pencemaran Kali Rasmi. Dia mengatakan, hasil laboratorium menjadi penting mengingat untuk membuktikan adanya pencemaran diperlukan bukti ilmiah.

"Bentukan yang masuk ke Kali Rasmi itu busa. Orang awam melihat seperti busa deterjen. Bisa saja karena limbah dari industri atau limbah domestik, tapi untuk menentukan hal tersebut harus menunggu terlebih dahulu hasil menunggu hasil laboratorium," jelasnya.

Selain itu, kata Budhiyanto, DLH Jabar sudah mengukur kadar oksigen air Kali Rasmi. "Kemarin Laboratorium Lingkungan Hidup DLH Jabar sudah mengambil sampling dari sebelum dan sesudah jembatan. Kemarin kadar oksigen di dalam air sudah diukur. Sebelum jembatan itu, kadar oksigen 1,61 mg/l, sedangkan setelah jembatan 0,81 mg/l," terangnya.

Diketahui Kali Rasmi menjadi viral di media sosial karena munculnya fenomena busa mirip awan. Fenomena yang diakibatkan oleh limbah itu terlihat cantik, namun berbau tak sedap. Peristiwa terjadi bertepatan saat Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menghadiri Konferensi COP26 di Glasgow, Skotlandia, Selasa (2/11/2021) pagi lalu.

Dalam peninjauannya usai menjalani karantina, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu meminta warga, khususnya para pemuda sekitar Kali Rasmi dilibatkan untuk berpatroli untuk menanggulangi pencemaran Kali Rasmi.

Menurutnya, pelibatan warga, khususnya para pemuda sangat penting karena dapat membantu kerja petugas dalam memantau kesehatan sungai. Lewat patroli, Kang Emil berharap, sumber pencemaran bisa terungkap.

"Anak-anak muda di desa akan dijadikan patroli sungai. Patrolinya mencari sumber-sumber pencemaran," ujar Kang Emil dalam peninjauannya, Selasa (9/11/2021).
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6283 seconds (0.1#10.140)