Sudah Dikeruk, Drainase di Lembang Tetap Meluap saat Hujan Deras
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Warga dan pengguna jalan yang melintas di depan Pasar Panorama Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mengeluhkan masih banjirnya lokasi di kawasan tersebut. Padahal sebelumnya Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) KBB telah melakukan pengerukan sampah dan lumpur di saluran drainase yang ada di sepanjang Jalan Raya Lembang tersebut.
Salah seorang warga yang juga penjual gorengan di depan Pasar Panorama Lembang, Ahmad (50), menyayangkan masih meluapnya air dari gorong-gorong di depan Pasar Panorama Lembang. "Ini kemarin udah digali goron-gorongnya dibersihkan juga, sampahnya diangkut. Tapi air masih saja banjir kalau hujan deras kaya gini," ucapnya, Jumat (12/11/2021).
Menurutnya, bukan hanya sampah dan lumpur yang dikeruk, saluran drainasenya juga sudah dibenahi dan yang rusak diganti. Tapi tetap saja karena hujan tinggi maka debit air naik sehingga meluap karena tidak tertampung di saluran air.
Bahkan kalau hujan deras terjadi dengan intensitas lama ketinggian air bisa lebih naik lagi. Akibatnya jalan dan trotoar juga tergenang, sehingga mengganggu arus kendaraan. Tidak jarang pengendara motor yang menerobos genangan air, motornya mogok.
"Ya kalau airnya tinggi kendaraan tidak mau lewat. Saya aja kalau mau goreng-gorengan gak bisa karena harus nunggu air surut dulu," ujarnya.
Sementara pengendara motor, Wendi (26) menyebutkan, mestinya saluran air dibuat terowongan yang lebih besar. Sehingga ketika debit air meningkat ketika turun hujan deras, air masih bisa tertampung dan dialirkan sehingga tidak meluber ke jalan.
"Kalau genangan airnya tinggi saya gak berani lewat karena suka liat banyak motor mogok. Kalau hujan besar memang gini, meski kemarin sempat dikeruk sampahnya," kata warga Cikole ini.
Salah seorang warga yang juga penjual gorengan di depan Pasar Panorama Lembang, Ahmad (50), menyayangkan masih meluapnya air dari gorong-gorong di depan Pasar Panorama Lembang. "Ini kemarin udah digali goron-gorongnya dibersihkan juga, sampahnya diangkut. Tapi air masih saja banjir kalau hujan deras kaya gini," ucapnya, Jumat (12/11/2021).
Menurutnya, bukan hanya sampah dan lumpur yang dikeruk, saluran drainasenya juga sudah dibenahi dan yang rusak diganti. Tapi tetap saja karena hujan tinggi maka debit air naik sehingga meluap karena tidak tertampung di saluran air.
Bahkan kalau hujan deras terjadi dengan intensitas lama ketinggian air bisa lebih naik lagi. Akibatnya jalan dan trotoar juga tergenang, sehingga mengganggu arus kendaraan. Tidak jarang pengendara motor yang menerobos genangan air, motornya mogok.
"Ya kalau airnya tinggi kendaraan tidak mau lewat. Saya aja kalau mau goreng-gorengan gak bisa karena harus nunggu air surut dulu," ujarnya.
Sementara pengendara motor, Wendi (26) menyebutkan, mestinya saluran air dibuat terowongan yang lebih besar. Sehingga ketika debit air meningkat ketika turun hujan deras, air masih bisa tertampung dan dialirkan sehingga tidak meluber ke jalan.
"Kalau genangan airnya tinggi saya gak berani lewat karena suka liat banyak motor mogok. Kalau hujan besar memang gini, meski kemarin sempat dikeruk sampahnya," kata warga Cikole ini.
(don)