Nyalakan Tanda Bahaya, Bencana Alam Mengintai Jabar
loading...
A
A
A
BANDUNG - Hujan dengan intensitas tinggi terus mengguyur hampir sebagian wilayah Provinsi Jawa Barat dan memicu terjadinya berbagai bencana alam, mulai dari longsor, banjir, hingga pohon tumbang.
Kondisi tersebut membuat Pemprov Jabar mengeluarkan imbauan kepada masyarakat, khususnya para wisatawan yang hendak berkunjung ke berbagai objek wisata, khususnya wisata alam. Diketahui, sebagai daerah tujuan wisatawan, Jabar memiliki banyak objek wisata alam yang tersebar di 27 kabupaten/kota.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, Dedi Taufik mengatakan, Provinsi Jabar menjadi salah satu daerah rawan bencana. Oleh karenanya, pihaknya mengimbau masyarakat, khususnya wisawatan untuk mewaspadai setiap ancaman bencana yang mengintai.
Meski begitu, Dedi menegaskan bahwa ancaman bencana tersebut bukan berarti berada di objek wisata. Menurutnya, bencana justru umumnya terjadi di jalan menuju objek wisata di Jabar.
"Misalnya kita ingin jalan ke Garut, itu di jalannya yang rawan bencana. Sama kalau kita mau ke Pangelengan atau Ciwidey. Bencana bukan ada di tempat wisata, tapi akses menuju ke sana," kata Dedi di Bandung, Jumat (5/11/2021).
Dedi melanjutkan, salah satu daerah yang harus diwaspadai wisatawan adalah kawasan Bandung utara yang mengarah ke Lembang dan Subang, khususnya di objek-objek wisata yang berada di tebing dan dekat titik rawan bencana lainnya.
Dedi pun meminta wisatawan untuk mempelajari kondisi cuaca di daerah tujuan atau bisa juga membaca informasi dari media massa terkait berbagai kemungkinan di kawasan wisata yang dituju.
"Kita sekarang di Jabar ada 108 kawasan wisata yang jadi tujuan dan beberapa wisata memang rawan bencana," katanya.
Lebih lanjut Dedi mengatakan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pemilik objek wisata sebagai langkah antisipasi menghadapi ancaman bencana.
Bahkan, kata Dedi, manajemen krisis kebencanaan pun sudah mulai diterapkan di sejumlah objek wisata, termasuk membentuk satuan tugas (satgas).
"Pelatihan pada satgas juga sudah dilakukan. Jadi, mereka mengetahui apa saja yang harus dijalankan, terutama kalau tempat wisatanya memang rawan bencana," kata Dedi.
Terpisah, Basarnas Bandung juga melakukan berbagai persiapan guna menghadapi ancaman bencana, seperti melakukan pengecekan peralatan, termasuk menyiapkan sumber daya manusia (SDN) terlatih.
Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan personel serta peralatan untuk menghadapi cuaca yang kurang bersahabat pada saat ini.
"Terlebih, BMKG telah memberikan peringatan terkait fenomena La Nina yang bisa mengakibatkan peningkatan bencana hidrometeorologi," kata Deden.
Kondisi tersebut membuat Pemprov Jabar mengeluarkan imbauan kepada masyarakat, khususnya para wisatawan yang hendak berkunjung ke berbagai objek wisata, khususnya wisata alam. Diketahui, sebagai daerah tujuan wisatawan, Jabar memiliki banyak objek wisata alam yang tersebar di 27 kabupaten/kota.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, Dedi Taufik mengatakan, Provinsi Jabar menjadi salah satu daerah rawan bencana. Oleh karenanya, pihaknya mengimbau masyarakat, khususnya wisawatan untuk mewaspadai setiap ancaman bencana yang mengintai.
Meski begitu, Dedi menegaskan bahwa ancaman bencana tersebut bukan berarti berada di objek wisata. Menurutnya, bencana justru umumnya terjadi di jalan menuju objek wisata di Jabar.
"Misalnya kita ingin jalan ke Garut, itu di jalannya yang rawan bencana. Sama kalau kita mau ke Pangelengan atau Ciwidey. Bencana bukan ada di tempat wisata, tapi akses menuju ke sana," kata Dedi di Bandung, Jumat (5/11/2021).
Dedi melanjutkan, salah satu daerah yang harus diwaspadai wisatawan adalah kawasan Bandung utara yang mengarah ke Lembang dan Subang, khususnya di objek-objek wisata yang berada di tebing dan dekat titik rawan bencana lainnya.
Dedi pun meminta wisatawan untuk mempelajari kondisi cuaca di daerah tujuan atau bisa juga membaca informasi dari media massa terkait berbagai kemungkinan di kawasan wisata yang dituju.
"Kita sekarang di Jabar ada 108 kawasan wisata yang jadi tujuan dan beberapa wisata memang rawan bencana," katanya.
Lebih lanjut Dedi mengatakan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pemilik objek wisata sebagai langkah antisipasi menghadapi ancaman bencana.
Bahkan, kata Dedi, manajemen krisis kebencanaan pun sudah mulai diterapkan di sejumlah objek wisata, termasuk membentuk satuan tugas (satgas).
"Pelatihan pada satgas juga sudah dilakukan. Jadi, mereka mengetahui apa saja yang harus dijalankan, terutama kalau tempat wisatanya memang rawan bencana," kata Dedi.
Terpisah, Basarnas Bandung juga melakukan berbagai persiapan guna menghadapi ancaman bencana, seperti melakukan pengecekan peralatan, termasuk menyiapkan sumber daya manusia (SDN) terlatih.
Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan personel serta peralatan untuk menghadapi cuaca yang kurang bersahabat pada saat ini.
"Terlebih, BMKG telah memberikan peringatan terkait fenomena La Nina yang bisa mengakibatkan peningkatan bencana hidrometeorologi," kata Deden.
(shf)