Dugaan Pelecehan Seksual Dekan Fisip Unri, Ini Tanggapan Mahasiswa

PEKANBARU - Kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan Dekan Fisip Universitas Riau (Unri) berinisial SH terhadap salah satu mahasiswi menjadi buah bibir di lingkugan kampus. Mereka sangat menyayangkan jika itu benar terjadi.

Para mahasiswa Unri khususnya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip)i terlihat ngobrol membicarakan pengakuan video viral sang mahasiswi. Mereka masih menunggu dari sumber yang pasti terkait dugaan pelecehan salah satu mahasiswi itu.

"Saya dukung upaya hukum jika dugaan pelecehan itu benar adanya. Namun inikan masih satu pihak, masih belum jelas sekali kebenarannya," kata Jep, salah satu mahasiswa saat di temuai di Fisip Unri Jumat (5/11/2021).

An, salah satu mahasiswi yang ditemui mengatakan sangat menentang keras adanya pelecehan terhadap wanita. Terlebih jika pelecehan itu terjadi di lingkunan kampus dan saat bimbingan skripsi. Dia berharap bahwa semua tidak terjadi.

"Tentu jika ini benar, sangat mencoreng nama baik kampus. Kita sangat tidak toleran atas sikap pelecehan terhadap wanita," imbuhnya.

Sementara itu MPI mencoba menemui Dekan Fisip Unri di lantai dua untuk mengkonfirmasi dugaan pelecehan itu. Namun saat di ruangan, tidak ditemukan satu orang di ruangan cukup besar.

Baik dekan maupun staf tidak ada. Sementara aktivitas kampus masih cukup ramai. Rata rata yang datang ke kampus adalahnya mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Baca: Ngaku Dicuim Paksa Dekan saat Diskusi Skripsi, Mahasiswi Unri Lapor Polisi.

MPI mencoba mengkonfirmasi dugaan pelecehan ke Ketua Jurusan Hubungan Internasional Fisip Unri. Namun ketua jurusan tidak ada di tempat.

"Pak Joko tidak ada. Inikan lagi belajar online. Mungkin ketua jurusan berada di rumah atau dimana saya tidak tau. Kalau kasus itu (dugaan pelecehan seksual) saya no comment," kata staf Jurusan Hubungan Internasional Fisip Unri yang enggan disebutkan namanya.

Sementara Kapolresta Pekanbaru Kombes Pria Budi menegaskan hari ini mahasiswi itu akan melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian. Dimana dari pengakuan, wanita itu mengaku dicium paksa sang mahasiswi. Kejadian itu terjadi di ruang sang dekan. Baca Juga: Ikatan Alimni ITB dan Pasar Modal Siapakan 60 Ribu Vaksin COVID- 19 di Pekanbaru.