Jembatan Miring Retak dan Ambles 25 Cm, Jalur Lalu Lintas Trans Sulawesi Lumpuh
loading...
A
A
A
Kemacetan panjang dari Kelurahan Jaya, hingga Kelurahan Mancani diperkirakan mencapai sepanjang 3 km. "Kami lakukan rekayasa jalan untuk mengalihkan arus. Kami juga menerapkan sistem buka tutup jalan, hanya untuk kendaraan kecil," ujarnya Kasat Lantas Polres Luwu, AKP Suryanto.
Suryanto mengatakan, telah melakukan upaya rekayasa jalur lalu lintas dengan memanfaatkan sejumlah jalur alternatif. Dari Palopo arah utara, bisa masuk lewat Salutete Kota Palopo, ke luar di Capkar Kabupaten Luwu. Sementara dari Walmas lewat melalui Karetan ke luar di Padang Alipan Kelurahan Jaya Kota Palopo.
Ketua RW 1 Padang Alipan Kelurahan Jaya, Ahrir menjelaskan, ada dua jalur alternatif yang diarahkan oleh Satlantas Polres Palopo, dan Satlantas Polres Luwu. "Satu jalur alternatif bisa melalui jalur Padang Lambe, sampai Batu Papan, dan ke luar di Karetan, begitu pula sebaliknya dari arah sana, jaraknya ada 13 km," ungkap Ahrir.
Hanya saja kata Ahrir, jalur alternatif ini tidak bisa dilalui mobil besar seperti truk dan bus karena kondisi jalan kurang bagus, sempit dan ada satu jembatan kecil yang tidak bisa dilalui kendaraan besar.
"Jalur lain bisa lewat Salutete lanjut Salubattang, kemudian Sangking lanjut ke Pingrakka dan Rante Damai tembus Capkar. Jalur ini sekitar 15 km, jalurnya juga tidak begitu baik, namun bisa dilalui truk," lanjutnya.
Balai Besar Jalan Nasional (BBJN) telah meninjau kondisi Jembatan Miring, Minggu (31/10/2021). Hasilnya, Jembatan Miring mengalami penurunan antara 15-25 cm. Korlap SKPD TP (Tugas Pembantuan) BBJN, Kadir Ali mengatakan, telah melaporkan kejadian ini ke pimpinannya.
"Kami sudah memeriksa, kondisi jembatan sangat membahayakan dan sudah tidak bisa dilalui. Ada penurunan badan jembatan setinggi 15 cm di sebelah selatan, dan 25 cm di sebelah utara," ujar Kadir Ali.
Kondisi jembatan diperparah karena tidak memiliki tiang pancang. Untuk penanganan dalam waktu dekat, menurut pihak BBJN akan dilakukan normalisasi dan pelurusan aliran sungai di sekitar jembatan.
Suryanto mengatakan, telah melakukan upaya rekayasa jalur lalu lintas dengan memanfaatkan sejumlah jalur alternatif. Dari Palopo arah utara, bisa masuk lewat Salutete Kota Palopo, ke luar di Capkar Kabupaten Luwu. Sementara dari Walmas lewat melalui Karetan ke luar di Padang Alipan Kelurahan Jaya Kota Palopo.
Ketua RW 1 Padang Alipan Kelurahan Jaya, Ahrir menjelaskan, ada dua jalur alternatif yang diarahkan oleh Satlantas Polres Palopo, dan Satlantas Polres Luwu. "Satu jalur alternatif bisa melalui jalur Padang Lambe, sampai Batu Papan, dan ke luar di Karetan, begitu pula sebaliknya dari arah sana, jaraknya ada 13 km," ungkap Ahrir.
Hanya saja kata Ahrir, jalur alternatif ini tidak bisa dilalui mobil besar seperti truk dan bus karena kondisi jalan kurang bagus, sempit dan ada satu jembatan kecil yang tidak bisa dilalui kendaraan besar.
"Jalur lain bisa lewat Salutete lanjut Salubattang, kemudian Sangking lanjut ke Pingrakka dan Rante Damai tembus Capkar. Jalur ini sekitar 15 km, jalurnya juga tidak begitu baik, namun bisa dilalui truk," lanjutnya.
Balai Besar Jalan Nasional (BBJN) telah meninjau kondisi Jembatan Miring, Minggu (31/10/2021). Hasilnya, Jembatan Miring mengalami penurunan antara 15-25 cm. Korlap SKPD TP (Tugas Pembantuan) BBJN, Kadir Ali mengatakan, telah melaporkan kejadian ini ke pimpinannya.
"Kami sudah memeriksa, kondisi jembatan sangat membahayakan dan sudah tidak bisa dilalui. Ada penurunan badan jembatan setinggi 15 cm di sebelah selatan, dan 25 cm di sebelah utara," ujar Kadir Ali.
Kondisi jembatan diperparah karena tidak memiliki tiang pancang. Untuk penanganan dalam waktu dekat, menurut pihak BBJN akan dilakukan normalisasi dan pelurusan aliran sungai di sekitar jembatan.