Atasi Covid-19, Nucleus Farma Beri Bantuan ke RS Darurat Wisma Atlet
loading...
A
A
A
JAKARTA - Produsen modern natural medicine (obat modern alami), PT Natura Nuswantara Nirmala (Nucleus Farma), memberikan bantuan obat-obatan untuk membantu penyembuhan pasien Covid-19 (Virus Corona).
Bantuan yang diberikan adalah suplemen Super Potent Antioxydant (SPA) merk Onoiwa dan Rafa Khomsah. Nucleus Farma merupakan perusahaan natural medicine facility pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikat registrasi dari FDA (Food Drug Administration) dari Amerika Serikat.
Bantuan diberikan CEO Nucleus Farma Edward Basilianus kepada Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional Kementerian Kesehatan Ina Rosalina Dadan. Penyerahan bantuan berlangsung di Gedung Adhyatama Kementerian Kesehatan RI, Jalan Rasuna Said, Jakarta, Selasa (21/4/20).
Ina Rosalina menyampaikan ucapan terima kasih atas kepedulian Nucleus Farma untuk turut serta mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia. Ina Rosalina mengharapkan bantuan tersebut dapat membantu proses penyembuhan pasien Covid-19.
Selanjutnya bantuan obat-obatan tersebut akan disalurkan ke Rumah Sakit khusus penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Edward Basilianus mengatakan, sebagai produsen obat modern alami (natural medicine) Nucleus Farma terpanggil untuk ikut berkontribusi dalam mengatasi pandemi Covid-19, dengan mendonasikan obat-obat modern alami buatan Indonesia. Detail mengenai obat-obatan tradisional alami ini dapat dilihat di www.nucleusfarma.com
Edward Basilianus menjelaskan, keunggulan Onoiwa dan Rafa Khomsah. “Onoiwa” berarti “ada ikan” dalam bahasa Jawa dan “saudara laki-laki” dalam bahasa Jepang. Onoiwa dibuat dari ekstrak Ikan Gabus (Channa striata), ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrizha), dan ekstrak daun Kelor (Moringa oleifera).
menurut Edward, ketiga kandungan tersebut sudah biasa dimanfaatkan masyarakat Indonesia sebagai obat tradisional alami. “Onoiwa dapat membantu proses pembentukan albumin dalam tubuh dan meningkatan imunitas tubuh secara cepat, sehingga mempercepat recovery pasien,” kata dia.
Pembentukan albumin dalam tubuh penting sekali bagi pasien Covid-19, karena berdasarkan artikel yang dipublikasikan oleh www.thelancet.com dari Inggris, infeksi Virus Corona dapat menyebabkan penyakit pernapasan yang parah seperti pneumonia dan bahkan fatal seperti sindrom gangguan pernapasan akut.
Kondisi tersebut terutama terjadi pada pasien berusia lanjut maupun pasien yang memiliki penyakit penyerta seperti hipertensi, infeksi bakteri maupun perokok. Pasien yang mengalami pneumonia, mengalami penurunan albumin sebesar 90% dari nilai normalnya, hal ini mengakibatkan tubuh mengalami kondisi malnutrisi dikarenakan jumlah albumin sebagai transporter berbagai senyawa seperti vitamin, mineral, bilirubin serta obat-obatan tidak cukup.
Sementara Rafa Khomsah mengandung lima senyawa aktif atau dikenal dengan Super Potent Antioxydant yang dapat digunakan sebagai obat alternatif untuk pencegahan dan percepatan pemulihan Covid19. Rafa Khomsah diambil dari bahasa Arab yang berarti kesembuhan dari lima senyawa. Kelima senyawa aktif tersebut yakni Jintan Hitam/Habbatussauda (Nigella sativa), daun Jambu Biji (Psidium guajava), Pegagan (Centella asiatica), Temulawak (Curcuma xanthorriza), dan Bekatul Beras Merah (Oryza sativa). Kelima senyawa aktif tersebut sesuai dengan yang direkomendasikan oleh Guru Besar Biologi Molekuler Universitas Airlangga, Profesor Chaerul Anwar Nidom, karena terbukti mampu meningkatkan sistem imunitas tubuh.
“Rafa Khomsah sangat cocok diberikan kepada pasien Covid-19, karena dapat meningkatkan dan mengembalikan sistem imunodulator tubuh pasien. Baik Onoiwa maupun Rafa Khomsah keduanya aman dan halal dikonsumsi. Keduanya juga sudah terdaftar di BPOM dan Food and Drug Administration (FDA) serta mendapatkan sertifikat Halal MUI, demikian juga mendapatkan piagam penghargaan inovasi Indonesia dan dunia,” jelas Edward.
Edward mengatakan, selain dapat membantu proses penyembuhan pasien Covid-19, Onoiwa dan Rafa Khomsah juga bagus dikonsumsi oleh para tenaga medis sebagai garda terdepan penanganan pandemi Covid-19.
“Para tenaga medis bisa mengonsumsi keduanya untuk meningkatkan ketahanan tubuh dalam menghadapi Covid-19,” pungkas Edward.
Bantuan yang diberikan adalah suplemen Super Potent Antioxydant (SPA) merk Onoiwa dan Rafa Khomsah. Nucleus Farma merupakan perusahaan natural medicine facility pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikat registrasi dari FDA (Food Drug Administration) dari Amerika Serikat.
Bantuan diberikan CEO Nucleus Farma Edward Basilianus kepada Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional Kementerian Kesehatan Ina Rosalina Dadan. Penyerahan bantuan berlangsung di Gedung Adhyatama Kementerian Kesehatan RI, Jalan Rasuna Said, Jakarta, Selasa (21/4/20).
Ina Rosalina menyampaikan ucapan terima kasih atas kepedulian Nucleus Farma untuk turut serta mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia. Ina Rosalina mengharapkan bantuan tersebut dapat membantu proses penyembuhan pasien Covid-19.
Selanjutnya bantuan obat-obatan tersebut akan disalurkan ke Rumah Sakit khusus penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Edward Basilianus mengatakan, sebagai produsen obat modern alami (natural medicine) Nucleus Farma terpanggil untuk ikut berkontribusi dalam mengatasi pandemi Covid-19, dengan mendonasikan obat-obat modern alami buatan Indonesia. Detail mengenai obat-obatan tradisional alami ini dapat dilihat di www.nucleusfarma.com
Edward Basilianus menjelaskan, keunggulan Onoiwa dan Rafa Khomsah. “Onoiwa” berarti “ada ikan” dalam bahasa Jawa dan “saudara laki-laki” dalam bahasa Jepang. Onoiwa dibuat dari ekstrak Ikan Gabus (Channa striata), ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrizha), dan ekstrak daun Kelor (Moringa oleifera).
menurut Edward, ketiga kandungan tersebut sudah biasa dimanfaatkan masyarakat Indonesia sebagai obat tradisional alami. “Onoiwa dapat membantu proses pembentukan albumin dalam tubuh dan meningkatan imunitas tubuh secara cepat, sehingga mempercepat recovery pasien,” kata dia.
Pembentukan albumin dalam tubuh penting sekali bagi pasien Covid-19, karena berdasarkan artikel yang dipublikasikan oleh www.thelancet.com dari Inggris, infeksi Virus Corona dapat menyebabkan penyakit pernapasan yang parah seperti pneumonia dan bahkan fatal seperti sindrom gangguan pernapasan akut.
Kondisi tersebut terutama terjadi pada pasien berusia lanjut maupun pasien yang memiliki penyakit penyerta seperti hipertensi, infeksi bakteri maupun perokok. Pasien yang mengalami pneumonia, mengalami penurunan albumin sebesar 90% dari nilai normalnya, hal ini mengakibatkan tubuh mengalami kondisi malnutrisi dikarenakan jumlah albumin sebagai transporter berbagai senyawa seperti vitamin, mineral, bilirubin serta obat-obatan tidak cukup.
Sementara Rafa Khomsah mengandung lima senyawa aktif atau dikenal dengan Super Potent Antioxydant yang dapat digunakan sebagai obat alternatif untuk pencegahan dan percepatan pemulihan Covid19. Rafa Khomsah diambil dari bahasa Arab yang berarti kesembuhan dari lima senyawa. Kelima senyawa aktif tersebut yakni Jintan Hitam/Habbatussauda (Nigella sativa), daun Jambu Biji (Psidium guajava), Pegagan (Centella asiatica), Temulawak (Curcuma xanthorriza), dan Bekatul Beras Merah (Oryza sativa). Kelima senyawa aktif tersebut sesuai dengan yang direkomendasikan oleh Guru Besar Biologi Molekuler Universitas Airlangga, Profesor Chaerul Anwar Nidom, karena terbukti mampu meningkatkan sistem imunitas tubuh.
“Rafa Khomsah sangat cocok diberikan kepada pasien Covid-19, karena dapat meningkatkan dan mengembalikan sistem imunodulator tubuh pasien. Baik Onoiwa maupun Rafa Khomsah keduanya aman dan halal dikonsumsi. Keduanya juga sudah terdaftar di BPOM dan Food and Drug Administration (FDA) serta mendapatkan sertifikat Halal MUI, demikian juga mendapatkan piagam penghargaan inovasi Indonesia dan dunia,” jelas Edward.
Edward mengatakan, selain dapat membantu proses penyembuhan pasien Covid-19, Onoiwa dan Rafa Khomsah juga bagus dikonsumsi oleh para tenaga medis sebagai garda terdepan penanganan pandemi Covid-19.
“Para tenaga medis bisa mengonsumsi keduanya untuk meningkatkan ketahanan tubuh dalam menghadapi Covid-19,” pungkas Edward.
(nth)