Cegah Pernikahan Dini dan Perceraian, Kemenag Gandeng Pesantren di Mojokerto

Selasa, 26 Oktober 2021 - 05:09 WIB
loading...
Cegah Pernikahan Dini dan Perceraian, Kemenag Gandeng Pesantren di Mojokerto
Kemenag menggelar seminar ketahanan keluarga di Pondok Pesantren Ummil Mu’minin, Simbaringin, Kutorejo, Mojokerto, Senin (25/10/2021). Foto/Ist
A A A
MOJOKERTO - Pusat Litbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Kementerian Agama (Kemenag) menggandeng pesantren di Mojokerto, Jawa Timur untuk mencegah pernikahan dini dan perceraian. Upaya dilakukan dengan menggelar seminar di Pondok Pesantren Ummil Mu’minin, Simbaringin, Kutorejo, Mojokerto, Senin (25/10/2021).

Kasubag Puslitbang Kemenag Rizky Riyadu Taufiq mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa membangun keluarga tidak boleh asal menikah.



Akan tetapi dibutuhkan ilmu serta pemahaman agar pernikahan diniserta perceraian tidak menjadi solusi ketika terdapat silang pendapat dalam berumah tangga.

"Angka perceraian dan pernikahan dini di Jawa Timur cukup tinggi, meskipun untuk daerah Mojokerto sendiri berada di level menengah. Namun sosialisasi tentang ketahanan keluarga menjadi penting untuk terus dilakukan agar pemahaman masyarakat terus meningkat sehingga angka pernikahan dini dan perceraian dapat ditekan," ungkap Rizky dalam seminar bertema Membangun Ketahanan Keluarga Berbasis Nilai-Nilai Agama dan Budaya Sebagai Tindakan Pencegahan Perceraian dan Perkawinan Anak di Mojokerto” itu.

Dia menilai, pesantren dapat menjadi corong penyampai kepada masyarakat bahwa pentingnya membangun keluarga berbasis pemahaman agama dan budaya. Disamping itu para pengurus Ormas perempuan juga dapat menjadi agen ketahanan keluarga di tengah masyarakat.

"Kemenag tidak hanya mengurusi persoalan haji dan pendidikan, namun juga mengurusi tentang pernikahan dan perceraian sehingga dalam program Kemenang yang terkait dengan ketahanan keluarga berupaya menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan salah satunya dengan bekerjasama dengan Ponpes Ummil Mu’minin ini," paparnya.



Bupati Mojokerto, dr Ikfina Fahmawati menegaskan bahwa ketahanan negara adalah keluarga. Oleh karena itu perempuan harus mengerti apa itu ketahanan keluarga. "Dalam membangun ketahanan keluarga terdapat tiga unsur yang harus dipenuhi yaitu Keuletan ketangguhan, kemandirian dan kesiapan fisik mandiri," kata Ikfina.

Pengasuh Pondok Pesantren Ummil Mu'minin KH Abdillah Murtadlo Zubaidi menjelaskan bahwa pesantren bukan saja menjadi tempat menimba ilmu namun juga dapat menjadi jembatan penghubung dengan masyarakat.

"Semoga dengan digelarnya seminar ketahanan keluarga di Ponpes Ummil Mu’minin dapat menjadi ilmu yang dapat terimplementasikan di tengah masyarakat sehingga kita semua benar-benar menjadi manusia yang anfauhum linnas," ujarnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1958 seconds (0.1#10.140)