Pertama di Bandung, 17.000 Peserta Ikuti Ikuti Lari Hybrid

Minggu, 24 Oktober 2021 - 14:02 WIB
loading...
Pertama di Bandung, 17.000 Peserta Ikuti Ikuti Lari Hybrid
Sekitar 17.000 peserta mengikuti ajang lari Pocari Sweat Run Indonesia 2021 secara hybrid (offline dan online) yang dipusatkan di Gedung Sate, Kota Bandung, dan Kota Baru Parahyangan, KBB, Minggu (24/10/2021). SINDOnews/Arif
A A A
BANDUNG - Sekitar 17.000 peserta mengikuti ajang lari Pocari Sweat Run Indonesia 2021 secara hybrid (offline dan online) yang dipusatkan di Gedung Sate, Kota Bandung, dan Kota Baru Parahyangan, KBB, Minggu (24/10/2021).

Ikut serta pada ajang lari tersebut, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Wali Kota Bogor Bima Arya, Najwa Shihab, dan lainnya. Sementara di KBB, hadir Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, dia mendukung event ini sebagai percontohan penerapan protokol kesehatan pada event offline. Event ini digelar setelah sekian lama masyarakat menjalani PPKM Darurat.

"Gelaran ini bisa menjadi contoh untuk event-event lain. Bagaimana event olahraga dapat digelar secara offline dan online dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Tetap produktif di tengah pandemi," kata Ridwan Kamil.

Sementara itu, Marketing Director PT Amerta Indah Otsuka Puspita Winawati mengatakan, ajang ini sudah memasuki tahun ke delapan sebagai bentuk konsistensi untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat dengan rajin berolahraga.

"Kami konsisten mengusung setiap tahunnya dan tentunya di tahun ini, penyelenggaraan kegiatan mengedepankan keselamatan para pelari dengan mengadaptasi protokol kesehatan yang sangat ketat.” beber dia.

Untuk kegiatan offline, diikuti pelari dengan jumlah yang terbatas, sudah divaksin COVID-19 dosis kedua, dan terverifikasi aplikasi Peduli Lindungi. Seluruh pelari offline telah melakukan tes dengan hasil negatif COVID-19 sebelum memasuki area. Baca: Pasok Narkoba ke Kalangan Mahasiswa 2 Pengedar Ditangkap.

Sebagai bentuk antisipasi terjadinya kerumunan, tindakan pencegahan dilakukan dengan membagi menjadi 2 lokasi kegiatan offline yaitu Gedung Sate (kategori lari jarak 10 kilometer) dan Kota Baru Parahyangan (kategori lari half marathon dan marathon).

Pelepasan pelari dilakukan secara bertahap dengan maksimal 50 orang di setiap kelompoknya dengan jeda 3 menit. "Setelah selesai berlari, tidak ada acara hiburan secara offline dan pelari diwajibkan untuk langsung meninggalkan lokasi," katanya. Baca Juga: Bahaya! Sumber Air Baku SPAM Tukak Sadai Tercemar Limbah Tambang Timah.

Atlet lari nasional Agus Prayogo merasakan pengalaman baru yang berbeda dengan event-event lari yang ada sebelumnya, “Meskipun dengan protokol kesehatan yang ketat, tapi saya bangga para pelari hari ini mau mematuhi aturan yang ditetapkan sebagai cara lomba lari offline yang baru.” katanya.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1349 seconds (0.1#10.140)