Gempa Bumi M4,6 Guncang Tambolaka, Getarannya Bikin Warga Berhamburan Keluar Rumah
loading...
Gempa bumi tektonik mengguncang Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT, Sabtu (23/10/2021). Foto/BMKG
A
A
A
SUMBA BARAT - Getaran gempa membuat panik warga Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT, Sabtu (23/10/2021). Gempa bumi tektonik tersebut, dirasakan warga pada pukul 22:58:13 WITA. Hasil analisa BMKG menunjukkan, gempa bumi ini bermagnitudo 4,6.
Pusat gempa terletak pada koordinat 9,64° LS, dan 119,00° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 5 km tenggara Sumba Barat Daya, pada kedalaman 10 km. Getaran gempa bumi itu sempat membuat sejumlah warga berhamburan keluar rumah.
"Saya tinggal di Waikello, tadi waktu gempa terjadi kaget juga kami, dan langsung lari keluar rumah. Walau kini sudah tidak lagi terasa guncangan, tapi kami masih waspada, jangan sampai ada susulannya," jelas Daud.
Daikui Daud, yang juga koordinator bidang informasi dan komunikasi sekolah lapang gempa bumi Desa Radamata, ada juga warga yang sempat cemas jangan sampai ada tsunami. "Ada warga yang juga panik, dan takut tsunami, tapi beruntung informasi dari BMKG cepat dan kami teruskan ke warga lainnya agar jangan panik karena tidak berpotensi tsunami,” timpalnya.
Dalam rilisnya, BMKG mengatakan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal, akibat aktifitas sesar Bondowatu di Sumba. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).
Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Tambolaka III-IV MMI. Getaran gempa seakan-akan ada truk berlalu pada siang hari, dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
Sementara itu di Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, dirasakan III MMI. Disebutkan pula oleh BMKG, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Selain itu potensi terjadinya gempa susulan perlu diwaspadai oleh warga. Hingga hari Sabtu (23/102021) pukul 23:20 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktifitas gempa bumi susulan.(aftershock)
Pusat gempa terletak pada koordinat 9,64° LS, dan 119,00° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 5 km tenggara Sumba Barat Daya, pada kedalaman 10 km. Getaran gempa bumi itu sempat membuat sejumlah warga berhamburan keluar rumah.
"Saya tinggal di Waikello, tadi waktu gempa terjadi kaget juga kami, dan langsung lari keluar rumah. Walau kini sudah tidak lagi terasa guncangan, tapi kami masih waspada, jangan sampai ada susulannya," jelas Daud.
Daikui Daud, yang juga koordinator bidang informasi dan komunikasi sekolah lapang gempa bumi Desa Radamata, ada juga warga yang sempat cemas jangan sampai ada tsunami. "Ada warga yang juga panik, dan takut tsunami, tapi beruntung informasi dari BMKG cepat dan kami teruskan ke warga lainnya agar jangan panik karena tidak berpotensi tsunami,” timpalnya.
Dalam rilisnya, BMKG mengatakan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal, akibat aktifitas sesar Bondowatu di Sumba. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).
Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Tambolaka III-IV MMI. Getaran gempa seakan-akan ada truk berlalu pada siang hari, dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
Sementara itu di Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, dirasakan III MMI. Disebutkan pula oleh BMKG, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Selain itu potensi terjadinya gempa susulan perlu diwaspadai oleh warga. Hingga hari Sabtu (23/102021) pukul 23:20 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktifitas gempa bumi susulan.(aftershock)
(eyt)
Explore More